• Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan
Selasa, 7 Februari 2023
Kediripedia.com
Advertisement Banner
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home PEOPLE

SERIAL TAN KHOEN SWIE: RAMBUT GONDRONG SIMBOL PERLAWANAN (Tulisan III)

28 Jul 2015
in PEOPLE
Reading Time: 2 menit
18
SERIAL TAN KHOEN SWIE: RAMBUT GONDRONG SIMBOL PERLAWANAN (Tulisan III)
138
VIEWS
Teruskan ke WhatsappBagikan ke FacebookCuitkan ke Twitter

Pengantar Redaksi:

Perjalanan panjang Kediri melahirkan banyak hal yang kelak mengawali keberlangsungan sejarah berikutnya. Seperti arus sungai yang susul-menyusul, sejarah Kediri bergerak dalam lapisan-lapisan tebal, panjang, kerap tak saling berhubungan. Salah satu noktah yang turut mewarnai peradaban yang beragam itu adalah sosok Tan Khoen Swie, lelaki Cina yang turut memahatkan keniscayaan berubahnya tradisi lesan ke dalam tradisi tulis. Bagaimana sepak terjang Tan di semak-belukar sejarah Kediri, Dwidjo U. Maksum melakukan penelusuran yang kemudian diracik secara bersambung untuk para pembaca kediripedia.com di manapun berada.

Jelajahi pustaka Kediripedia

Jurnalis Papua Menerima Penghargaan Pogau Yayasan Pantau

Eko Jagal, Jawara Balap Mobil Eropa Asal Kediri

Tan Tik Sioe, Pendekar Jari Rata yang Bertapa di Tulungagung

Tan Khoen Swie datang ke Kediri dari daerah Jawa tengah dengan berjalan kaki. Kemudian ia menikah dengan gadis asal Surabaya bernama Liem Gien Nio. Setelah menikah, dia mencoba memulai usaha sebagai penerbit. Saat itu bisnis penebitan tak bisa diandalkan karena ketatnya aturan pemerintah kolonial tentang usaha penerbitan.

Pilihan terjun ke dunia penerbitan bukan tanpa alasan. Selain punya hobi menulis, Tan juga senang berdiam diri berbulan-bulan di tempat-tempat keramat. Karena kesenangannya itu, banyak orang menganggap dia memiliki kemampuan supranatural, bahkan mampu menyembuhkan berbagai penyakit.

Advertisement Banner

“Berdasarkan penelusuran kami, sejatinya kemampuan supranatural yang dimiliki Tan Khoen Swie diperoleh dari membaca buku,” kata Kusharsono, pensiunan pegawai Pemerintah Kota Kediri yang pada tahun 2002 ditunjuk pemerintah menjadi Ketua Tim Penelusuran Sejarah Tan Khoen Swie.

Couertesy: drg, J Sutjahjo Gani
Couertesy: drg, J Sutjahjo Gani

Namun, Gani yakin Tan Khoen Swie memang memiliki kemampuan supranatural. Hal ini terbukti ketika dia bersama dua rekannya, KH Fatah (Tulungagung) dan seorang peranakan Cina Kediri ditangkap tentara Jepang karena kegiatannya melawan pemerintah kolonial. Ketiga orang itu bisa lolos dari tahanan setelah mengalami penyiksaan luar biasa. Saat itu anus ketiga orang itu dipompa dan disuruh menjilati pipa besi yang membara. Ternyata semua siksaan tersebut tak mengakibatkan kesakitan apapun. “Karena tak mampu memberi siksaan lagi, ketiganya dilepas oleh tentara Jepang,” kata Gani.

Namun,  soal penerbitan dan urusan supranatural adalah dua hal yang berbeda. Menurut Gani, tentang penerbitan, kakeknya menggunakan pendekatan bisnis dan perjuangan untuk menyebarkan ide-ide. Sedangkan kemampuan supranatural tak berkait dengan gerak penerbitan. “Soal kebatinan dan supranatural lebih merupakan urusan pribadinya. Jadi sesungguhnya Tan Khoen Swie bukan paranormal,’ kata Gani.

Kegemaran Tan bertapa dan menyendiri sempat membuat cukup repot dan marah istrinya. Untuk mengendalikan pengembarannya, dibuatlah tempat bertapa di belakang rumahnya. Maksudnya agar Tan Khoen Swie bisa dekat keluarga. Bangunan itu kini masih ada. Bentuknya setengah lingkaran dengan ornamen lobang yang di kiri kanannya dilengkapi patung-patung kecil.

Menurut Gani, ada ciri khusus yang dianut Tan selama hidupnya, yaitu memelihara rambut panjang dan berkumis tebal. Menurut penuturan Tan Khoen Swie pada anak-anaknya, rambut gondrong itu merupakan pertanda, bahwa dia dan kelompoknya secara politik menentang penjajah, mulai kolonialis Belanda hingga Jepang. “Anda bisa lihat foto-foto lama, hampir semuanya yang terlibat dalam aktivitas penerbitannya berambut gondrong,” kata Gani.

Hal ini dibenarkan Kusharsono. Berkumis tebal dan berambut gondrong merupakan bentuk perlawanan orang Cina terhadap kekejaman penjajahan Jepang dan Belanda. “Itu merupakan gerakan bersama dan dilakukan diam-diam,” kata Kusharsono. (Dwidjo U. Maksum) bersambung ~~~

Tulisan selanjutnya: MELAWAN TIRANI PENJAJAH DENGAN BUKU (Tulisan IV)

Tags: #CinaTown#headline#TanKhoenSwie
SendShare10Tweet6
Previous Post

SI TUKANG RAKIT YANG SUKA MENGINTIP KERATON (Tulisan II)

Next Post

SERIAL TAN KHOEN SWIE: MELAWAN TIRANI PENJAJAH DENGAN BUKU (Tulisan IV)

Next Post
SERIAL TAN KHOEN SWIE: MELAWAN TIRANI PENJAJAH DENGAN BUKU (Tulisan IV)

SERIAL TAN KHOEN SWIE: MELAWAN TIRANI PENJAJAH DENGAN BUKU (Tulisan IV)

Racikan Obat Resep Kuno dari Banaran

Racikan Obat Resep Kuno dari Banaran

Kediripedia Beriklan

PILIHAN REDAKSI

Pencipta Soundtrack Game Asal Kediri Raih Penghargaan Internasional

Pencipta Soundtrack Game Asal Kediri Raih Penghargaan Internasional

17 Mei 2022
835
Bedug Kediri Jadi Alat Musik Perkusi di Brazil

Bedug Kediri Jadi Alat Musik Perkusi di Brazil

26 April 2022
2.2k

JELAJAHI

  • BISNIS (59)
  • DESTINASI (60)
  • EDUKASI (45)
  • KOMUNITAS (141)
  • KULTUR (158)
  • PEOPLE (101)
  • SURYAPEDIA (73)
  • Uncategorized (1)
  • Video (2)
Currently Playing

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Video

Kaos Gaple, Kaosnya Orang Kediri

Video
Currently Playing
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan

SOSIAL MEDIA

No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In