• HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
Monday, 17 November 2025
Kediripedia.com
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Warga Kota Kediri Kini Bisa Mengurus Izin Usaha di Kantor Kelurahan

    Uji Keamanan Pangan di Tengah Bulan Puasa

    MinyaKita Tak Sesuai Takaran Ditemukan pada Sidak di Pasar Kota Kediri

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Warga Kota Kediri Kini Bisa Mengurus Izin Usaha di Kantor Kelurahan

    Uji Keamanan Pangan di Tengah Bulan Puasa

    MinyaKita Tak Sesuai Takaran Ditemukan pada Sidak di Pasar Kota Kediri

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home KOMUNITAS

Warga Kediri Mengutuk Aksi Terorisme

16 May 2018
in KOMUNITAS
Reading Time: 2 mins read
0

RENTETAN aksi terorisme di Surabaya berupa peledakan bom di tiga gereja dan kantor kepolisian terjadi belakangan ini. Hal tersebut sangat mengejutkan dan menyita perhatian hampir di setiap lapisan masyarakat. Dilandasi rasa keprihatinan, gerakan untuk memekikkan pesan-pesan perdamaian digelar di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya di Kediri, Jawa Timur.

Adanya gejolak semacam itu, direspon oleh masyarakat Kediri raya yang tergabung dalam Paguyuban Lintas Masyarakat (PaLM). Organisasi lintas umat beragama itu menggelar aksi preventif, guna tindakan radikal serupa tidak terjadi kembali.

Jelajahi pustaka Kediripedia

Alumni Aktivis Pers Mahasiswa Berkumpul di Malang, Bahas Kondisi Bangsa

KSF 8 Menandai Perjalanan Satu Dekade Forum Scooterist Kediri (FORSCOOK)

RSUD Itu Reggae Sejak Usia Dini, Band Anak yang Melejit

Malam itu, cahaya lampu yang biasa menerangi Kediri Memorial Park, diganti oleh pendar-pendar temaram dari ratusan lilin. Agenda bertajuk Do’a Bersama Lintas Agama ini, dihadiri ratusan umat dan pemuka agama dari berbagai unsur. Antara lain dari Islam, Hindu, Budha, Kristen, Konghucu, Katholik reksan, dan Penghayat. Selain itu hadir pula komunitas kepemudaan, pemerintah kota dan aparatur daerah.

“Tindakan terorisme di Surabaya bukanlah sebuah kejadian yang mengancam, harusnya itu menjadi pemicu  agar kita semakin merekatkan keberagaman dan mempererat ukhuwah kebangsaan,”  kata Rudi Kurniawan, ketua panitia acara, Selasa, 15 Mei 2018.

Menurut Rudi, kegiatan itu dilakukan karena ingin menunjukkan bahwa warga Kediri tidak takut atas teror yang telah terjadi. Selain agenda  seribu lilin dan doa bersama, ada pula sesi deklarasi perdamaian disertai penandatanganan yang dilakukan oleh semua unsur peserta yang hadir.

Inti dari deklarasi menyatakan bahwa seluruh elemen masyarakat Kediri mengutuk keras aksi terorisme dalam bentuk apapun dan di manapun. Mendukung TNI-Polri untuk mengusut tuntas pelaku dan seluruh aktivitas terorisme di Indonesia; Menjaga kerukunan antar umat beragama sehingga tercipta situasi yang tentram, aman, dan damai; Menentang segala ajakan yang berbau terorisme dan paham radikal, dan menciptakan kedamaian dalam diri pribadi sebagai bekal awal menciptakan perdamaian abadi.

Acara Do’a Bersama Lintas Agama PaLM. (Foto: PaLM)

Tiyok, salah seorang anggota organisasi pemuda Katholik itu menilai, situasi yang menimpa negeri ini sungguh sangat memprihatinkan. Dia berharap, acara semacam ini tidak berhenti hanya sebatas acara ceremonial semata. Menurutnya, mencintai Indonesia seperti halnya menjaga cahaya dari lilin pada acara ini; meski mati karena terhembus angin, tapi harus dihidupkan kembali agar terus menyala.

Dalam sesi kongkow, Taufik Al-amin, ketua PaLM mengatakan semua orang punya hak hidup, tak terkecuali. Kesempatan hidup itu lebih berharga dari segalanya, karena itu merupakan anugerah dari sang pencipta. Adanya perbedaan pendapat maupun keyakinan bukanlah sebuah alasan untuk  bercerai berai, saling memusuhi atau bahkan saling membunuh.

“Perbedaan harus dimaknai sebagai sebuah kekayaan yang mestinya dirawat dan dijaga bersama,” kata pria yang sehari-hari berprofesi sebagai dosen di IAIN Kediri itu. (Faqihudin Amani)

Editor: Fatikhin

Tags: #headline#komunitas
Previous Post

Meningkatkan Taraf Kesehatan Warga Kediri

Next Post

Keluarga Enggan Rumah KH Hasyim Asy’ari Jadi Cagar Budaya

Next Post
Keluarga Enggan Rumah KH Hasyim Asy’ari Jadi Cagar Budaya

Keluarga Enggan Rumah KH Hasyim Asy’ari Jadi Cagar Budaya

Mari Ikut Shalat Tarawih Tercepat di Dunia

Mari Ikut Shalat Tarawih Tercepat di Dunia

JELAJAHI

  • BISNIS (108)
  • DESTINASI (108)
  • EDUKASI (91)
  • KOMUNITAS (204)
  • KULTUR (218)
  • PEOPLE (240)
  • SURYAPEDIA (87)
  • Uncategorized (7)
  • Video (2)
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

SOSIAL MEDIA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA