PEMERINTAH Kota Kediri melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri mengikuti kegiatan Evaluasi tahap II Smart City yang berlangsung secara daring di Ruang Joyoboyo Balaikota Kediri, Rabu, 13 November 2024. Kegiatan ini diikuti 91 peserta dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang merupakan Tim Pelaksana Gerakan Menuju 100 Smart City Kota Kediri.
Dihadapan para asesor, Apip Permana, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri memaparkan secara rinci hasil capaian implementasi program prioritas (Quick wins) berdasarkan enam pilar Smart City. Seperti Smart Governance (E-SPTPD, Surga, Satu Data Kota Kediri), Smart Branding (Prodamas, Banmod, Kampung Keren), Smart Economy (Kurnia, Kampung Tenun, Klinik UMKM), Smart Living (Homecare PEDULI, PRODAMAS, TRACKER), Smart Society (EMAS, PPDB Online, PRODAMAS), Smart Environment (Bank sampah, pembatasan sampah plastik, PRODAMAS).
“Alhamdulillah, dari implementasi program tersebut, membawa impact yang bisa dirasakan masyarakat,” kata Apip.
Dia mencontohkan aplikasi E-SPTPD yang memberikan kemudahan bagi wajib pajak dalam melaporkan pajaknya dengan mudah. Selain tidak butuh waktu lama, bisa diakses di mana saja dengan cukup mengisi Dasar Pengenaan Pajak (DPP).
Selanjutnya untuk infrastruktur pendukung pembangunan Smart City Kota Kediri, Apip menyampaikan tingkat kemudahan berusaha di Kota Kediri sudah berjalan dengan baik. Infrastruktur jalan dan kesehatan yang memadai juga mendorong kemudahan bisnis.
”Pemerintah Kota Kediri juga menyediakan bantuan sosial melalu Dinas Sosial dan bantuan permodalan melalui Disperdagin (BANMOD) serta kredit dengan bunga rendah melalui DINKOP-UMTK (KURNIA). Selain itu tidak ada area blind spot di Kota Kediri, memiliki 14 taman yang dijadikan RTH dan memiliki bank sampah di kelurahan,” tambahnya.
Apip berharap kolaborasi antar semua OPD serta masyarakat bisa terus berlanjut untuk menuju Smart City. Dengan kerjasama semua pihak, Kediri bisa menjadi kota cerdas dalam segala hal. Mulai dari pelayanan, partisipasi masyarakat, pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan semua yang diberikan kemanfaatan untuk masyarakat lebih efisien, efektif, dan bisa tepat sasaran.
Tim Asesor dari Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Kemkomdigi RI) diwakili oleh Harya Widiputra. Dia menyampaikan bahwa evaluasi ini memiliki substansi mengetahui dampak keberlanjutan dari berbagai inovasi yang dilakukan. Dari paparan yang sudah disampaikan, Harya mengapresiasi pelaksanaan masterplan Smart City yang sudah dilakukan Pemerintah Kota Kediri.
“Ini untuk saya sangat menarik dan bisa menjadi contoh baik yang bisa sampaikan kepada para asesi di kabupaten/kota lain,” ujar Harya.
Dalam kesempatan ini, Diskominfo juga mengajak masyarakat penerima manfaat dari inovasi yang sudah dilakukan Pemerintah Kota Kediri. Salah satunya Isa, yang mengikuti EMAS sejak tahun 2016. Ia menyampaikan kesannya selama mengikuti EMAS.
“Perasaan saya mengikuti EMAS sangat senang karena tutornya sangat baik, ramah dan EMAS sangat bermanfaat untuk membantu saya belajar Bahasa inggris,” kata Isa.
Hal serupa dikatakan Ari, Finance dari salah satu hotel di Kota Kediri. Dia menyampaikan aplikasi E-SPTPD sangat membantu dan mempermudah untuk mengatur cash flow di perusahaan tempat kerjanya. Menurutnya, di sistem tersebut dirinya merasakan kemudahan untuk memasukkan Dasar Pengenaan Pajak (DPP) dan mengetahui waktu jatuh tempo. (Dimas Eka Wijaya)
Discussion about this post