• TENTANG KAMI
  • KERJASAMA
kediripedia.com
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
kediripedia.com
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

Tanjung Baru, Kampung yang Lahir dari Ganti Rugi Bandara Kediri

in SURYAPEDIA
3 menit baca
0
2.8k
SHARES
9.7k
VIEWS
Bagikan ke FacebookCuitkan di TwitterKirim ke Whatsapp

KEPUTUSAN warga terdampak proyek nasional Bandara Internasional Kediri menyerahkan kampung halaman, sawah, dan tegalan boleh dibilang berbuah manis. Selain menerima ganti rugi dengan nilai jauh di atas Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) melalui PT Surya Dhaha Investama, mereka bisa membangun kembali pemukiman baru dengan kondisi jauh lebih baik. Seluruh uang yang mereka terima berasal dari PT Gudang Garam, Tbk., selaku penyandang dana utama proyek pembangunan Bandara Internasional Kediri.

Tanjung Baru, sebuah sebutan untuk pemukiman yang tiba-tiba muncul seiring dengan proses pembebasan lahan. Warga yang tetap ingin menyatu dalam ikatan tempat tinggal terdahulu, hijrah ke pemukiman baru yang mereka sebut Tanjung Baru. Kampung kecil yang berada di Dusun Bedrek itu ditempati warga yang dulunya tinggal di Dusun Tanjung, Desa Grogol, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Dusun Tanjung, termasuk salah satu kampung yang terdampak proyek pembangunan Bandara Kediri.

“Di kawasan ini terdapat sembilan Kepala Keluarga, semua warga di sini dulunya orang-orang yang tinggal di Tanjung Lama,” kata Lilik Sugiarti, salah seorang warga Tanjung Baru, Sabtu 16 Februari 2020.

Komplek Tanjug Baru (Foto: Kholisul Fatikhin)

Tidak semua warga yang tinggal di Tanjung Lama kini bermukim di Tanjung Baru. Sebagian dari mereka memilih untuk melanjutkan hidup di kawasan lain; menjauh dari tanah proyek pembangunan Bandara Kediri. Masyarakat Tanjung tersebar di berbagai wilayah; ada yang masih di area Kediri seperti Desa Cerme dan Desa Kalipang di Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri. Ada pula yang memutuskan tinggal area Kediri Kota dan di kota-kota sebelah misalnya di kawasan Kabupaten Nganjuk.

Pada awal tahun 2018, Lilik bersama puluhan warga Dusun Tanjung bersepakat untuk menetap di Tanjung Baru. Rata-rata, proses pembangunan rumah hunian di kawasan yang dulunya lahan basah itu dikerjakan dalam empat bulan.

Baca Jugadi Kediripedia

Tim Enduro Gudang Garam Merajai Kompetisi IERC 2020

RUPS Gudang Garam Memutuskan Dividen Tidak Dibagikan Kepada Pemegang Saham

“Dulu tinggal di Tanjung Lama dan sekarang di Tanjung Baru hampir tidak ada bedanya, karena semua warga yang ada di sini dulunya tetangga kiri-kanan saya,” ujar perempuan yang setiap hari bekerja sebagai petani ini.

Lilik Sugiarti (kedua dari kiri), warga Tanjung Baru (Foto: Kholisul Fatikhin)

Menurut Lilik, dari segi ekonomi keadaan mereka kini jauh lebih baik dari sebelumnya. Meski begitu, aktivitas sehari-hari warga Tanjung Baru tidak berubah drastis. Mereka yang dulunya petani masih melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya. Begitu pula warga yang bekerja sebagai peternak maupun pedagang. Uang ganti rugi pembebasan lahan mereka investasikan dalam bentuk tanah, mobil angkutan, ternak, dan tabungan persiapan sekolah anak-anak.

Walaupun warga Dusun Tanjung kini sudah tidak menetap di satu kawasan seperti dulu, mereka masih saling merawat komunikasi. Jika salah satu warga mengadakan acara tertentu seperti syukuran, pesta pernikahan, dan hajatan penting lainnya, mereka menggunakannya sebagai ajang berkumpul dan bertatap muka kembali.

“Rencananya, setahun sekali kita ingin mengadakan semacam reuni di hari raya lebaran,” kata Lilik.

Tonton juga liputan video warga Tanjung Baru di kanal Youtube Kediripedia ini.

