DALAM tiga tahun terakhir, tingkat kegemaran membaca di Kota Kediri terus meningkat. Pada 2023 tingkat baca sebesar 54,2 sedangkan 2024 meningkat jadi 99,34. Penilaian tersebut berdasarkan data dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Di tingkat daerah, Kota Kediri juga meraih penghargaan sebagai Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur dengan Nilai Tingkat Kegemaran Membaca Tertinggi tahun 2025. Capaian tersebut berdasarkakan program literasi yang telah dirilis di tahun-tahun sebelumnya. Misalnya perpustakaan keliling, pojok baca, perpustakaan digital, kunjungan perpustakaan, delivery layanan antar buku ke rumah, hingga lomba bercerita.
“Alhamdulillah ini kebanggan sekaligus motivasi bagi kita semua untuk terus mendorong kebiasaan membaca buku di masyarakat. Kami sampaikan terima kasih kepada para komunitas dan forum literasi Kota Kediri yang telah ikut berkontribusi menghidupkan kebiasaan cinta baca di Kota Kediri,” kata Vinanda Prameswati, Wali Kota Kediri, Minggu 25, Mei 2025.
Selain itu, aksi membaca buku serentak di Car Free Day Jalan Dhoho juga kerap dilakukan. Pesertanya adalah anak-anak usia sekolah dasar, forum anak, dan komunitas literasi. Mereka juga mendapatkan buku dari Pemerintah Kota Kediri pada saat bersamaan dengan peringatan Hari Buku dan Hari Kearsipan Nasional.
Menurut Wakli Kota Kediri itu, buku tetap dibutuhkan untuk menumbuhkan daya logika anak, membangun alur imajinasi yang baik, dan mengasah rasa ingin tahu. Dia juga menjelaskan memasuki era digital ada ancaman brain rot atau pembusukan otak akibat terpapar konten singkat secara terus menerus. Sehingga buku tetap menjadi media pembelajaran yang baik ditengah kemajuan teknologi.
“Saya mengajak seluruh orang tua untuk memulai kebiasaan baik menyiapkan waktu membaca bagi anak-anak,” ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Eko Lukomono menambahkan kegiatan ini sekaligus memperkenalkan layanan-layanan Pemkot Kediri kepada masyarakat luas. Misalnya pojok baca, delevery book, dan perpustakaan digital.
“Harapannya ke depan di seluruh fasilitas pemerintah dan public space ditempel QR code sehingga masyarakat bisa langsung scan dan membaca,” kata Eko.
Pada saat yang bersamaan, Pemkot Kediri juga melaunching Program Perlindungan dan Penyelamatan Arsip Keluarga (Duta Siaga). Layanan dibuka setiap hari kerja di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Kediri dan gratis bagi masyarakat yang membutuhkan perbaikan kerusakan arsip keluarga. Misalnya, ijazah, surat nikah, akta kelahiran, surat tanah, dan arsip vital keluarga lainnya.
Kegiatan ini bekerjasama dengan Forum Taman Bacaan Masyarakat, komunitas Kediri Book Party, dan toko buku. Selain itu juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Anang Kurniawan, Kepala DP3AP2KB Arief Cholisudin, dan tamu undangan lainnya. (Dimas Eka Wijaya)
Discussion about this post