• Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan
Rabu, 8 Februari 2023
Kediripedia.com
Advertisement Banner
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home PEOPLE

Tasbih Made In Kediri Tak Lagi Digemari

06 Okt 2022
in PEOPLE
Reading Time: 2 menit
48
Tasbih Made In Kediri Tak Lagi Digemari

Perajin tasbih yang tersisa di Dusun Jurangwuluh, Kediri. (Foto: Diski)

371
VIEWS
Teruskan ke WhatsappBagikan ke FacebookCuitkan ke Twitter

BERBAGAI jenis tasbih kayu menghiasi pemandangan teras sebuah rumah di Dusun Jurangwuluh, Desa Kedawung, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Mulai dari tasbih cendana, stigi, jenitri, sawo, galih asem, dan nogosari ditempelkan di dinding, pintu, serta jendela. Sedangkan puluhan tasbih lainnya ditata rapi di lemari kaca berukuran 2 meter.

Usaha kerajinan tasbih di Dusun Jurangwuluh itu sehari-hari dikelola oleh Siti Bidayah. Perempuan berusia 70 tahun ini sudah menggeluti usaha yang dinamai Kerajinan Jaya Abadi itu sejak 1973. Selama hampir setengah abad, dia menekuni bisnis produksi alat penghitung jumlah wirid dalam agama Islam itu hingga menembus pasar ekspor mancanegara seperti Arab, Cina, dan Jepang.

Jelajahi pustaka Kediripedia

Jurnalis Papua Menerima Penghargaan Pogau Yayasan Pantau

Eko Jagal, Jawara Balap Mobil Eropa Asal Kediri

Tan Tik Sioe, Pendekar Jari Rata yang Bertapa di Tulungagung

“Dulu hampir semua warga di desa ini berbisnis tasbih, tapi kini perajin yang bertahan hanya beberapa saja, termasuk saya,” ujar Siti Bidayah saat dijumpai di rumahnya, Selasa, 27 September 2022.

Ibu 6 anak itu menambahkan, dulu Jurangwuluh terkenal sebagai kampung tasbih. Pada tahun 1990 hingga 2000an, ratusan warga pernah menggantungkan hidup dari membuat tasbih secara manual. Dengan alat bubut sederhana, mereka beramai-ramai mengolah lembaran kayu menjadi potongan kecil, diukir, lalu dihaluskan menjadi biji-biji tasbih.

Advertisement Banner

Kisah awal desa di kaki Gunung Wilis menjadi sentra tasbih tak terlepas dari keberadaan Pondok Pesantren Ploso. Sebagai alat beribadah, ribuan santri tentu membutuhkan tasbih. Warga sekitar pesantren lalu berinisiatif membuat tasbih untuk dijual. Pembuatan tasbih ini kemudian berkembang menjadi komoditas hingga ke pasar ekspor.

Tasbih kayu produksi Dusun Jurangwuluh. (Foto: Diski)

Sayangnya, masa keemasan itu telah lewat. “Satu per satu perajin tradisional gulung tikar tergusur tasbih buatan mesin,” kata Bidayah.

Tasbih tradisional kini juga tergeser modernisasi lewat munculnya tasbih digital. Sistem digital menggantikan fungsi bulir-bulir tasbih. Bahkan,  hitungan wirid atau dzikir dengan patokan tertentu seperti 100 hingga 1000 menjadi semakin akurat berkat adanya teknologi.

Namun, konsumen dari Kediri maupun luar daerah masih menjadikan kawasan Jurangwuluh sebagai destinasi mencari tasbih terbaik. Setiap kayu yang dijadikan bahan membuat tasbih memiliki keunikan dan manfaat masing-masing.

“Tasbihnya unik, harganya murah, dan awet,” ujar Mustafid, salah seorang pembeli.

Masih adanya konsumen seperti Mustafid membuat Bidayah enggan mengatakan jika tasbih Jurangwuluh sepenuhnya mati. Hingga kini, dia masih menerima order dari konsumen walau pesanan walau memang tak sebesar dahulu. Usahanya yang bernama Kerajinan Jaya Abadi sempat dipakai oleh perajin lain di Kediri pada 2017. Dia lantas berjuang agar Hak Kekayaan Intelektual berupa nama brand itu kembali menjadi miliknya, meski harus bersusah payah mengurus hingga ke Jakarta.

Dengan kondisi yang kini sepi, Bidayah bisa saja sewaktu-waktu menutup usahanya. Namun, dia tidak rela jika tasbih Jurangwuluh yang sudah dikenal itu hilang. Nenek itu berupaya tetap menekuni pembuatan tasbih meski penghasilan yang diperoleh tidak seberapa. Dia meyakini, di balik usaha ini ada sisi ada kepuasan spiritual yang luar biasa. Setiap butiran tasbih mengandung berkah karena digunakan untuk beribadah. (Diski Maulana, Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Kediri, sedang magang di Kediripedia.com)

Tags: #headline
SendShare27Tweet44
Previous Post

Wali Barokah, Pesantren yang Memiliki Panel Surya Terbesar di Indonesia

Next Post

Festival Senja, Pesta Kaum Urban Kediri

Next Post
Festival Senja, Pesta Kaum Urban Kediri

Festival Senja, Pesta Kaum Urban Kediri

Kawasan Sate Babi Kediri Hanya untuk Nonmuslim

Kawasan Sate Babi Kediri Hanya untuk Nonmuslim

Discussion about this post

Kediripedia Beriklan

PILIHAN REDAKSI

Telat Jadi Cagar Budaya, Rumah Bersejarah di Kota Kediri Dibongkar

Telat Jadi Cagar Budaya, Rumah Bersejarah di Kota Kediri Dibongkar

4 Juli 2022
6.1k
Ketika Para Bajingan Turun ke Desa

Ketika Para Bajingan Turun ke Desa

8 Juni 2022
826

JELAJAHI

  • BISNIS (59)
  • DESTINASI (60)
  • EDUKASI (45)
  • KOMUNITAS (141)
  • KULTUR (158)
  • PEOPLE (101)
  • SURYAPEDIA (73)
  • Uncategorized (1)
  • Video (2)
Currently Playing

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Video

Kaos Gaple, Kaosnya Orang Kediri

Video
Currently Playing
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan

SOSIAL MEDIA

No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In