• TENTANG KAMI
  • KERJASAMA
kediripedia.com
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
kediripedia.com
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

Abon Lele, Strategi Memanfaatkan Kaum Tua

in KULTUR
3 menit baca
0
Abon Lele, Strategi Memanfaatkan Kaum Tua
14
SHARES
111
VIEWS
Bagikan ke FacebookCuitkan di TwitterKirim ke Whatsapp

MATAHARI nyaris condong ke ufuk barat, ketika sepeda motor trail yang saya kendarai memasuki Desa Tanggulasri, Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, akhir bulan Juli 2015 lalu. Seperti desa-desa lain di wilayah Kediri, lingkungan tampak bersih, tertata, dan penghuninya rata-rata ramah. Angin kemarau yang menampar muka, tidak terlalu terasa panas, karena banyak kolam ikan di sekitar desa.

Selain Kampung Inggris Pare yang terkenal hingga seluruh dunia, sudah lama saya mendengar tentang budi daya ikan lele yang banyak tersebar di kawasan Pare. Belakangan, banyak teman yang bercerita jika selain dimasak seperti biasa, lele juga diproses menjadi menu baru berupa abon. Irisan daging kecil-kecil yang dihidangkan sebagai lauk-pauk makan itu, selama ini hanya saya kenal berbahan baku daging sapi. Mungkin yang terbaru, abon berbahan baku ontong, bunga pohon pisang berwarna merah.

Dari bertanya ke sana ke mari, tersebutlah nama Ita Noviawati, salah satu peternak lele yang kini mulai memproduksi abon lele. Dengan mengibarkan merk dagang Elora, ibu dua orang anak itu merintis usaha abon lele sejak tahun 2009. “Elora adalah nama perusahaan yang kami ambil dari nama anak kedua kami,” kata Ita di sela-sela mengepak abon yang sudah siap saji.

elora_photoshotSarjana Peternakan lulusan Universitas Brawijaya Malang itu, mendapatkan ide membuat abon lele dari mengikuti perkembangan usaha suaminya yang sehari-hari beternak ikan lele. Banyak ikan lele yang terpaksa dibuang karena umurnya sudah tua, dan badannya terlalu besar untuk dikonsumsi. Para tengkulak ikan hanya mau membeli ikan lele yang ukurannya seperti lazimnya yang dihidangkan di meja makan. “Yang besar-besar disingkirkan, dan seringkali mati sia-sia,” kata Ita. “Kalau nggak gitu, paling dikasihkan tetangga yang mau.”

Di tengah keprihatinan melihat nasib ikan-ikan lele berukuran besar itu, tanpa sengaja Ita dan suaminya melihat tayangan acara kuliner di televisi. Saat itu sedang dibahas proses pembuatan abon bebek. “Tayangan televisi itu memunculkan ide untuk membuat abon dengan bahan baku lele-lele yang selama ini terbuang sia-sia itu,” kisah Ita.

Baca Jugadi Kediripedia

Pasien Sembuh Covid-19 Tidak Otomatis Bisa Mendonorkan Plasma Konvalesen

Persahabatan Antara Mata Air dan Pesantren

Uji coba membuat abon lele membuahkan apresiasi positif dari tetangga sekitar yang sengaja diminta mencicipi. Mereka mendorong Ita untuk memperbanyak produksi dan menjualnya di pasaran. Selain abon, dirintis juga pembuatan krupuk rambak dan camilan berbentuk stick dengan bahan dasar ikan lele.

Proses pembuatan abon lele tidak terlalu rumit. Semua bagian ikan lele dimanfaatkan, termasuk termasuk tulang dan kulit. Lele berukuran besar dan tua, justru sangat bagus dijadikan abon. Seratnya lebih panjang, sehingga abon tidak mengembang dan tidak keras. “Kalau pakai daging ikan lele yang masih kecil, abon terasa keras dan tidak muwel-muwel,” jelas Ita.

Ikan lele yang kulitnya sudah mengelupas, dikukus bersama tulang dan durinya. Setelah matang, dagingnya diambil, Sedangkan tulang dan durinya dipisahkan, agar bisa diolah menjadi kerupuk rambak dan stick ikan lele.

Dengan alat spinner dan oven, lele yang sudah dicacah, dicampur bumbu. Kemudian diungkep selama sehari penuh agar bumbu merasuk ke dalam potongan ikan lele. Untuk menghindari pemekaran atau mengembang, abon digoreng dan ditiris menggunakan spinner. Setelah itu dioven agar tidak muncul aroma tengik.

