SEJAK pertama kali diproduksi dengan tipe MP6 di pabrik Piaggio di Pontedera, Italia pada 1946; mesin dan bentuk body motor vespa semakin disempurnakan sesuai perkembangan zaman. Produk mutakhir dari pabrikan negeri pizza itu menghasilkan vespa-vespa dengan transmisi automatic yang populer disebut vespa modern.
Di Indonesia, para pengendara scooter Italia keluaran terbaru itu membentuk komunitas bernama MOVE (Modern Vespa). Meskipun jumlahnya tak sebanyak pecinta vespa klasik yang mencapai sekitar jutaan penggemar, keberadaan MOVE semakin memperkaya dunia motor vespa di tanah air.
“Komunitas MOVE ini sudah memasuki usia kesembilan,” kata Faisal Awaluddin, Ketua Move Indonesia, Sabtu 14 Maret 2020, di Kediri.
Faisal dan ratusan penggemar vespa modern lainnya datang ke Kota Kediri untuk menghadiri anniversary MOVE chapter Jawa Timur ke-8. Terpilihnya Kediri menjadi tuan rumah penyelenggara acara ini, diambil dari hasil Jambore Nasional MOVE pada 1-3 November 2019 di Jakarta.
Ratusan scooterist matic itu mengawali acara dengan menggelar rolling thunder; semacam touring kecil dengan berkeliling kota. Mereka memenuhi jalanan Kota Kediri dengan mengendarai berbagai varian vespa matic, antara lain tipe LX, Primavera, GTS, dan Sprint. Sejumlah penunggang vespa klasik juga turut hadir meramaikan acara tersebut.
Kegiatan ini mengambil start di Monumen Simpang Lima Gumul dan finish di Lapangan Tirtoyoso. Di rute sekitar 25 Kilometer itu mereka sempat singgah di Kedai 66, destinasi wisata baru Kediri di kawasan hutan pinus lereng Gunung Wilis.
Acara Anniversary Move Jatim ke-8 ini diikuti pengendara vespa modern dari chapter Madiun, Jember, Tulungagung, Sidoarjo, Surabaya, dan Malang.
“Ada pula yang datang dari luar Jawa Timur, misalnya dari Bali, Jawa Tengah, dan Jawa Barat,” kata Indra Leksana, Ketua MOVE Kediri.
Komunitas penunggang vespa matic di Kediri sendiri baru berusia setahun. Namun, Indra dan puluhan anggota Move Kediri merasa bangga bisa dipercaya menjadi tuan rumah. Usai melaksanakan rolling thunder, acara dilanjutkan di Lapangan Tirtoyoso. Di kawasan hijau dekat Stadion Brawijaya itu, penggemar scooter matic menggelar berbagai kegiatan, salah satunya santunan anak yatim.
“Harapannya kita tidak hanya sekadar menekuni hobi saja, tapi bisa memberikan manfaat untuk masyarakat,” ujar Indra.
Selain di Kediri, hingga kini Move sudah melahirkan puluhan chapter di beragam kawasan di Indonesia. Terselenggaranya acara di Kediri ini juga dijadikan momentum untuk membicarakan persiapan kegiatan Jambore Nasional Move Indonesia pada tahun 2020 di Lombok, Nusa Tenggara Barat. (Kholisul Fatikhin)