• TENTANG KAMI
  • KERJASAMA
kediripedia.com
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
kediripedia.com
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

Mantan TKI Membuka Bisnis Telur Puyuh

in BISNIS
2 menit baca
0
Mantan TKI Membuka Bisnis Telur Puyuh

Nur Ali Suroso, Mantan TKI yang merintis usaha telur puyuh. (Foto: Fatikhin)

29
SHARES
221
VIEWS
Bagikan ke FacebookCuitkan di TwitterKirim ke Whatsapp

SEPULANG bekerja sebagai tukang bangunan di Timor Leste, Nur Ali Suroso merintis ketahanan ekonomi secara mandiri. Uang hasil keringatnya merantau menjadi TKI, dilimpahkan sepenuhnya menjadi modal usaha berternak telur puyuh. Warga Desa Tunjung, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar itu, mempelajari  metode perawatan dan tahapan pengembangbiakan unggas mungil ini secara otodidak, dengan mengandalkan informasi yang melimpah di internet.

“Saya juga banyak membaca seputar dunia peternakan di buku bekas dari pasar loak,” terang Ali, sapaan akrabnya, Senin, 2 Juli 2018 di Blitar.

Gemar memelihara hewan ternak sejak masih anak-anak, membuat pria berusia tiga puluh lima tahun tersebut yakin jika kesukaan tersebut adalah dunianya. Dukungan dari keluarga, turut memperbulat tekad bahwa budidaya telur puyuh merupakan ikhtiar yang menjanjikan. Saat awal membuka usaha, tepatnya tiga tahrun lalu, Ali dibantu oleh Sutarno; kakak sepupu yang terlebih dulu mendirikan bisnis serupa. Antara lain tata cara untuk membangun kandang burung puyuh yang ideal.

Kandang berisi ribuan puyuh dengan konstruksi bertingkat-tingkat diletakkan di belakang rumah. Dari segi operasional sehari-hari, ia dibantu oleh sang istri, Etik Zuliani. Selain mengurus rumah tangga, Etik bertugas memberi makan unggas daratan itu tiap pagi dan sore hari. Saat ini, jumlah burung peliharaan Ali mencapai lebih dari empat ribu ekor.

“Itu sudah termasuk signifikan, karena di awal rintisan usaha hanya berjumlah seribu ekor saja,” kata pria yang menggemari kendaraan vespa ini.

Baca Jugadi Kediripedia

Motif Tenun Ikat Kediri Perlu Didokumentasi

Masa Depan Petani Tetap Cerah Meski Tak Punya Sawah

Atas ketekunan mengelola bisnisnya, menghasilkan pundi-pundi rupiah di kisaran 10-12 juta per bulan. Untuk merambah konsumen, Ali gencar melakukan promosi melalui akun pribadinya di media sosial. Dalam seminggu, Ia sanggup memasarkan sekitar 2-5 kwintal telur puyuh. Berbagai kota wilayah Jawa Timur seperti Kediri, Tulungagung, Blitar, Trenggalek, hingga Jember dan Banyuwangi adalah kawasan yang pernah Ia sasar.

Dikirim menggunakan mobil bak terbuka ke sejumlah kota di Jawa Timur. (Foto: Ali)

Penghasilannya makin bertambah dari hasil penjualan burung puyuh yang masuk dalam golongan apkir. Burung yang telah habis masa produktif itu, dibeli oleh para pengusaha warung-warung makan.

Keuntungan yang tak kalah besar justru diperoleh dari jasa pembuatan kandang. Para kolega sesama pengusaha sering memintanya untuk memproduksi kandang, lengkap dengan instalasi lampu. Kandang hasil karya Ali, dapat bertahan pada penggunaan selama 3-4 tahun. Satu set kurungan burung puyuh itu dipatok harga satu juta Rupiah.

Kandang burung puyuh milik Nur Ali Suroso. (Foto: Ali)

Selama perjalanan usahanya, Ali sempat menemui masalah yang cukup mengganjal. Misalnya, persoalan burung puyuh yang tiba-tiba mati dan bau menyengat dari kotoran. Dia dipaksa memutar otak agar masalah tidak berefek domino, yang ujungnya bisa memperburuk keberlangsungan bisnisnya.