Ditanya tentang bumbu yang dipakai, Ita keberatan menjelaskan. Sambil tersenyum, dia mengatakan, “Cari saja di internet, ini rahasia perusahaan.”

Dibantu tujuh orang karyawan, setiap hari Elora memproduksi 10 kilogram abon. Untuk menghasilkan abon sebanyak itu, dibutuhkan bahan baku 35 kilogram ikan lele. Para karyawan semuanya warga sekitar rumah Ita. Jadi selain bisa mengembangkan budi daya ikan lele, usaha abon lele juga menyerap tenaga kerja.

Abon yang telah dikemas, kemudian didistribusikan ke sekitar Kediri, hingga luar kota. Salah satu distributornya banyak memasok untuk kebutuhan pasar di Sidoarjo. Dari situ, kemudian meluas ke kota-kota lain di wilayah Jawa Timur. Biasanya dijual di restoran dan toko oleh-oleh dengan harga per kemasan, Rp 25 ribu.

Menjelang berkumandangnya adzan maghrib, saya berpamitan kepada Ibu Ita yang didampingi suaminya. Sebelum menaiki sepeda motor trail, saya bertanya berapa lama keawetan abon lele. Menurut mereka bisa tahan hingga setahun.

Sambil memutar gas pelan-pelan menuju luar desa, saya berangan-angan. Jika nanti saya kuliah di Yogjakarta, abon lele bisa jadi pilihan hemat untuk menu lauk-pauk sehari-hari. Konon, ikan lele berkasiat meningkatkan kecerdasan. Siapa tahu dengan mengkonsumsi abon lele saya bisa cepat lulus.(*)

Netizer: Harris Gunawan Muhammad, lulusan SMAN 2 Kota Kediri 2015. Kini sedang bersiap-siap kuliah di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.

Editor: DUM

Follow Us

  • 2.9k Fans
  • 1.8k Followers

Recommended

Rujak Bibir di Tepi Jalan Dhoho

5 years yang lalu
161
Empu Bharadah, Hidup di Antara Legenda dan Sejarah

Empu Bharadah, Hidup di Antara Legenda dan Sejarah

4 months yang lalu
2.5k

Physical Distancing, Mancing Jalan Terus

10 months yang lalu
1.8k

Mantan TKW Hidup di Bawah Terpal

4 years yang lalu
94

KATEGORI

  • BISNIS
  • DESTINASI
  • EDUKASI
  • KOMUNITAS
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
  • Video

TOPIK

#AJI #Bisnis #corona #covid19 #EDUKASI #GG #gudanggaram #headline #Kediri #kediripedia #kelud #komunitas #kuliner #pandemi #pare #pilihan #rondaliterasi #scooterist #SEJARAH #SeniBudaya #suryapedia #TanKhoenSwie #trending #vespa #WISATAKELUD Bisnis budaya Corona Covid-19 Destinasi forscook gudang garam Headline Idul FItri Jombang jurnalis ksf kultur lebaran people sejarah seni sepeda Tulungagung Virus Corona
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

HEADLINE

Wayang Perlu Dikenalkan Sejak Dini

Motif Tenun Ikat Kediri Perlu Didokumentasi

Guru Sepuh di Surabaya Menciptakan 120 Lagu Selama Pandemi

Empat Seniman Berjuang Menyehatkan Alam Sekitar

Tim Enduro Gudang Garam Merajai Kompetisi IERC 2020

Empat Pemuda Pelopor Keselamatan Pangan

Trending

KULTUR

Pasien Sembuh Covid-19 Tidak Otomatis Bisa Mendonorkan Plasma Konvalesen

oleh Kediripedia
21 January, 2021
367

DINILAI mujarab menyembuhkan korban Covid-19, plasma darah (konvalesen) dari para pasien sembuh corona kini marak dicari. Akan...

Keikhlasan Mantan Pasien Covid-19 Adalah Penyembuh Terbaik

20 January, 2021
697

Watchdoc Menerima Penghargaan Human Rights dari Korea Selatan

20 January, 2021
520

Wayang Perlu Dikenalkan Sejak Dini

14 January, 2021
408
Motif Tenun Ikat Kediri Perlu Didokumentasi

Motif Tenun Ikat Kediri Perlu Didokumentasi

4 January, 2021
442
kediripedia.com

© 2020 Kediripedia.com

#jalanjalandangembira

  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • KERJASAMA
  • KONTAK

Follow Us

Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA

© 2020 Kediripedia.com