• TENTANG KAMI
  • KERJASAMA
kediripedia.com
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
kediripedia.com
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

Bumbung Kosong, Kontestan Pilkada Tanpa Wajah

in KULTUR
3 menit baca
0
Bumbung Kosong, Kontestan Pilkada Tanpa Wajah

Bumbung Kosong menjadi lawan paslon Dhito-Dewi di Pilkada Kediri. (Foto: Istimewa)

120
SHARES
816
VIEWS
Bagikan ke FacebookCuitkan di TwitterKirim ke Whatsapp

HANYA ada kontestan tunggal dalam Pilkada Kabupaten Kediri 2020, membuat bumbung kosong tampil sebagai penantang. Di bilik TPS mendatang, warga Kediri akan disuguhi dua kolom pilihan pada lembar kertas suara. Kotak pertama berisi foto pasangan calon tunggal, sedangkan yang kedua adalah gambar kosong tanpa wajah.

“Paslon Hanindhito Himawan Promono-Dewi Maria Ulfa berada di kolom kiri, sedangkan kotak kosong di sebelah kanan,” ujar Ninik Sunarmi, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri.

Penetapan tata letak paslon di surat suara itu didapat, usai KPU menggelar Rapat Pleno tahapan pengundian nomor urut pada Kamis 24 September 2020, di Hotel Bukit Daun. Jalannya Pilkada Kediri yang hanya terdapat satu calon, maka pengundian nomor urut diganti dengan penentuan tata letak posisi pada surat suara.

Secara teknis, pelaksanaan pesta demokrasi dengan calon tunggal, tidak jauh berbeda dengan Pilkada pada umumnya. Pasangan Dhito-Dewi maupun bumbung kosong sama-sama berpeluang menjadi pemenang dalam Pilkada Kabupaten Kediri.

Kontestan dapat dinyatakan sebagai pemenang apabila perolehan suara melebihi 50 persen dari jumlah suara sah. Jika kolom tanpa wajah itu dicoblos 50 persen lebih, maka pemenangnya adalah bumbung kosong. Begitu pula sebaliknya, bila warga Kediri lebih banyak mencoblos kotak foto paslon, Dhito-Dewi baru bisa diputuskan sebagai pemenang.

Baca Jugadi Kediripedia

Persahabatan Antara Mata Air dan Pesantren

Bantengan, Potret Kehidupan Masyarakat yang Cenderung Berkoloni

“Angka 50 persen mengacu pada jumlah masyarakat yang mencoblos, bukan pada angka yang tertera di daftar pemilih,” kata Nanang Qosim, Komisioner KPU Kabupaten Kediri.

Bila pasangan calon tunggal ternyata kalah atau bumbung kosong yang menang, selanjutnya akan dilakukan pemilihan ulang. Pilkada lanjutan dilaksanakan sesuai jadwal yang diatur perundang-undangan. Kekosongan kursi kekuasaan di daerah nantinya dipimpin pejabat pelaksana tugas atau Plt yang ditunjuk Pemerintah Provinsi.

Meskipun Pilkada Kabupaten Kediri hanya ada satu paslon, masyarakat masih punya pilihan untuk mencoblos kotak sebelah kiri atau sebelah kanan. Hadirnya kotak kosong merupakan wadah untuk menampung suara masyarakat Kediri yang tidak sepakat dengan pasangan calon yang ada.

Tata letak pasangan calon pada surat suara Pilkada Kediri mendatang. (Foto: KPU Kab. Kediri)

Mulai disahkan KPU Pusat sejak tahun 2015, kotak kosong sebenarnya bukan hal baru. Mekanisme ini merupakan serapan dari sistem pemilihan kepala desa (pilkades). Bumbung kosong sudah dikenal masyarakat pedesaan, bahkan jauh sebelum Komisi Pemilihan Umum dibentuk.

Dahulu, pemungutan suara dilakukan dengan memasukkan batang lidi ke dalam bumbung dari bambu. Tabung bambu itu berfungsi mewakili aspirasi pemilih. Jika perolehan jumlah lidi lebih banyak dari pada calon sah, itu menandakan penolakan masyarakat pada keberadaan calon. Bisa juga menjadi wadah aspirasi warga sebagai ketidaksetujuan pada sistem pemilihan.

Memasuki masa kampanye Pilkada Kabupaten Kediri, ajakan memenangkan kotak kosong semakin gencar. Para relawan bumbung kosong mulai bergerak melakukan sosialisasi. Entah itu lewat pemasangan spanduk di berbagai lokasi maupun di postingan media sosial.

