ABDI Purmono, jurnalis asal Malang ini panik. Ketika berada di Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara, ia baru tersadar jika telepon genggam di saku kemejanya telah lenyap. Padahal gawai itu menyimpan seluruh data, catatan, dan dokumentasi sepanjang perjalanan dari Malang hingga Sumatra.
Tertimpa musibah dalam kondisi sendirian di jalan, lelaki yang akrab disapa Abel itu mencoba tetap tenang. Dia lalu putar balik ke persinggahan terakhirnya di dekat papan batas kota Serdang Bedagai. Saat mencari gawai yang kemungkinan jatuh di badan jalan, tiba-tiba ada seorang satpam bank yang menghampiri. Abel beruntung, gawai yang sempat hilang itu ternyata telah diamankan petugas sekuriti.
“HP itu seperti nyawa bagi saya, untung ada satpam baik yang mengamankan,” ujar Abel saat diwawancarai Kediripedia.com via telepon, Jumat, 20 Mei 2022.
Kisah kehilangan handphone itu dialami Abel saat mudik ke kampung halamannya di Medan. Berangkat dari Malang, Jawa Timur dia merayap di jalur darat sejauh 2914,5 kilometer menuju Tanah Batak. Ekspedisi itu ditempuh mengendarai motor bebek Honda Supra X 125D keluaran tahun 2007.
Kendala di jalan seperti kehabisan bensin, ban bocor, dan sulit mencari penginapan, bagi Abel itu hanya masalah sepele. Akan tetapi jika sampai kehilangan handphone, dia tak bisa membayangkan seperti apa jadinya. Sebab, gawai itu menyimpan catatan penting yang kelak akan dibukukan. Ketika gawai lenyap, otomatis membuyarkan impiannya menerbitkan buku.
“Selama hampir 2 minggu perjalanan, saya rutin mencatat hal menarik, dan kebanyakan dicatat di HP,” ungkap jurnalis Tempo itu.
Saat singgah untuk istirahat, Abel langsung menuliskan hal-hal menarik yang dijumpainya HP, buku, dan lembaran kertas. Sejumlah catatan itu beberapa kali dimuat di rubrik travel Tempo.co di antaranya, pemudik yang bersepeda dari Serpong ke Palembang, serta kunjungan ke Kompleks Percandian Muara Jambi.
Mudik sendirian sambil mengeksplorasi kawasan, budaya, dan kearifan lokal sudah direncanakan sejak Agustus 2009. Namun, kesempatan itu baru terealisasi 13 tahun setelahnya.
Abel mengawali perjalanan dari Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, pada 30 April 2022. Pria yang sudah 20 tahun lebih berkarir di dunia jurnalistik ini melintasi jalur barat Pulau Jawa, lalu menembus kota-kota di Jawa Timur hingga Solo. Di Jawa tengah, ia melewati Boyolali, Semarang, dan Brebes lalu pindah ke jalur Pantai Utara melewati Cirebon dan Indramayu di Jawa Barat. Akhir perjalanan di Pulau Jawa berakhir di Pelabuhan Merak, Cilegon, dan Banten.
Menyebrang dari Jawa ke Pulau Sumatra menggunakan kapal feri, Abel dan kendaraan roda duanya melintasi laut kurang lebih 2-3 jam. Sesampainya di Pelabuhan Bakauheni Lampung, Sumatera, ia terus melanjutkan perjalanan melalui Jalan Raya Lintas Timur (JALINTIM) Sumatra. Sekitar 2 minggu menempuh perjalanan, tepatnya 12 Mei 2022, Abel tiba di Medan setelah melewati 62 kabupaten/kota dan 10 provinsi.
“Kebanyakan perjalanan dilakukan siang hari karena sorotan lampu tidak solid, pernah juga jalan malam jika dirasa aman, serta kondisi masih fit dan belum mengantuk,” kata Abel.
Dalam sehari, dia tidak menargetkan berapa kota yang harus dilewati. Rata-rata, Abel mengendarai motornya dengan kecepatan 70 hingga 100 km/jam, tergantung keramaian jalan. Selama perjalanan tercatat ia sudah 11 kali menginap, di antaranya di penginapan, rumah teman sesama jurnalis, pernah juga di SPBU. Hal yang terpenting harus ekstra hati-hati jika melewati daerah-daerah yang sepi dan rawan tindak kriminalitas.
Saat ini, Abel masih berada di kampung halamannya Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan. Aktivitas lain Abel di Medan yaitu menjadi penguji di Uji Kompetensi Jurnalis (UKJ) yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia dan Dewan Pers.
Kegiatan menjadi penguji kompetensi wartawan itu dilakukan Abel sembari terus merapikan catatan, data riset, dan foto dokumentasi mengelilingi Jawa dan Sumatra. Jika tak ada kendala, dia berencana mengunjungi Titik Nol Kilometer Indonesia di Sabang, Aceh.
Pada pertengahan Juni 2022, Abel akan pulang ke Jawa melalui Jalan Raya Lintas Barat (JALINBAR) Sumatra melalui Bakauheni, Lampung Selatan. Abel meyakini, perjalanan pulang itu juga akan menghasilkan kisah-kisah menarik lainnya, yang di kemudian hari akan dirangkum menjadi sebuah buku. (Ahmad Eko Hadi)
Discussion about this post