• TENTANG KAMI
  • KERJASAMA
kediripedia.com
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
kediripedia.com
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
Suryapedia

Pemukim di Lahan Bandara Kediri Hijrah ke Tempat Baru

in SURYAPEDIA
3 menit baca
0
474
SHARES
2.4k
VIEWS
Bagikan ke FacebookCuitkan di TwitterKirim ke Whatsapp

TIDAK mudah meninggalkan tanah kelahiran yang memberikan begitu banyak catatan perjalanan kehidupan. Lahir, bernafas, berjalan, bekerja, bersaudara, berkawan, dan menghimpun berbagai kekuatan: telah menjadi ikatan kuat bagi siapapun yang tinggal di suatu kawasan permukiman. Tapi, bila terpaksa harus ditinggalkan, sepatutnya ada alasan dan jalan keluar yang sepadan.

Proyek pembangunan bandara Kediri, mencakup tanah seluas 376,57 hektare yang meliputi kawasan Kecamatan Banyakan, Grogol, dan Tarokan di Kabupaten Kediri. Lokasinya berada di sebelah barat daerah aliran sungai Brantas dan berada di lembah timur Gunung Wilis. Di areal Bandara itu, terdapat beberapa desa yang telah dihuni secara turun-temurun oleh ribuan orang manusia. Bukan hanya sejak era kolonial, namun besar kemungkinan sejak era kerajaan berabad-abad silam.

Puing-puing sisa permukiman di Bulusari, Tarokan, Kabupaten Kediri (Foto: Kholisul Fatikhin)

Sejak tahun 2017, proses pembebasan lahan untuk areal pelabuhan udara itu telah dirintis PT Surya Dhaha Investama (SDHI), selaku pengelola pembangunan bandara, dengan nilai ganti rugi jauh di atas Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP). Meski sebagian besar adalah lahan persawahan dan tegalan, pada akhirnya juga merenggut sejumlah kawasan perkampungan tempat tinggal masyarakat. Seluruh proses pembangunan bandara ini dibiayai sepenuhnya oleh PT Gudang Garam Tbk., raksasa kretek yang bermarkas di Kediri.

“Sebenarnya berat juga (meninggalkan kampung halaman), karena di sini adalah tanah kelahiran saya. Tapi kalau memang dibutuhkan untuk kepentingan umum, kepentingan negara, harus bagaimana lagi. Tidak apa-apa, yang penting (nilai ganti ruginya) cocok,” kata Nur Vigianto, warga Grogol, pada Sabtu, 8 Februari 2020, di Dusun Tanjung, Desa Grogol, Kabupaten Kediri.

Nur Vigianto (kanan), warga Grogol, Kabupaten Kediri. (Foto: Kholisul Fatikhin)

Permukiman warga yang masuk peta proyek pembangunan bandara kediri berada di daerah Kecamatan Grogol dan Tarokan. Adapun wilayah terdampak di Banyakan tidak termasuk perumahan penduduk.

Baca Jugadi Kediripedia

Tim Enduro Gudang Garam Merajai Kompetisi IERC 2020

RUPS Gudang Garam Memutuskan Dividen Tidak Dibagikan Kepada Pemegang Saham

Dusun Tanjung, Desa Grogol, adalah satu-satunya kampung yang seluruh lahan serta bangunannya masuk dalam peta areal bandara. Kini, keberadaannya tinggal menyisakan puing-puing, bahkan rata dengan tanah, semua penghuninya sudah pindah ke lain wilayah

SD Pelangi Bangsa di kawasan Bedrek, Grogol, salah satu fasilitas umum yang tergeser proyek bandara Kediri (Foto: Naim)

Bangunan-bangunan, termasuk beberapa fasilitas umum seperti sekolah dan tempat ibadah, yang telah dibongkar juga tampak di sebagian daerah Dusun Grogol, Bedrek, Seketo di Kecamatan Grogol, dan Dusun Bulusari di Kecamatan Tarokan. Terdapat pula beberapa permukiman yang sudah dibebaskan namun masih dihuni oleh pemilik lama.

“Itu nunggu batas waktu saja. Mereka akan pindah bila pihak pengelola mengumumkan akan membongkar rumah,” kata Nur.

Menurut pria yang akrab disapa Jhon itu, mayoritas warga terdampak proyek pembangunan bandara Kediri, telah menyebar ke berbagai daerah yang relatif dekat dengan rumah asal. Antara lain kawasan Kediri, Nganjuk, Madiun dan Jombang. Tapi ada sebagian penduduk yang tetap ingin menyatu dalam ikatan permukiman lama. Mereka hijrah ke permukiman baru yang mereka sebut Tanjung Baru.

