MARAKNYA penyebaran virus corona beberapa waktu belakangan, membuat perusahaan media di Kediri, salah satunya Radio Andika Fm, lebih memperketat iklan yang masuk. Demi melawan wabah covid-19, iklan-iklan yang mendorong warga untuk membentuk kerumunan terpaksa ditolak.
“Kami terpaksa mengorbankan sejumlah pemasukan finansial dari iklan restoran,” kata Rofik Huda, CEO Radio Andika Fm, Rabu 25 Maret 2020.
Baca juga:
Koran Memo dan Radar Kediri Tetap Terbit di Tengah Serangan Corona
Dhoho TV Membatalkan Semua Acara yang Melibatkan Massa
PWI dan AJI Minta Peliput Corona Utamakan Keselamatan
Rofik mengaku, keputusan melepas potensi finansial tersebut sangat berat. Namun, dia menilai kebijakan itu merupakan langkah tepat, demi mencegah masyarakat berkunjung ke tempat-tempat keramaian. Sehingga, penyebaran virus corona dapat ditekan dan tidak meluas. Selain iklan, kegiatan Jumat Berkah yang rutin digelar kini dihentikan sementara.
Menurutnya, jika tindakan membatasi iklan itu tidak dilakukan, maka akan terasa kontradiktif dengan gerakan yang hingga kini digencarkan Radio Andika Fm. Sejak meruyaknya pandemi virus corona, stasiun pemancar radio yang berdiri tahun 1989 itu terus memberikan kabar-kabar update covid-19 kepada warga Kediri dan sekitarnya.
Info-info terkini terkait corona dan himbauan pada warga untuk tetap berada di rumah tetap mengalir melalui sejumlah kanal. Antara lain melalui saluran Radio Andika di gelombang 105,7 MHz, fanpage facebook Ag243, website, dan layanan interaktif pesan whatsapp. Para crew tetap bekerja, karena masyarakat membutuhkan informasi yang aktual dan mendidik.
“Di tengah merebaknya virus corona, peran dan fungsi media sangat dibutuhkan, agar masyarakat terhindar dari berita bohong atau hoax,” terang Rofik.
Pola kerja jurnalistik diatur dengan mengedepankan protokol keselamatan jurnalis. Misalnya, rutin mengenakan masker dan hand sanitizer, serta menjaga jarak. Dengan begitu, setiap hari para gatekeeper Radio Andika tetap standby menerima laporan dari netizen. Namun, sejak adanya wabah corona, kini mereka masuk kantor dengan sistem begiliran.
Untuk menambah keamanan kesehatan karyawan, Radio Andika saat ini sedang merancang sejumlah aplikasi agar Gatekeeper bisa bekerja dari rumah. Rofik mengatakan, program tersebut kini masih melalui tahap percobaan. Rencananya, penerapannya akan berlangsung di minggu depan, akhir bulan Maret atau awal April 2020. Hal tersebut dijalankan, karena tidak semua penyiar di Radio Andika berdomisili di Kota Kediri.
“Kami bisa saja meliburkan para crew dan siaran interaktif dapat diganti dengan memutar lagu. Karena pendengar masih banyak yang meminta informasi, jadi kita jalan terus,” ujar Rofik.
Radio yang bermarkas di Jalan Semeru Kota Kediri itu kini juga membatasi kedatangan tamu. Pihak kepolisian dan Satpol PP yang biasanya rutin berkunjung untuk melaporkan kabar, kini dialihkan ke sistem online. Demikian pula bagi mereka yang menggunakan jasa Radio Andika saat ada berita kehilangan barang. Radio Andika akan mengarahkan pihak yang menemukan dan warga yang merasa kehilangan barang untuk bertemu langsung. (Kholisul Fatikhin)