MENYIKAPI Covid-19 yang semakin mewabah, Dhoho TV Kediri menghentikan sementara beberapa program acaranya, terutama yang melibatkan massa, di antaranya, live music “Goyang Kepinting”. Pentas dangdut yang tayang tiap hari Senin malam ini, menjadi salah satu acara favorit pemirsa televisi swasta komersial pertama di Kediri tersebut.
“Risiko kontak fisik yang mengakibatkan penularan corona sangat besar, karena Goyang Kepiting melibatkan banyak penonton. Maka, dengan berat hati acara itu harus ditunda,” kata Budi Sutrisno, Penanggung Jawab Program News Dhoho TV, pada Rabu, 25 Maret 2020.
Selain pentas dangdut, sejumlah talkshow mengalami perubahan konsep, seperti tidak menghadirkan audiens di lokasi syuting. Adapun untuk acara komersial, yang terpaksa tetap mendatangkan penonton berdasar kesepakatan awal dengan stakeholder, harus melalui aturan ketat melawan perjangkitan Covid-19 sesuai standar keselamatan yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Untuk melindungi studio tetap steril sekaligus menjaga kenyamanan klien stasiun TV yang mengudara di frekuensi 23 UHF itu, manajemen melakukan penyemprotan cairan disinfektan secara rutin.
Baca juga:
Koran Memo dan Radar Kediri Tetap Terbit di Tengah Serangan Corona
Radio Andika Terpaksa Menolak Iklan Restoran Demi Lawan Corona
PWI dan AJI Minta Peliput Corona Utamakan Keselamatan
Budi mengakui, pandemik penyakit yang telah mendera 170 negara di dunia ini, menjadi tantangan tersendiri bagi manajemen dalam mengelola media di bawah naungan PT Dhoho Media Televisi itu. Mereka terpaksa melakukan perombakan, termasuk meminimalisir jumlah kru, mengingat pentingnya physical distancing untuk mencegah penularan corona. Pihak pengelola pun belum bisa mengadakan siaran langsung berbagai acara di luar studio yang menjadi ciri khas Dhoho TV.
“Secara teknis, siaran tetap berjalan seperti biasa. Yang lebih penting adalah menjaga keselamatan sesama dan semoga wabah corona segera reda,” katanya.
Seperti diketahui, WHO telah menyatakan Covid-19 sebagai pandemi, dan Indonesia merupakan salah satu negara yang terpapar dengan jumlah kasus dan korban jiwa terus bertambah. Hingga hari ini, 25 Maret 2020, virus yang menyerang organ pernafasan manusia itu telah menjangkiti sedikitnya 790 penduduk di 22 propinsi di Indonesia. 31 orang dinyatakan sembuh, 58 pasien meninggal dunia. (Naim Ali)