• HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
Saturday, 30 September 2023
Kediripedia.com
Advertisement Banner
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Secuil Kisah Perjuangan Petani Kopi di Lereng Gunung Arjuna

    Secuil Kisah Perjuangan Petani Kopi di Lereng Gunung Arjuna

    Toko Kelontong Buka 24 Jam Mulai Merangsek ke Kediri

    Toko Kelontong Buka 24 Jam Mulai Merangsek ke Kediri

    Tutor Kampung Inggris Jadi Pemandu Termuda Pendakian Gunung Everest

    Tutor Kampung Inggris Jadi Pemandu Termuda Pendakian Gunung Everest

    Dari Aktivis Mahasiswa Menjadi Modifikator Mesin Vespa

    Dari Aktivis Mahasiswa Menjadi Modifikator Mesin Vespa

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Secuil Kisah Perjuangan Petani Kopi di Lereng Gunung Arjuna

    Secuil Kisah Perjuangan Petani Kopi di Lereng Gunung Arjuna

    Toko Kelontong Buka 24 Jam Mulai Merangsek ke Kediri

    Toko Kelontong Buka 24 Jam Mulai Merangsek ke Kediri

    Tutor Kampung Inggris Jadi Pemandu Termuda Pendakian Gunung Everest

    Tutor Kampung Inggris Jadi Pemandu Termuda Pendakian Gunung Everest

    Dari Aktivis Mahasiswa Menjadi Modifikator Mesin Vespa

    Dari Aktivis Mahasiswa Menjadi Modifikator Mesin Vespa

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home KOMUNITAS

Seniman Muda Melukis Di Jalanan

27 Nov 2017
in KOMUNITAS
Reading Time: 2 mins read
16
130
VIEWS
Teruskan ke WhatsappBagikan ke FacebookCuitkan ke Twitter

Minggu siang, 26 November 2017, puluhan pemuda bergerombol di ujung sebelah barat Jalan Airlangga, Kota Kediri. Bukan hanya sekadar nongkrong, di sana mereka menyapukan kuas dan memainkan cat semprot warna-warni hingga membentuk suatu karakter maupun tulisan artistik. Acara tersebut diprakarsai oleh tiga komunitas. Di antaranya, CASAK (Colour Aerosoul Street Art Kediri), Kediri Arts Project (KAP), dan Remaja Sopan.

Grafiti dan mural tumbuh subur pada beberapa tahun belakangan. Segelintir kelompok pemuda di Kediri sangat antusias dan serius mendalami bidang seni jalanan ini. Di beberapa sudut jalan kota, terisi oleh karya-karya mereka. Street art selain sebagai seni, juga alat untuk memerangi vandalisme, sampah visual, dan iklan liar yang menempel sembarangan.

Jelajahi pustaka Kediripedia

Mantan Aktivis Pers Mahasiswa Berkumpul di Jogja

Scooterist Pengunjung KSF 6 Dilarang Merokok di Ruang Display dan Kontes

Ikan-Ikan Sungai Tulungagung Mulai Sekarat dan Mati

Street art prodo #2, begitu para seniman jalanan itu menamai aksinya. Tahun lalu mereka pernah menggelar kegiatan serupa dan di tempat yang sama pula. Bedanya, kali ini lebih terintegrasi dalam sebuah tema.

Street art prodo sendiri adalah bahasa slang yang populer di kalangan seniman jalanan. Kata Prodo merupakan kependekan dari production yang bermakna menggambar secara bersama-sama atau lebih dari satu orang, dengan satu tema yang telah ditentukan. “Sebuah karya bisa dikatakan prodo  jika terdapat tema yang terintegrasi,” kata Dandy Ardy, punggawa Kediri Arts Project.

Advertisement Banner

Dandy menambahkan, aksi Street Art Prodo #2 adalah bentuk ekspresi diri dari para seniman. Lewat media di ruang publik, ia ingin karya seni bisa dinikmati oleh masyarakat luas secara cuma-cuma.  Seni yang berada dalam ruang pameran menurutnya cenderung eksklusif. Alhasil, hanya beberapa dari kalangan tertentu saja yang dapat menikmati.

Pendapat yang lain muncul dari Chiki, salah seorang seniman dari komunitas CASAK. Menurutnya, menjadi seorang street artist  harus memiliki mental yang tebal dan tekad yang kuat. Seorang  street artist dituntut harus jujur dan juga mampu menghormati orang lain. Berkarya di jalanan banyak tantangan yang hadir, karena berhadapan langsung dengan masyarakat atau audience. Resiko berkarya di ruang publik, ada masyarakat yang suka namun juga sebaliknya. “Ya kita terima saja baik kritik maupun apresiasi dari masyarakat,” kata Chiki.

StreetArt prodo #2 (Foto: CASAK)

Dandy, Chiki, dan seniman lainnya nampak serius bekerja sama secara terintegrasi mengerjakan satu tema. Secara visual tema yang diusung menggambarkan tubuh yang merebah. Konsep ini menjelaskan, meski dalam street art memiliki banyak wadah dan aliran, namun tetap satu tubuh. Penggambaran orang rebah bermakna bahwa semua permasalahan harus bisa disikapi dengan ketenangan diri.

Street art di Kediri mulai menggeliat. Para seniman jalanan tanpa lelah membangun suatu ruang pameran di publik yang artistik serta estetik. Mereka berupaya mengkonversi kegundahan yang dirasakan menjadi pesan edukatif pada masyarakat. Kehadiran para seniman jalanan ini setidaknya telah mampu memberi warna baru di tengah masyarakat kota kediri.

Netizen: F. Widodo Putra

Editor: Kholisul Fatikhin

Tags: #headline
SendShare78Tweet6
Previous Post

Di Solo, 20 Media Online Indonesia Deklarasikan HUMAN

Next Post

Manan-Revo Nahkodai AJI

Next Post

Manan-Revo Nahkodai AJI

Scooterist Kediri Galang Bantuan Korban Banjir Pacitan

JELAJAHI

  • BISNIS (64)
  • DESTINASI (61)
  • EDUKASI (49)
  • KOMUNITAS (147)
  • KULTUR (164)
  • PEOPLE (104)
  • SURYAPEDIA (76)
  • Uncategorized (1)
  • Video (2)
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan

SOSIAL MEDIA

No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In