“Bila ada kelompok yang hendak mensosialisasikan kotak kosong tetap diperbolehkan,” ujar Nanang Qosim.  

Para relawan kotak kosong itu akan melawan seluruh partai politik di Kabupaten Kediri yang sepakat menyerukan dukungan pada pasangan Dhito-Dewi. Partai yang mengusung yaitu PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, Demokrat, Golkar, Nasdem, Gerindra, dan Partai Persatuan Pembangunan. Sedangkan dari partai pendukung non parlemen yakni Hanura, Partai Garuda, dan PSI.

Hadirnya kelompok yang menyuarakan kotak kosong, membuat kontestasi pemimpin di Kabupaten Kediri dengan calon tunggal semakin menarik. Fenomena kotak kosong yang mengejutkan publik salah satunya Pilkada di Makassar, Sulawesi Selatan. Di gelaran pesta demokrasi tahun 2018 itu, pasangan Munafri Arifuddin dan Rachmatika Dewi Yustitia Iqbal dinyatakan kalah melawan kotak kosong dengan selisih 36.000 suara lebih.

Jika ternyata pasangan Dhito-Dewi bernasib sama seperti di Makassar, tentu akan banyak mengubah arah peta politik di Kabupaten Kediri. Calon tunggal yang dinyatakan kalah, memang dapat kembali mencalonkan diri pada Pilkada edisi selanjutnya. Namun, susunan parpol pengusung dan pendukung mungkin saja berubah. Tidak ada jaminan parpol atau koalisi parpol lama akan tetap mendukung calon tunggal yang kalah. (Kholisul Fatikhin)

Komentar

Follow Us

  • 2.9k Fans
  • 1.8k Followers

Recommended

Bakti Sosial PDGI Kediri Untuk Kesehatan Mulut dan Gigi

Bakti Sosial PDGI Kediri Untuk Kesehatan Mulut dan Gigi

4 years yang lalu
88
Pengrajin Kelambu Kediri Tetap Bertahan Selama Setengah Abad

Pengrajin Kelambu Kediri Tetap Bertahan Selama Setengah Abad

2 years yang lalu
195
Penyandang Difabel dengan Segudang Prestasi Internasional

Penyandang Difabel dengan Segudang Prestasi Internasional

5 years yang lalu
87
Cikar Sandaran Hidup Masyarakat Kediri Selatan

Cikar Sandaran Hidup Masyarakat Kediri Selatan

3 years yang lalu
262

KATEGORI

  • BISNIS
  • DESTINASI
  • EDUKASI
  • KOMUNITAS
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
  • Video

TOPIK

#AJI #Bisnis #corona #covid19 #EDUKASI #GG #gudanggaram #headline #Kediri #kediripedia #kelud #komunitas #kuliner #pare #pilihan #rondaliterasi #scooterist #SEJARAH #SeniBudaya #suryapedia #TanKhoenSwie #trending #vespa #WISATAKELUD Bisnis budaya Corona Covid-19 Destinasi forscook gudang garam Headline Idul FItri Jombang jurnalis Kediri ksf kultur lebaran people sejarah seni sepeda Tulungagung Virus Corona
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

HEADLINE

Motif Tenun Ikat Kediri Perlu Didokumentasi

Guru Sepuh di Surabaya Menciptakan 120 Lagu Selama Pandemi

Empat Seniman Berjuang Menyehatkan Alam Sekitar

Tim Enduro Gudang Garam Merajai Kompetisi IERC 2020

Empat Pemuda Pelopor Keselamatan Pangan

Persahabatan Antara Mata Air dan Pesantren

Trending

PEOPLE

Keikhlasan Mantan Pasien Covid-19 Adalah Penyembuh Terbaik

oleh Kediripedia
20 January, 2021
471

SAAT terbaring di ruang isolasi Covid-19, Rumah Sakit St. Carolus Jakarta pada September 2020, Prasetyo Nurhardjanto pernah...

Watchdoc Menerima Penghargaan Human Rights dari Korea Selatan

20 January, 2021
470

Wayang Perlu Dikenalkan Sejak Dini

14 January, 2021
406
Motif Tenun Ikat Kediri Perlu Didokumentasi

Motif Tenun Ikat Kediri Perlu Didokumentasi

4 January, 2021
440

Guru Sepuh di Surabaya Menciptakan 120 Lagu Selama Pandemi

28 December, 2020
498
kediripedia.com

© 2020 Kediripedia.com

#jalanjalandangembira

  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • KERJASAMA
  • KONTAK

Follow Us

Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA

© 2020 Kediripedia.com