Sebanyak 23 foto dipamerkan di Taman Sekartaji, Kota Kediri. Karya-karya visual berbagai genre tersaji dengan satu benang merah “Buka Mata”. Para pegiat fotografi yang bernaung dalam payung Foster (Fotografi STAIN Kediri) mencuatkan tema tersebut. Mereka mengajak masyarakat menghargai hal-hal kecil yang kadang luput dari sorot pandang.
Diterangi oleh pendar lampu semi temaram, kreasi foto anggota muda foster terpajang rapi di salah satu sudut taman. Selama kegiatan berlangsung, Jumat dan Sabtu, 9-10 Februari 2018, Pengunjung taman dari bermacam usia, mulai anak-anak, remaja hingga dewasa nampak antusias mengerumuni stan-stan pameran.
Sebagian besar hasil tangkapan kamera dalam eksebisi itu, dominan menonjolkan sisi humanis kehidupan masyarakat. Para fotografer ini memperlihatkan bagaimana penjual sayur, tukang sol sepatu atau penjaga rel kereta api tak berpalang dari sudut pandang tak terduga.
Namun ada juga yang memotret seputar benda mati. Fira Maghfiroh misalnya, mahasiswi anggota Foster ini menjadikan sebuah telepon umum usang sebagai objek fotonya. “Sekadar pengingat bahwa telepon umum itu dulunya barang yang pernah berjaya,” katanya ketika menerangkan kepada salah satu pengunjung.
Gadis asal Jombang itu menambahkan, telepon umum tersebut Ia temui dari kantor Telkom di Kabupaten Jombang. Meski terkesan lawas tapi masih dapat berfungsi. Alat komunikasi umum itu kini makin tenggelam dengan maraknya inovasi teknologi komunikasi yang meningkat tajam.
Foster sengaja memilih ruang publik sebagai venue acara, berharap agar pesan karya foto mereka bisa dinikmati masyarakat. Ketua Foster, Cici Agustina, menjelaskan bahwa pelaksanaan pameran foto anggotanya sudah sering digelar di kampus. “Kemudian banyak kawan menyarankan agar karya foto Foster bisa dinikmati oleh masyarakat luas,” katanya.
Adapun agenda organisasi kampus STAIN ini merupakan output dari kegiatan Diklat Dasar (DIKSAR) Fotografi beberapa bulan sebelumnya. Peserta eksibisi tersebut dikhususkan untuk para anggota baru. Ieva Cahyati, ketua panitia acara mengungkapkan, mereka yang ingin berganti status dari anggota magang menjadi tetap, karyanya harus masuk dalam acara pameran.
“Proses kurasinya cukup ketat. Mulai persiapan dari perumusan tema, pendampingan, terjun lapangan, hingga proses kurasi, kurang lebih memakan waktu dua bulan,” imbuh Ieva di sela acara.
Acara pameran dengan tema “Buka Mata” bukanlah acara satu-satunya. Pada hari Minggu, 11 Februari 2018, Foster juga mengadakan Workshop Jurnalistik di Gedung Rektorat STAIN Kediri. Dipandu oleh Dwidjo U. Maksum, Majelis Etik Nasional AJI Indonesia dan Pemred Kediripedia.com serta Yudha Kriswanto, Pewarta Foto Koran Memo. (Kholisul Fatikhin)