AJANG ngobrol musik indie akan digelar pada 5-6 Mei 2018, di Kafe Hallo Kampoeng Inggris, Pare, Kabupaten Kediri. Sejatinya agenda tahunan bertajuk “Indie Talk” tersebut telah menginjak tahun ketiga. Diharapkan mampu menyambung kesuksesan dua kali perhelatan pada tahun-tahun sebelumnya.
Gagasan ini diusung oleh Parevolution, kelompok pecinta musik asal Pare yang berdiri sejak 2006. Selama sepuluh tahun perjalanannya, tercetus ide untuk membangun wadah sharing seputar musik, sekaligus menambah khasanah musik, terutama indie.
“Wadah tatap muka penggemar musik indie memang masih belum marak di belantara musik Tanah Air, apalagi di Kediri,” kata Fahmi, salah satu penggagas acara.
Dalam pelaksanaannya nanti, Indie Talk akan mengulas belantika musik independen. Mulai dari proses pembuatan lagu, dapur rekaman sampai marketing. Menghadirkan narasumber kompeten di bidangnya, Fadli “Radioactive-force”, pemilik label indie Surabaya. Turut datang meramaikan juga, Bima Victim, pengamat musik indie, kolektor CD, Vinyl, t-shirt, majalah asal Kediri.
Selain mengulas dunia seni suara, akan dimeriahkan oleh penampilan akustik dari Avanes Demented Heart asal Pare. Adapun gerai kaset, CD, T-Shirt, Zine, dan buku pun telah disiapkan untuk memanjakan semua pengunjung event.
Panita tidak membatasi kriteria peserta acara. “Terbuka untuk umum. Siapa saja boleh nimbrung,” ujar Fahmi. Ia menegaskan bahwa Indie Talk adalah ruang belajar musik bersama. Terajutnya persaudaraan antar pencinta musik indie Indonesia menjadi bonus utama.
Meski digelar secara swadaya, ikhtiar para penggiat musik indie ini patut diapresiasi. Di tengah belantara seni yang sunyi, mereka tak henti memainkan irama independen dengan sepenuh hati. (Supri – Aktivis Komunitas Sastra Pare)
Editor: Naim Ali