KASUS Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak saat ini marak terjadi di beberapa daerah, termasuk di Kota Kediri, Jawa Timur. Dari laporan masyarakat, hingga kini sudah ada 34 kasus PMK yang menyebar di tiga kecamatan.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri melakukan pemantauan hewan yang terindikasi PMK selama dua minggu terakhir. Salah satunya yaitu penyemprotan disinfektan di Pasar Hewan Muning, Jumat, 10 Januari 2025.
“Dari pantauan yang kita lakukan beberapa hewan ada yang sudah sembuh. Dan akan kita amati beberapa hari lagi untuk menyatakan semua hewannya aman,” kata Moh. Ridwan, Kepala DKPP Kota Kediri.
Ridwan berkunjung ke pasar-pasar hewan di Kota Kediri bersama tim gabungan dari TNI, Polri, PD Pasar Joyoboyo, BPBD dan kelurahan. Upaya penyemprotan ini dinilai efektif untuk memutus rantai penyebaran PMK. Di musim penghujan, kegiatan ini ampuh mensterilkan kawasan pasar dari virus genus Apthovirus itu.
Saat meninjau pasar, tim gabungan tidak menemukan adanya indikasi sapi atau kambing yang sakit. Ridwan mengimbau para peternak menyemprot kandang secara mandiri.
“Pemerintah Kota Kediri membuka layanan aduan untuk masyarakat yang menemukan adanya kasus PMK di nomor 081335641546 atau bisa langsung datang ke kantor DKPP pada hari dan jam kerja,” ujar Ridwan.
Dia menambahkan, jika ada indikasi hewan yang terkena PMK masyarakat diminta segera melapor ke DKPP. Dari kegiatan ini, Ridwan berharap kasus PMK di Kota Kediri bisa terpantau dan terkendali, sehingga semua hewan ternak di Kota Kediri aman dan akhirnya bisa mengurangi keresahan di masyarakat.
“Penyakit PMK pada hewan ditakuti para peternak. Semoga dengan kegiatan ini, hewan ternak di Kota Kediri khususnya bisa terhindar dari penyakit mematikan itu,” kata Jumadi, peternak asal Kelurahan Tamanan. (Dimas Eka Wijaya)
Discussion about this post