• TENTANG KAMI
  • KERJASAMA
kediripedia.com
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
kediripedia.com
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

Mbah Lamiran, Usia 80 Tahun Masih Menjajakan Kue

in PEOPLE
2 menit baca
0

(Foto : Widodo F. Putra)

20
SHARES
153
VIEWS
Bagikan ke FacebookCuitkan di TwitterKirim ke Whatsapp

DI saat jalanan masih lengang dan matahari belum begitu terik, deretan penjual nasi dan bubur memenuhi Jalan Doho Kota Kediri, Jawa Timur. Jalan itu berada di kawasan jantung kota, berada di sebelah timur Sungai Brantas.

Jarum jam masih menunjukkan pukul 06.17, ketika seorang perempuan mendorong gerobak warna biru. Dia bergerak melintasi deretan pedagang nasi dan bubur. Rombong berisi aneka macam kue itu milik Ny Lamiran, perempuan berusia 80 tahun. Orang-orang menyapanya dengan panggilan akrab, Mbah Lamiran.

“Saya mulai menjajakan kue sejak tahun 1977,” kata perempuan kelahiran tahun 1936 itu, pekan lalu.

Sembari melayani pembeli, Mbah Lamiran mengisahkan pengalamannya berdagang. Menurut dia, awal mula berdagang, dia keliling dengan menggunakan tenong, wadah yang terbuat dari plat seng mirip rantang bersusun. Ukurannya sebesar tampah dan dibawa dengan cara digendong. Rute sehari-hari yang dilewati saat menjajakan dagangannya adalah menyusuri Jalan Patimura, Jalan Doho, kemudian berhenti di sebelah utara kantor Bank Indonesia.

Pukul 04.30, Mbah Lamiran berangkat dari rumahnya mengambil kue yang akan dijajakan. Kue-kue itu dibeli dari pengusaha kue basah di Jalan Patimura, mulai kawasan Setono Pande hingga Ringin Anom, Kota Kediri. Kue tersebut dibeli Mbah Lamiran secara tunai dan bukan titipan.

Baca Jugadi Kediripedia

Darah dan Doa, Film Pertama Karya Sineas Indonesia

Soepeno, Menteri yang Ditembak Mati Belanda Karena Menyimpan Rahasia Gerilya

“Lha ngaten niki nggih kedah telas, mas, amargi jajan meniko kulo mundut, sanes titipan.” (Lha begini ini harus habis mas, karena saya membelinya, bukan titipan),” kata wanita berkerudung itu.

Sekitar sepuluh tahun silam, Mbah Lamiran mengganti tenongnya dengan gerobak yang bisa didorong. Dia mengaku sudah tidak mampu lagi menggendong tenong.

(Foto : Widodo F. Putra)
(Foto : Widodo F. Putra)

Kue yang dijajakan Mbah Lamiran adalah jajanan basah seperti lumpia, lemper, lumpur, mendut, sus basah, nogosari, bikang, wajik, dan penganan populer lainnya. Dia menjual berbagai jenis kue tersebut dengan harga berkisar mulai Rp 2.000 – Rp 2.500 per buah. Dagangannya harus habis sebelum siang, karena pada sore hari akan basi. Jika tidak semuanya laku, terpaksa dibawa pulang untuk dimakan sendiri atau dibagikan pada tetangga.

Anak cucu Mbah Lamiran sejatinya kerap melarang perempuan sepuh itu berjualan. Mereka cemas dengan kondisi kesehatan dan usianya yang memerlukan banyak istirahat. Namun rupanya Mbah Lamiran justru merasa sehat jika bisa terus berkeliling bersama gerobaknya berjualan kue.

“Mau hujan atau tidak, tiap pagi saya harus jualan karena dengan begitu saya justru merasa bersemangat dan punya harapan untuk gembira,” kata Mbah Lamiran dengan bahasa Jawa halus, sambil tersenyum. (F. Widodo Putra)

Follow Us

  • 2.9k Fans
  • 1.8k Followers

Recommended

Orangtua dan Anak Bermain-main di Hari Kartini

Orangtua dan Anak Bermain-main di Hari Kartini

3 years yang lalu
208
Bariklana Tour, Satu-satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Bariklana Tour, Satu-satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

6 months yang lalu
1.1k

Igmo, Band Indie Kediri Pengusung Rock Klasik

3 months yang lalu
447
Gotosovie, Tas Berkarakter Asal Yogyakarta

Gotosovie, Tas Berkarakter Asal Yogyakarta

2 years yang lalu
3.8k

KATEGORI

  • BISNIS
  • DESTINASI
  • EDUKASI
  • KOMUNITAS
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
  • Video

TOPIK

#AJI #belanda #Bisnis #corona #covid19 #EDUKASI #GG #gudanggaram #headline #india #Kediri #kediripedia #kelud #komunitas #kuliner #pandemi #pare #pilihan #rondaliterasi #scooterist #SEJARAH #SeniBudaya #suryapedia #TanKhoenSwie #vespa bali Bisnis Corona Covid-19 Destinasi forscook gudang garam Idul FItri Jombang jurnalis Kediri ksf kultur lebaran people sejarah seni sepeda Tulungagung Virus Corona
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

HEADLINE

Cerobong Asap yang Menandai Kebangkrutan Industri Gula Dunia

Mudik Lebaran Tetap Dilarang, Bersiaplah Memendam Rindu

Darah dan Doa, Film Pertama Karya Sineas Indonesia

Jimbun, Bengkel Besar Kereta Uap Pengangkut Tebu

Drama-drama Rusia Pernah Dipentaskan Teater Rakyat Kediri

Soepeno, Menteri yang Ditembak Mati Belanda Karena Menyimpan Rahasia Gerilya

Trending

KOMUNITAS

Pemimpin Baru AJI Kediri Terpilih Secara Aklamasi

oleh Kediripedia
5 April, 2021
458

KURSI kepemimpinan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Kediri, resmi berganti. Agus Fauzul—Yanuar Dedy yang menjabat Ketua dan...

Kebo Iwa, Martir Sumpah Palapa Gajah Mada

Kebo Iwa, Martir Sumpah Palapa Gajah Mada

1 April, 2021
4.3k
Kediripedia Terpilih Menjadi Kampus Merdeka Program Kemendikbud

Kediripedia Terpilih Menjadi Kampus Merdeka Program Kemendikbud

1 April, 2021
249

Cerobong Asap yang Menandai Kebangkrutan Industri Gula Dunia

31 March, 2021
519

Mudik Lebaran Tetap Dilarang, Bersiaplah Memendam Rindu

30 March, 2021
630
kediripedia.com

© 2020 Kediripedia.com

#jalanjalandangembira

  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • KERJASAMA
  • KONTAK

Follow Us

Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA

© 2020 Kediripedia.com