• TENTANG KAMI
  • KERJASAMA
kediripedia.com
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
kediripedia.com
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

Yang Muda Yang Kumpul-Kumpul

in KOMUNITAS
2 menit baca
0
Yang Muda Yang Kumpul-Kumpul

Anak-anak di Taman Sekartaji diajak untuk membaca dongeng dan cerita legenda. (Foto: Panitia)

9
SHARES
73
VIEWS
Bagikan ke FacebookCuitkan di TwitterKirim ke Whatsapp

“Kapan Kita Ketemu Lagi”, merupakan  pagelaran seni dan sastra yang digagas para seniman muda Kediri. Di antaranya mereka yang menggeluti seni fotografi, lukis, musik, dan teater.  Acara ini dibuat sebagai upaya untuk menciptakan iklim berkesenian dan bersastra agar lebih hidup.  Prinsipnya yaitu kolaborasi antar sesama komunitas serta masyarakat sekitar.

Gagasan awalnya acara ini muncul dari uneg-uneg dan keresahan yang sama dari beberapa kantong seni dan sastra di Kediri. Dirintis sejak dari setahun lalu, tujuan utamanya untuk silaturahmi antar sesama kelompok. Acara yang berlangsung  di Taman Sekartaji, Kota Kediri, pada Minggu, 4 Maret 2018 adalah yang keempat kalinya digelar.

Taman yang menjadi titik keramaian, memungkinkan agar lebih mendekatkan seni dan sastra kepada khalayak umum. Di beberapa sudut, ada ruang bermain dan belajar anak, pameran foto pedesaan.  Para penyaji menampilkan tari, pementasan teater, pembacaan dongeng, puisi, dan lantunan lagu anak.

“Pagelaran seni dan sastra  jangan sampai dianggap asing bagi masyarakat Kediri,” Kata Dedi Ashari, salah seorang inisiator acara.

“Menjemput Ingatan”,  tema tersebut yang coba mereka usung.  Sebagai  renungan atas potret masyarakat yang semakin hari dirasa kian menjauhkan orang tua dan anak. Dedi menambahkan, kini para orang tua, banyak dari mereka mulai kehilangan cara bertutur kepada anak. Ditambah lagi, interaksi sosial anak-anak berkurang karena perkembangan zaman; utamanya karena penggunaan gadget. Harapannya, melalui tema tersebut orang-orang dapat menggunakan dongeng, cerita legenda dan permainan anak, menjadi alat untuk mengedukasi anak-anak.

Baca Jugadi Kediripedia

Watchdoc Menerima Penghargaan Human Rights dari Korea Selatan

Film Air Mata di Ladang Tebu Dibedah Para Budayawan Forlike

Pantomim juga ditampilkan dalam acara. (Foto: Panitia)

Salah seorang penampil dalam acara yang dimulai pada pagi hari itu adalah penenun kata. Musisi asal Sulawesi yang turut serta berbagi dan meramaikan suasana. Dalam kesempatan itu ia mengajak seluruh pengunjung taman menyanyikan lagu Bintang Kecil, sebuah lagu yang pernah berjaya di masanya.

“Kebetulan saya sedang singgah di Kampung Inggris Pare, kemudian tertarik untuk memberikan apresiasi terhadap acara kawan-kawan Kediri,” ungkap musisi asal sulawesi. Dia berharap, acara serupa tidak berhenti di sini. Namun akan terus digulirkan untuk menyikapi keadaan sosial masyarakat sekitar.

Berbeda dari acara sebelumnya yang digelar secara rutin setiap bulan, kini mereka menggelarnya dengan tenggang waktu yang agak berjarak. Dengan pertimbangan, pertemuan yang terlalu sering kurang bisa memberikan efek yang membekas. Untuk operasional acara, mereka melakukannya secara gotong-royong. Pendanaan acara, didapat dari iuran sukarela dan melakukan penjualan kaos brand acara.

Salah seorang penggagas acara, Andhika Samoela menuturkan, ia dan para seniman Kediri lainnya, ke depan  akan terus mencoba menggulirkan acara dengan tema edukatif. “Tema yang kami pilih coba kita sesuaikan dengan gejolak sosial yang terjadi di masyarakat,” kata Andhika.

Netizen: Supri (Aktivis Komunitas Sastra Pare)

Editor: Fatikhin

Follow Us

  • 2.9k Fans
  • 1.8k Followers

Recommended

Kereta Api Berhenti Operasi Hingga Wabah Covid-19 Reda

Kereta Api Berhenti Operasi Hingga Wabah Covid-19 Reda

9 months yang lalu
542
Kediri Scooter Festival Akan Kembali Digelar

Kediri Scooter Festival Akan Kembali Digelar

4 years yang lalu
104
BEKRAF Mendorong Pasar Industri Game Indonesia

BEKRAF Mendorong Pasar Industri Game Indonesia

3 years yang lalu
65
Surabaya Vaganza 2019 Kembali Menghibur Warga Surabaya

Surabaya Vaganza 2019 Kembali Menghibur Warga Surabaya

2 years yang lalu
106

KATEGORI

  • BISNIS
  • DESTINASI
  • EDUKASI
  • KOMUNITAS
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
  • Video

TOPIK

#AJI #Bisnis #corona #covid19 #EDUKASI #GG #gudanggaram #headline #Kediri #kediripedia #kelud #komunitas #kuliner #pandemi #pare #pilihan #rondaliterasi #scooterist #SEJARAH #SeniBudaya #suryapedia #TanKhoenSwie #trending #vespa #WISATAKELUD Bisnis budaya Corona Covid-19 Destinasi forscook gudang garam Headline Idul FItri Jombang jurnalis ksf kultur lebaran people sejarah seni sepeda Tulungagung Virus Corona
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

HEADLINE

Wayang Perlu Dikenalkan Sejak Dini

Motif Tenun Ikat Kediri Perlu Didokumentasi

Guru Sepuh di Surabaya Menciptakan 120 Lagu Selama Pandemi

Empat Seniman Berjuang Menyehatkan Alam Sekitar

Tim Enduro Gudang Garam Merajai Kompetisi IERC 2020

Empat Pemuda Pelopor Keselamatan Pangan

Trending

KULTUR

Pasien Sembuh Covid-19 Tidak Otomatis Bisa Mendonorkan Plasma Konvalesen

oleh Kediripedia
21 January, 2021
367

DINILAI mujarab menyembuhkan korban Covid-19, plasma darah (konvalesen) dari para pasien sembuh corona kini marak dicari. Akan...

Keikhlasan Mantan Pasien Covid-19 Adalah Penyembuh Terbaik

20 January, 2021
696

Watchdoc Menerima Penghargaan Human Rights dari Korea Selatan

20 January, 2021
520

Wayang Perlu Dikenalkan Sejak Dini

14 January, 2021
408
Motif Tenun Ikat Kediri Perlu Didokumentasi

Motif Tenun Ikat Kediri Perlu Didokumentasi

4 January, 2021
442
kediripedia.com

© 2020 Kediripedia.com

#jalanjalandangembira

  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • KERJASAMA
  • KONTAK

Follow Us

Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA

© 2020 Kediripedia.com