DI tengah pandemi virus corona, dua koran yang eksis di Kediri, Koran Memo dan Jawa Pos Radar Kediri, tetap memutuskan terbit. Di sisi lain, para pekerja media atau wartawan justru menjadi salah satu profesi yang sangat rentan terpapar virus corona. Saat pemerintah menghimbau warga untuk tetap di rumah, jurnalis masih bekerja di lapangan dan berinteraksi dengan banyak orang.
“Liputan memang tetap dilakukan seperti biasanya, tapi dengan kewaspadaan ekstra,” kata Tauhid Wijaya, Direktur Jawa Pos Radar Kediri, Rabu 25 Maret 2020.
Tauhid menambahkan, para wartawan Jawa Pos Radar Kediri yang terjun untuk meliput berita apapun kini harus disertai perbekalan wajib. Di lapangan, jurnalis harus membawa hand sanitizer dan mengenakan masker. Untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap prima, mereka dianjurkan rutin mengkonsumsi vitamin dan madu.
Hal tersebut tidak hanya berlaku bagi wartawan saja, tapi juga karyawan di Jawa Pos Radar Kediri. Semua riwayat dan perkembangan kesehatan jurnalis harus dilaporkan. Hal itu ditempuh guna memperkecil resiko penularan di lingkungan kerja dan keluarga. Koran ini pertama kali terbit tahun 1999. Kini, seluruh kerja keredaksian media tersebut dipimpin oleh Mahfud.
Selain Jawa Pos Radar Kediri, panduan keselamatan kerja para jurnalis juga dirancang di perusahaan media lainnya di Kediri. Media online, radio, cetak, dan televisi; kini menerapkan hal serupa untuk mewaspadai penularan virus corona di kalangan pekerja media.
“Tak ada berita seharga nyawa,” kata Mega, CEO Koran Memo.
Menurutnya, keamanan dan keselamatan bagi mereka yang berada di lapangan merupakan hal yang utama. Bagi yang sedang melakukan peliputan isu corona, Mega berharap jurnalis di Koran Memo tetap menjaga kebersihan, rajin mencuci tangan, memakai pelindung wajah (masker), dan sebisa mungkin menghindari kerumunan.
Mega menambahkan, ketika sudah memilih berprofesi sebagai jurnalis; dalam situasi apapun perannya sebagai penyalur informasi wajib dijalankan. Apalagi dengan merebaknya virus corona, masyarakat harus disajikan dengan informasi yang benar. Koran Memo, salah satu media di Kediri ini mempunyai dua kanal pemberitaan. KoranMemo.com dipimpin Achmad Syaicu, sementara koran cetak di bawah kendali Vrian Triwidodo.
“Meski corona dapat menular melalui kertas atau koran, sampai hari ini kita tidak menghentikan produksi cetak. Sebab, kita tidak ingin para loper koran kehilangan penghasilan,” ujar Mega.
Beberapa waktu terakhir, dua organisasi profesi jurnalis yaitu Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), menghimbau para perusahaan media untuk mematuhi protokol keamanan liputan dan pemberitaan Covid-19. AJI dan PWI sepakat, mewajibkan kepada seluruh anggotanya agar berhati-hati dan membekali diri dari risiko tertular virus corona saat melaksanakan peliputan. (Kholisul Fatikhin)