• Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan
Minggu, 5 Februari 2023
Kediripedia.com
Advertisement Banner
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home EDUKASI

Omah Dongeng Marwah, Oasis di Tengah Wabah

02 Mei 2020
in EDUKASI
Reading Time: 3 menit
16
Omah Dongeng Marwah, Oasis di Tengah Wabah
131
VIEWS
Teruskan ke WhatsappBagikan ke FacebookCuitkan ke Twitter

Pada suatu hari, bumi sedang sakit…. Dia merasa pusing, batuk, pilek, bahkan demam.…

BEGITU kata Ulin Naufalin Noor ketika membuka sebuah dongeng berjudul “Bumiku, Segeralah Sehat”. Berkisah tentang kondisi dunia yang sedang diterpa wabah corona, anggota Omah Dongeng Marwah itu membawakannya dengan sangat ekspresif, atraktif, dan percaya diri.

Jelajahi pustaka Kediripedia

9 Tips Menghadapi Cuaca Tak Menentu

Kampung Inggris Meraih 2 Rekor MURI

Jagalah Kesehatan Mental Anak

Cerita dongeng tersebut berisi seputar pentingnya mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi covid-19. Misalnya, rajin cuci tangan pakai sabun, menjaga imunitas, dan jangan panik. Sebagai tontonan edukatif, dongeng tentang corona itu patut disaksikan anak-anak di Indonesia. Dikemas dalam bentuk video, kisah menarik itu dapat dinikmati di channel youtube Omah Dongeng Marwah.

Sanggar belajar Omah Dongeng Marwah berada di Desa Purworejo, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Marwah merupakan singkatan dari Masyarakat Reksa Warisan Berharga. Kata reksa atau rekso berasal dari bahasa Jawa yang berarti merawat. Sesuai namanya, berdirinya tempat itu mengusung misi untuk merawat tradisi mendongeng yang sarat dengan nilai-nilai moral dan pembentukan karakter.

Advertisement Banner

“Omah Dongeng Marwah berdiri tahun 2015 atas inisiasi aktivis sosial, aktivis lingkungan, jurnalis, guru, dan mahasiswa. Kami bergerak bersama menghidupkan kembali tradisi mendongeng yang belakangan mulai luntur,” kata Hasan Aoni, pendiri Omah Dongeng Marwah, Sabtu 2 Mei 2020.

Menurut Hasan, sanggar belajar di Kota Kretek itu tak berhenti berdongeng dan terus berkarya meski di tengah pandemi. Di saat anak-anak di Indonesia belajar secara online atau daring, menonton cerita dongeng dari Omah Dongeng Marwah dapat mengusir kebosanan dan menjadi variasi pembelajaran ketika berada di rumah.

Setiap seminggu sekali, video dongeng dengan berbagai dimensi cerita diupload di berbagai platform media sosial seperti facebook, instagram, dan youtube. Selain tentang corona, mereka juga menyampaikan dongeng berupa fabel atau cerita kehidupan hewan yang menyerupai manusia. Misalnya, lutung kasarung, kancil dan buaya, serta kura-kura dan kelinci.

“Dongeng menjadi salah satu media belajar yang efektif bagi anak-anak. Dengan kemasan yang menyenangkan dan menghibur, materi edukasi serta pesan-pesan moral bisa lebih diterima,” kata Edy Supratno, Kepala Sekolah Omah Dongeng Marwah.

Edy Supratno. Kepala Sekolah Omah Dongeng Marwah. (Foto: Edy)

Pria yang juga bekerja sebagai dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Budaya Islam (STIBI) Syech Jangkung Pati itu mengatakan, pandemi virus covid-19 tak menyurutkan tekad untuk terus menghasilkan karya. Aktivitas tetap digulirkan dengan memanfaatkan grup whatsapp. Melalui forum-forum online, guru pendamping tetap bisa membimbing puluhan anak yang bernaung di Omah Dongeng Marwah.  

Kurang lebih delapan puluh anak yang belajar di Omah Dongeng Marwah kini berkarya dari rumah masing-masing. Mereka diwajibkan membuat karya yang terkait dengan kondisi pandemi corona. Selain dongeng, mereka juga memproduksi video cara mencuci tangan yang benar, membuat gambar/lukisan terkait covid-19, dan membikin video pendapat/opini tentang #dirumahsaja. Bagi anak yang menggemari dunia musik, mereka diarahkan untuk membuat lagu tentang covid-19. Ada pula yang membuat cerita pendek, pusi, serta sajak.  

“Seluruh karya itu nantinya akan diolah menjadi buku dan film dokumenter,” ujar Edy.

Salah seorang anak didik Omah Dongeng Marwah, menuturkan dongeng Si Lebah. (Foto Omah Dongeng Marwah)

Agar karya yang diproduksi semakin inovatif, Edy dan guru pendamping lainnya memberikan berbagai referensi kepada anak-anak. Antara lain, sejumlah artikel tentang wabah Flu Spanyol dan buku digital Ehsan Masood berjudul Ilmuwan-ilmuan Muslim. Selain itu, anak juga diarahkan agar menonton video sutradara Riri Reza tentang Karir Film, serta mendengarkan diskusi buku Joko Pinurbo di youtube.

“Ketika anak-anak membuat karya di rumah, kami berkoordinasi dengan para orang tua untuk membantu mengawasi tahapan berkarya,” kata Edy.

Edy meyakini, lahirnya beragam karya tentang corona itu akan sangat berarti bagi anak-anak. Entah dua atau lima puluh tahun mendatang; dongeng, video, puisi, serta lagu, nantinya berfungsi sebagai pengingat. Karya-karya itu akan menjadi saksi bahwa mereka pernah berada di tengah peristiwa wabah yang menyebar ke hampir seluruh wilayah dunia itu. (Kholisul Fatikhin)

Tags: #headline
SendShare10Tweet9
Previous Post

Kesunyian Menyergap Jalan Tol Pembelah Pulau Jawa

Next Post

Lord Didi: Dia yang Pergi di Puncak Elegi

Next Post
Lord Didi: Dia yang Pergi di Puncak Elegi

Lord Didi: Dia yang Pergi di Puncak Elegi

Didi Kempot, Master of Traveller

Didi Kempot, Master of Traveller

Kediripedia Beriklan

PILIHAN REDAKSI

Bahasa Ngapak Tak Mengenal Kasta

Bahasa Ngapak Tak Mengenal Kasta

15 Juni 2022
1.5k
Telat Jadi Cagar Budaya, Rumah Bersejarah di Kota Kediri Dibongkar

Telat Jadi Cagar Budaya, Rumah Bersejarah di Kota Kediri Dibongkar

4 Juli 2022
6.1k

JELAJAHI

  • BISNIS (59)
  • DESTINASI (60)
  • EDUKASI (45)
  • KOMUNITAS (141)
  • KULTUR (158)
  • PEOPLE (101)
  • SURYAPEDIA (73)
  • Uncategorized (1)
  • Video (2)
Currently Playing

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Video

Kaos Gaple, Kaosnya Orang Kediri

Video
Currently Playing
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan

SOSIAL MEDIA

No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In