Dia menambahkan, ada kemungkinan kawasan Tanjung Baru yang hanya berjarak sekitar satu Kilometer dari tepi Bandara itu, akan terus berkembang karena cukup tersedia lahan luas di sekelilingnya. Atau sebaliknya, puluhan warga di sana akan digeser lagi dan kembali mencari lahan hunian baru.

Secara bertahap proses pembebasan lahan seluas 376 hektare dilakukan sejak tahun 2017, dan hingga tahun 2020 ini proses masih terus berjalan. Dari tiga kecamatan yang terkena proyek pembangunan Bandara, yaitu Grogol, Tarokan, dan Banyakan, semuanya berada di wilayah Kabupaten Kediri. Lokasinya berada di sebelah barat daerah aliran sungai Brantas dan berada di lembah timur Gunung Wilis. Pemerintah melalui Menteri Administrasi Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR BPN), Menteri Perhubungan, dan Menteri Koordinator Kemaritiman, telah sepakat melakukan  ground breaking bandara tanggal 16 April 2020.

Berapapun besarnya nilai ganti rugi, hal terpenting yang patut diutamakan adalah terus menjaga dan mempertahankan kesejahteraan. Dan itu hanya bisa diraih, jika ada perencanaan matang di kalangan para warga penerima ganti rugi lahan Bandara Internasional Kediri. Sehingga uang besar yang mereka terima benar-benar bisa bermanfaat hingga ke generasi mendatang. (Kholisul Fatikhin)

Follow Us

  • 2.9k Fans
  • 1.8k Followers

Recommended

Scooterist Kediri Mengirimkan Bantuan Ke Lokasi Bencana Banjir Pacitan

Scooterist Kediri Mengirimkan Bantuan Ke Lokasi Bencana Banjir Pacitan

3 years yang lalu
64

Lima AJI Se-Jatim Tolak Krisis Ekologi

5 years yang lalu
19
Sumber Penganten, Dulu Angker Kini Jadi Tempat Wisata

Sumber Penganten, Dulu Angker Kini Jadi Tempat Wisata

2 years yang lalu
290
Merayap Di Jalur Adventure Lereng Kelud

Merayap Di Jalur Adventure Lereng Kelud

3 years yang lalu
102

KATEGORI

  • BISNIS
  • DESTINASI
  • EDUKASI
  • KOMUNITAS
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
  • Video

TOPIK

#AJI #Bisnis #corona #covid19 #EDUKASI #GG #gudanggaram #headline #Kediri #kediripedia #kelud #komunitas #kuliner #pare #pilihan #rondaliterasi #scooterist #SEJARAH #SeniBudaya #suryapedia #TanKhoenSwie #trending #vespa #WISATAKELUD Bisnis budaya Corona Covid-19 Destinasi forscook gudang garam Headline Idul FItri Jombang jurnalis Kediri ksf kultur lebaran people sejarah seni sepeda Tulungagung Virus Corona
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

HEADLINE

Motif Tenun Ikat Kediri Perlu Didokumentasi

Guru Sepuh di Surabaya Menciptakan 120 Lagu Selama Pandemi

Empat Seniman Berjuang Menyehatkan Alam Sekitar

Tim Enduro Gudang Garam Merajai Kompetisi IERC 2020

Empat Pemuda Pelopor Keselamatan Pangan

Persahabatan Antara Mata Air dan Pesantren

Trending

PEOPLE

Keikhlasan Mantan Pasien Covid-19 Adalah Penyembuh Terbaik

oleh Kediripedia
20 January, 2021
469

SAAT terbaring di ruang isolasi Covid-19, Rumah Sakit St. Carolus Jakarta pada September 2020, Prasetyo Nurhardjanto pernah...

Watchdoc Menerima Penghargaan Human Rights dari Korea Selatan

20 January, 2021
469

Wayang Perlu Dikenalkan Sejak Dini

14 January, 2021
406
Motif Tenun Ikat Kediri Perlu Didokumentasi

Motif Tenun Ikat Kediri Perlu Didokumentasi

4 January, 2021
440

Guru Sepuh di Surabaya Menciptakan 120 Lagu Selama Pandemi

28 December, 2020
498
kediripedia.com

© 2020 Kediripedia.com

#jalanjalandangembira

  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • KERJASAMA
  • KONTAK

Follow Us

Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA

© 2020 Kediripedia.com