Meskipun problem itu dapat mudah teratasi melalui obat-obatan kimia, tapi sayangnya mesti dicapai dengan merogoh kocek dalam-dalam. Alhasil, Ali berinisiatif menempuh langkah alternatif. Yaitu, memanfaatkan buah mengkudu dan empon-empon seperti kunir, kunyit , kencur, dan jahe yang terlebih dulu melalui proses fermentasi.

Bermacam bahan tradisional itu kemudian dicampur pada makanan ternak.  Eksperimennya berhasil; formula itu mujarab untuk mengurangi bau kotoran dan menguatkan daya tahan burung puyuh. Sebab, kaya akan kandungan antibiotik, probiotik, dan asam amino.

“Lewat ramuan itu, kotoran puyuh jadi tidak terlalu bau, sehingga tak mengganggu tetangga sekitar,” kata Ali sambil menunjuk jerigen bervolume 10 liter yang digunakan sebagai wadah ramuan fermentasi itu.

Dari pengalaman yang ia alami, Ali merasa bahwa terjun ke dunia bisnis secara mandiri sewajarnya memerlukan daya kreatifitas yang berkesinambungan. Hal tersebut sangat berguna untuk memecahkan setiap kendala yang sudah pasti muncul. Sehingga, ikhtiar dalam mengembangkan sayap bisnisnya makin kokoh seiring waktu berjalan. (Kholisul Fatikhin)

Follow Us

  • 2.9k Fans
  • 1.8k Followers

Recommended

Merakit Sepeda dari Limbah untuk Berziarah ke Makam Marsinah

5 months yang lalu
624
PWI dan AJI Minta Peliput Corona Utamakan Keselamatan

PWI dan AJI Minta Peliput Corona Utamakan Keselamatan

10 months yang lalu
1.2k
Panitia KSF #3 Sediakan Kopi dan Wifi Gratis

Panitia KSF #3 Sediakan Kopi dan Wifi Gratis

3 years yang lalu
108
Dhoho TV Membatalkan Semua Acara yang Melibatkan Massa

Dhoho TV Membatalkan Semua Acara yang Melibatkan Massa

10 months yang lalu
109

KATEGORI

  • BISNIS
  • DESTINASI
  • EDUKASI
  • KOMUNITAS
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
  • Video

TOPIK

#AJI #Bisnis #corona #covid19 #EDUKASI #GG #gudanggaram #headline #Kediri #kediripedia #kelud #komunitas #kuliner #pare #pilihan #rondaliterasi #scooterist #SEJARAH #SeniBudaya #suryapedia #TanKhoenSwie #trending #vespa #WISATAKELUD Bisnis budaya Corona Covid-19 Destinasi forscook gudang garam Headline Idul FItri Jombang jurnalis Kediri ksf kultur lebaran people sejarah seni sepeda Tulungagung Virus Corona
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

HEADLINE

Motif Tenun Ikat Kediri Perlu Didokumentasi

Guru Sepuh di Surabaya Menciptakan 120 Lagu Selama Pandemi

Empat Seniman Berjuang Menyehatkan Alam Sekitar

Tim Enduro Gudang Garam Merajai Kompetisi IERC 2020

Empat Pemuda Pelopor Keselamatan Pangan

Persahabatan Antara Mata Air dan Pesantren

Trending

PEOPLE

Keikhlasan Mantan Pasien Covid-19 Adalah Penyembuh Terbaik

oleh Kediripedia
20 January, 2021
481

SAAT terbaring di ruang isolasi Covid-19, Rumah Sakit St. Carolus Jakarta pada September 2020, Prasetyo Nurhardjanto pernah...

Watchdoc Menerima Penghargaan Human Rights dari Korea Selatan

20 January, 2021
472

Wayang Perlu Dikenalkan Sejak Dini

14 January, 2021
406
Motif Tenun Ikat Kediri Perlu Didokumentasi

Motif Tenun Ikat Kediri Perlu Didokumentasi

4 January, 2021
440

Guru Sepuh di Surabaya Menciptakan 120 Lagu Selama Pandemi

28 December, 2020
498
kediripedia.com

© 2020 Kediripedia.com

#jalanjalandangembira

  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • KERJASAMA
  • KONTAK

Follow Us

Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA

© 2020 Kediripedia.com