FORUM Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia atau FAA PPMI akan menggelar seminar nasional bertajuk “Oase Gelap Terang Indonesia”. Bekerja sama dengan Universitas Brawijaya Malang, acara yang juga menjadi ajang reuni alumni pers mahasiswa seluruh Indonesia ini rencananya diselenggarakan pada Sabtu, 25 Oktober 2025.
FAA PPMI adalah wadah para alumni pers mahasiswa seluruh Indonesia yang berdiri sejak 24 Januari 2015 di Jakarta. FAA PPMI beranggotakan ribuan alumni pers mahasiswa anggota Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) dari berbagai kampus di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Ribuan alumni tersebut berkarya di berbagai sektor. Mulai dari akademik, media, politik, bisnis, seni, hingga pendidikan.
“FAA PPMI menjadi ruang konsolidasi gagasan, semangat, dan jejaring antar mantan aktivis pers mahasiswa yang terus menjaga komitmennya terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Eko Bambang Subiantoro, Ketua Panitia Temu Alumni Pers Mahasiswa di Malang.

Selama 10 tahun perjalanan, FAA PPMI telah menjelma menjadi ruang temu antara idealisme dan profesionalisme. Dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang dimiliki anggotanya, FAA PPMI secara rutin menggelar diskusi publik yang membahas isu-isu strategis nasional. Berbagai gagasan yang lahir dari forum ini telah memberi warna dalam pemberitaan media, membangun opini publik, sekaligus memberi kontribusi pemikiran bagi para pemangku kebijakan.
Untuk memperingati satu dekade perjalanannya, FAA PPMI akan menggelar Simposium Nasional dan Reuni Alumni Pers Mahasiswa Seluruh Indonesia. Tema “Oase Gelap Terang Indonesia” diangkat sebagai upaya membaca ulang arah perjalanan republik, serta menggali peran alumni pers mahasiswa dalam menjawab berbagai persoalan kebangsaan hari ini.
“Kegiatan ini menjadi ruang silaturahmi lintas generasi sekaligus refleksi bersama atas dinamika sosial-politik bangsa yang berada di antara terang harapan dan gelap tantangan,” ujar Eko.

Simposium ini akan menghadirkan sejumlah narasumber nasional, antara lain: Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia Nezar Patria, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ahmad Erani Yustika, aktivis sosial Inayah Wahid, serta pengamat hukum tata negara Bivitri Susanti. Dari acara ini diharapkan terlahir gagasan baru untuk memperbaiki tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini sekaligus merancang masa depan Indonesia yang lebih baik. (Kholisul Fatikhin)







Discussion about this post