PARA penunggang vespa terlibat adu ketangkasan di acara Kediri Scooter Festival ketiga (KSF 3) di tahun 2018. Dalam arena sirkuit yang terletak di sebelah selatan GOR Jayabaya Kota Kediri ini, mereka bertanding layaknya pembalap profesional. Adrenalin mereka terpacu ketika turun ke jalur laga pada acara Fun Cross KSF 3.
Dari garis start, mesin motor kanan digeber hingga mendekati batas kecepatan maksimum. Tuas gas, kopling, rem serta keseimbangan tubuh, harus berjalan dengan presisi di lintasan yang didominasi oleh tikungan tajam. Sirkuit berjarak 600 meter itu, harus ditempuh dalam 3 sampai 6 putaran.
Meski tak terlalu panjang, track berkontur tanah padas itu cukup menguji skill para scooterist. Rintangan berupa kubangan lumpur serta gundukan tanah, harus dilibas untuk mencapai finish.
Peserta yang berpartisipasi di acara Fun Cross berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Beberapa datang dari kota-kota di sekitar Kediri. Selebihnya dari Jogjakarta, Probolinggo, Pati, Kalimantan dan Riau. Menurut catatan panitia, total 160 peserta mengikuti acara ini. Angka tersebut, dinilai telah melebihi kuota yang ditargetkan panitia.
“Awalnya kami hanya mematok 140 peserta saja,” kata Musafa atau yang akrab disapa Ilunk, koordinator acara Fun Cross KSF 3, Sabtu, 4 Agustus 2018.
Jika di Kediri Scooter Festival edisi sebelumnya, Fun Cross hanya digelar sekadarnya, kali ini dirancang dengan konsep kejuaraan. Para peserta dari beragam wilayah itu mengikuti adu balap motor Vespa yang dibagi dalam tiga bagian. Antara lain, standar, FFA, dan sespan. Pada kelas standar, mesin Vespa harus original bawaan dari pabrik. Sedangkan di kelas FFA, diperkenankan mengganti atau memodifikasi rancangan mesin. Untuk sespan, body vespa harus ditempel semacam kereta serta dikendarai oleh seorang joki dan penumpang.
Saat perlombaan berlangsung, penonton bersorak memberikan semangat di pinggir jalur balap. Seruan mereka mengiringi perjuangan penunggang Vespa melewati setiap kelokan. Teriakan, dukungan, bahkan makian, semakin menjadi ketika mendapati ada scooterist yang tergelincir ke kubangan lumpur.
“Untuk ukuran balapan Fun Cross, jalur di sini tergolong cukup sulit,” kata Andinahar Bento, mekanik dari tim Tawon Lanang Yogyakarta.
Datang dari Jogja ke Kediri, Bento mengikuti jenis perlombaan di kelas standar dan FFA. Berkecimpung di dunia balap Vespa sejak sembilan tahun lalu, pria paruh baya itu mengaku sering berpartisipasi dalam setiap acara Fun Cross yang digelar di berbagai daerah.
Bento menilai Fun Cross di KSF 3 ini paling meriah, dari sekian penyelenggaraan kegiatan serupa di Indonesia. Dari puluhan acara yang diikutinya, baru kali ini bisa lebih dari 100 peserta. “Sebelumnya, paling banyak hanya sampai 80 saja. Ini rekor,” ujar Bento.
Melihat beludakan peserta, Ilunk selaku koordinator Fun Cross mengaku puas. Menurutnya, capaian ini tak lepas dari jerih payah dari seluruh panitia KSF 3. Publikasi yang terus didengungkan dalam beberapa bulan belakangan, membuahkan hasil yang maksimal.
“Di Fun Cross kalah ataupun menang tak jadi soal, tujuan acara ini yaitu untuk menguatkan persaudaraan,” kata Ilunk.
Fun Cross menjadi salah satu agenda pada perayaan Kediri Scooter Festival 3. Acara KSF 3 sendiri diramaikan pula oleh ribuan peserta yang berjejalan di sekitaran area GOR Jayabaya Kota Kediri. Mulai scooterist yang masih duduk di bangku sekolah menengah hingga lansia, dari pengendara Vespa extreme, sespan, modifikasi, sampai Vespa standar; tumpah ruah di venue untuk mengikuti rangkaian acara yang didukung oleh Pemkot Kediri dan PT. Gudang Garam Tbk. tersebut. (Kholisul Fatikhin)