Komplek Tanjung Baru (Foto: Kholisul Fatikhin)

Kawasan yang hanya berjarak sekitar satu Kilometer dari tepi bandara itu, dihuni sembilan Kepala Keluarga dari Dusun Tanjung. Ada kemungkinan, kampung kecil itu bakal terus berkembang karena cukup tersedia lahan luas di sekitarnya.

Memasuki tahun 2020, proyek strategis nasional di Kediri itu memasuki tahap pembangunan fisik. Pemerintah melalui Menteri Administrasi Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR BPN), Menteri Perhubungan, dan Menko Kemaritiman, telah sepakat melakukan  ground breaking bandara tanggal 16 April 2020. Dengan kata lain, permukiman masyarakat terdampak akan segera beralih ke lokasi rumah baru.

Di perkampungan baru yang hendak ditempati orang-orang yang terelokasi dari pemukimannya, harus bisa membangun eksistensi dan kemuliaan hidup yang jauh lebih baik. Kehidupan mereka harus lebih baik dibanding saat mereka tinggal di pemukiman terdahulu, yang tak lama lagi akan berubah menjadi Bandara Internasional Kediri. (Naim Ali)

Follow Us

  • 2.9k Fans
  • 1.8k Followers

Recommended

Cucu Pram Tak Sanggup Membaca Nyanyi Sunyi Seorang Bisu

Cucu Pram Tak Sanggup Membaca Nyanyi Sunyi Seorang Bisu

3 years yang lalu
517
Manajer Prudential Banting Setir Jualan Es Teh

Manajer Prudential Banting Setir Jualan Es Teh

2 years yang lalu
33.6k
NOW WHAT, Album Penanda Kebesaran Deep Purple

NOW WHAT, Album Penanda Kebesaran Deep Purple

3 years yang lalu
182
New Normal Berarti Harus Lebih Waspada

New Normal Berarti Harus Lebih Waspada

9 months yang lalu
1k

KATEGORI

  • BISNIS
  • DESTINASI
  • EDUKASI
  • KOMUNITAS
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
  • Video

TOPIK

#AJI #belanda #Bisnis #corona #covid19 #EDUKASI #GG #gudanggaram #headline #india #Kediri #kediripedia #kelud #komunitas #kuliner #pandemi #pare #pilihan #rondaliterasi #scooterist #SEJARAH #SeniBudaya #suryapedia #TanKhoenSwie #vespa bali Bisnis Corona Covid-19 Destinasi forscook gudang garam Idul FItri Jombang jurnalis Kediri ksf kultur lebaran people sejarah seni sepeda Tulungagung Virus Corona
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

HEADLINE

Cerobong Asap yang Menandai Kebangkrutan Industri Gula Dunia

Mudik Lebaran Tetap Dilarang, Bersiaplah Memendam Rindu

Darah dan Doa, Film Pertama Karya Sineas Indonesia

Jimbun, Bengkel Besar Kereta Uap Pengangkut Tebu

Drama-drama Rusia Pernah Dipentaskan Teater Rakyat Kediri

Soepeno, Menteri yang Ditembak Mati Belanda Karena Menyimpan Rahasia Gerilya

Trending

KOMUNITAS

Pemimpin Baru AJI Kediri Terpilih Secara Aklamasi

oleh Kediripedia
5 April, 2021
458

KURSI kepemimpinan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Kediri, resmi berganti. Agus Fauzul—Yanuar Dedy yang menjabat Ketua dan...

Kebo Iwa, Martir Sumpah Palapa Gajah Mada

Kebo Iwa, Martir Sumpah Palapa Gajah Mada

1 April, 2021
4.3k
Kediripedia Terpilih Menjadi Kampus Merdeka Program Kemendikbud

Kediripedia Terpilih Menjadi Kampus Merdeka Program Kemendikbud

1 April, 2021
248

Cerobong Asap yang Menandai Kebangkrutan Industri Gula Dunia

31 March, 2021
519

Mudik Lebaran Tetap Dilarang, Bersiaplah Memendam Rindu

30 March, 2021
630
kediripedia.com

© 2020 Kediripedia.com

#jalanjalandangembira

  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • KERJASAMA
  • KONTAK

Follow Us

Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA

© 2020 Kediripedia.com