ALIANSI Jurnalis Independen (AJI) memperingati Hari Ulang Tahunnya yang ke-26 di tahun 2020 ini dalam suasana istimewa, yaitu saat dunia menghadapi pandemi Covid-19. Virus yang awalnya ditemukan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei pada akhir Desember 2019 ini kemudian meluas ke seluruh dunia dan kini sudah menginfeksi 19,264,609 dan menyebabkan kematian 717,754 jiwa.
Sejak diakui secara resmi masuk Indonesia pada Maret lalu, virus Covid-19 ini berdampak luas bagi media dan jurnalis di Indonesia. Pemerintah berusaha mengatasi penyebaran wabah itu dengan melakukan sejumlah pembatasan wilayah, yang itu berdampak bagi ekonomi. Bagi media, dampak itulah yang menyebabkan perusahaan melakukan PHK, efsiensi dan tindakan penghematan lainnya.
AJI menilai pandemi ini memiliki dampak yang sangat serius bagi pers saat ini, dan juga masa depan. Dampak nyata dari pandemi tentu saja yang utama bagi bisnis media, yang itu juga akan berakibat langsung pada kesejahteraan jurnalis. Dampak lainnya adalah pada kualitas jurnalisme karena banyaknya proses news gathering dengan cara daring.
Ketua Umum AJI, Abdul Manan, mengatakan situasi ini menjadi kepedulian serius bagi AJI, yang concern soal kebebasan pers, profesionalisme dan kesejahteraan jurnalis. Situasi sulit media saat ini tentu berdampak langsung pada tiga hal tersebut.
“AJI berharap media bisa menghadapi masa-masa sulit ini, dengan tetap menjaga nilai utama profesi ini, yaitu bekerja untuk menemukan kebenaran dan memprioritaskan kepentingan publik,” kata Abdul Manan, Jumat, 7 Agustus 2020. Kondisi itu, lanjut Manan, yang mendorong AJI mengangkat “Jurnalisme di Era Pandemi” sebagai tema HUT tahun 2020.
Sebagai bagian dari peringatan ulang tahun ini, AJI menyelenggarakan sejumlah kegiatan. Yaitu, enam seri Webinar pada 27-29 Juli 2020, dan 3-5 Agustus 2020, penerbitan buku laporan tahunan tentang situasi pers Indonesia, orasi budaya oleh Dr. Nasir Tamara, dan pemberian penghargaan: Udin Award, Tasrif Award, SK Trimurti Award, dan Pers Mahasiswa terbaik.
Pengumuman pemenang penghargaan tersebut dilakukan dalam acara Malam Penganugerahan AJI. Diselenggarakan secara virtual pada pada Jumat, 7 Agustus 2020. Penghargaan Udin Award 2020 diberikan kepada Majalah TEMPO. Adapun dua kolaborasi liputan antara The Jakarta Post, BBC Indonesia, Vice Indonesia, Tirto.id dalam reportase “Atas Nama Baik Kampus”, dan The Jakarta Post, Tirto.id, Jubi dalam memberitakan “Kerusuhan Wamena”, berhak menerima Tasrif Award. Sementara SK Trimurti Award 2020 dimenangkan oleh Gadrida Rosdiana Djukana, jurnalis asal Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Tidak ketinggalan, penghargaan terhadap pers mahasiswa, dimenangkan oleh dua lembaga pers mahasiswa (LPM). Yaitu, LPM Arena UIN Sunan Kaligaja Yogyakarta berjudul “Double Kill: Penghasilan Hilang, Pungutan Selain UKT akan Diterapkan”, dan LPM Progress yang membawa judul “Pembuat Konten Dewasa Diantara Passion, Profesi dan Pelecehan Seksual yang Dialami”.
Dalam malam penghargaan tersebut, Charge d’Affaires ai of the Australian Embassy, Allaster Cox, mengapresiasi kinerja AJI, khusunya dalam upaya mengeksplorasi peran jurnalisme di Indonesia selama pandemi, dan mempromosikan pentingnya pers yang bebas.
“Karena media yang kuat, bersemangat, dan bekerja untuk kepentingan masyarakat adalah hal baik untuk demokrasi, pemerintahan, dan masyarakat itu sendiri,” kata kata Allaster Cox. (Naim Ali)
Discussion about this post