KEKAYAAN budaya di Kota Kediri tak bisa dilepaskan dari Kisah Panji. Cerita dari tokoh bernama Raden Inu Kertapati ketika mencari cinta sejati ini seperti tak pernah mati. Masyarakat Kediri terus melestarikan sastra bernuansa kisah asmara itu hingga sekarang.
Cerita panji berlatar di era kerajaan, tepatnya kisah pengembaraan pangeran dari Kerajaan Jenggala. Sang pangeran menjalin asmara dengan Dewi Sekartaji atau Dewi Galuh Candra Kirana, putri dari Kerajaan Kediri. Nuah perkawinan mereka akhirnya melahirkan sejumlah kerajaan besar yang memberikan kemakmuran pada rakyat.
“Cita-cita luhur dari Kisah Panji itu mengilhami PT Gudang Garam Tbk. untuk memberikan manfaat kepada masyarakat,” kata Iwhan Tri Cahyono, Kabid Humas PT Gudang Garam Tbk. Kamis, 25 Agustus 2022.
Untuk terus melestarikan Kisah Panji, GG akan tampil pada parade Kediri Nite Carnival (KNC) dengan tema ‘PUSPAWARNI TOPENG PANJI TANAH KEDIRI’. Di acara yang digelar Sabtu, 27 Agustus 2022 itu, karakter topeng panji akan dieksplorasi dengan paduan hiasan rangkaian bunga. Penampilan GG ini berlangsung pada rangkaian peringatan HUT Kota Kediri ke-1143.
Karakter topeng Panji Kediri menggambarkan pribadi yang baik, berwibawa, dan bijak. Di antaranya Panji Asmara Bangun, Panji Kuda Semirang, Panji Kamboja, Panji Serat Kanda, Panji Jayakusuma, Panji Anggraeni, dan Panji Kuda-Narawangsa yang terangkum dalam cerita Ande-Ande Lumut, Ketek-Ogleng, dan Ragil Kuning.
Untuk menggambarkan kemegahan Kerajaan Kediri, GG mendesain formasi dengan memasukkan unsur kerajaan secara utuh. Barisan terdepan dipimpin 10 peraga topeng Panji, disusul Raja, dua pangeran di belakangnya, dan enam putri. Iring-iringan tersebut menjadi garda depan yang mengawal Singgasana dan Ratu, diikuti dua punggawa dan delapan prajurit sebagai penutup barisan.
“Kami berharap persembahan tersebut dapat menghibur dan memberi semangat masyarakat luas untuk pulih lebih cepat, dan bangkit lebih kuat,” ujar Iwhan.
(Kholisul Fatikhin)
Discussion about this post