PERNAH menjadi aktivis mahasiswa, tak membuat Abdul Hafidz AL-ghozali tertarik berkarir sebagai politisi, pejabat, guru, maupun pegawai kedinasan. Hafidz, sapaan akrabnya, justru lebih mendalami dunia otomotif, khususnya motor vespa. Penyandang gelar Sarjana Ekonomi Syariah ini membuka bengkel spesialis modifikasi mesin vespa bernama HBA Performance.
Bengkel yang dikelola Hafidz sejak tahun 2015 itu melayani modifikasi onderdil dapur pacu vespa. Mulai dari pengapian, kruk as, dan crank case. Dia juga mengerjakan swap engine atau penggantian block set vespa yang dipasang mesin pabrikan lain seperti Ninja, Yamaha RX King, dan RXZ.
Bagian-bagian mesin tersebut dimodifikasi agar menghasilkan kecepatan lebih besar dari bawaan pabrik. Baik itu untuk kebutuhan harian maupun balapan.
“Keterampilan mengoprek mesin saya pelajari secara otodidak,” kata Hafidz, ketika ditemui Kediripedia.com di rumahnya pada Kamis 1 Juni 2023.
Wawasan seputar dapur pacu banyak diperoleh dari bergaul dengan sesama penggemar vespa. Pria 29 tahun itu bahkan tak pernah mengenyam bangku sekolah teknik.
Usai nyantri di Pondok Pesantren Al-Badriyah Al-Hikmah Purwoasri Kediri, dia melanjutkan kuliah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri Program Studi Ekonomi Syariah. Di kampus, dia bergabung ke organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
“Saya sempat menjadi pengurus BEM, pernah demo juga,” katanya sambil tertawa.
Ketika kuliah dia selalu mengendarai vespa. Menjelang masa pengerjaan skripsi, dorongan mendalami mesin vespa justru menguat. Inspirasi mendirikan bengkel lahir dari kamar kos aktivis mahasiswa.
Suatu ketika motornya mogok karena kerusakan di bagian CDI (Capacitor Discharge Ignition) atau sistem pengapian. Dia lantas singgah ke kos milik temannya. Di kos dekat kampus itu Hafidz berinisiatif memperbaiki sendiri komponen tersebut, dan berhasil.
Dari peristiwa itu Hafidz mulai tekun mengotak-atik pengapian vespa. CDI yang rusak dikumpulkan dari penjual printilan vespa di kawasan Kediri Selatan. Komponen bukan hanya diperbaiki tapi berhasil dimodifikasi. Dari awalnya hanya CDI, dia merambah ke modifikasi onderdil lainnya.
“Merintis usaha di dunia vespa itu modalnya bukan uang, tapi kepercayaan,” kata Hafidz.
Dia menyebut jika kesuksesannya sekarang tak lepas dari dukungan para scooterist senior di Kediri. Peristiwa yang masih dia kenang yaitu perjumpaannya dengan Rokhim, penggemar vespa dari Kelurahan Pojok, Kota Kediri. Meski baru kenal, dia dipercaya sebagai perantara jual-beli vespa. Selain itu ada Ilunk Rencekan 56 yang memberikan CDI rusak secara gratis.
Hafidz menamai produknya dengan HBA, singkatan dari Hafidz Bocah Angon. Sebutan itu sebenarnya adalah nama akun Facebook milik Hafidz. Jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia Bocah Angon artinya penggembala. Sejak kecil dia gemar mengurus ternak seperti kambing dan sapi.
“Sebutan HBA Performance berasal dari konsumen asal Malaysia,” ujar pria dua anak itu.
Produk HBA Performance sudah dipasarkan hampir ke seluruh daerah di Indonesia. Sedangkan untuk luar negeri, konsumen berasal dari Malaysia, Singapura, dan Taiwan. Ketika berkomunikasi dengan orang dari mancanegara, dia memanfaatkan fitur Google Translate.
Pengerjaan modifikasi seluruhnya dipusatkan di samping rumah Hafidz di Dusun Sumber Dlangu, Desa Joho, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri. Di bengkel seluas lapangan basket itu dia dibantu 4 karyawan. Sedangkan produk dipasarkan melalui Shopee, Facebook, dan Instagram.
Meski produknya sudah dikenal dan laris di pasaran, Hafidz tak berhenti bereksperimen. Dia tetap berambisi menciptakan produk modifikasi lain. Salah satu yang kini dikerjakan yaitu vespa 2 tak yang akan dipasang sistem pembakaran injeksi. (Kholisul Fatikhin)
Discussion about this post