SABTU, 9 Maret 2019, empat puluhan pesepeda dari Gudang Garam Cycling Community (GGCC) menyisir kawasan timur Kota Kediri. Saat matahari belum lama terbit, rombongan goweser dari internal perusahaan PT Gudang Garam, Tbk. ini mengarahkan laju sepedanya ke Jalan Teuku Umar, Adi Sucipto, Slamet Riyadi, dan selanjutnya menembus jalur ke ujung timur Kota Kediri.
“Total rutenya sejauh 20 Kilometer melewati area Ketami dan Tugurejo. Tujuan utamanya, mengunjungi Sumber Banteng,” kata Ali, koordinator GGCC.
Sumber Banteng adalah satu dari sedikit destinasi hijau Kota Kediri yang wujudnya masih asri sebagaimana suasana di pedesaan yang kaya akan pohon rindang. Air dari sendang di Kampung Wangkalan, Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren ini terus mengucur sepanjang musim dan tak mengenal kering. Selama berabad-abad, alirannya telah menjadi tumpuan hidup ribuan penduduk yang tersebar di empat desa.
“Selama ini, kelestarian sumber dikelola secara mandiri oleh penduduk setempat, yang kemudian membentuk kelompok bernama Komunitas Pelestari Sumber Banteng,” kata Narto, Kepala Kelurahan Tempurejo.
Bertahap, mereka menata ulang lanskap sendang agar tampak lebih menawan. Aliran perigi disulap menjadi kolam berisi ribuan ikan, berdampingan dengan lokasi berenang masyarakat sekitar. Gazebo sederhana didirikan di beberapa sudut sumber sebagai tempat bersantai.
Gayung bersambut, kini Sumber Banteng ramai dikunjungi pelancong. Menurut Narto, dampak positif yang paling menonjol justru pada peningkatan jumlah warga Tempurejo yang peduli terhadap kelangsungan alam Sumber Banteng. Seringkali dia menjumpai orang datang menyumbang tanaman, ikan, agar dikembangbiakkan.
Kabar tentang keberhasilan masyarakat Wangkalan merawat sumber daya alam itu, mendorong GGCC menyambangi Sumber Banteng, dalam pelaksanaan seri bersepeda bersama yang kedelapan. Sembari istirahat, mereka bertemu dan menyimak langsung pengalaman warga mengelola mata air.
“Ini seperti asupan gizi setelah lelah ngayuh sepeda,” kata Ali
Di kesempatan itu pula, GGCC menyerahkan tali asih berupa seribu benih ikan nila merah, yang diterima langsung oleh Kepala Kelurahan Tempurejo. Bibit yang digalang dari swadaya anggota GGCC itu ditabur serempak, sebelum rombongan beranjak meneruskan penjelajahan wilayah tapal batas timur Kota Kediri. (Naim Ali)