SEMPAT booming di masyarakat, pamor batu akik kini menurun tajam. Meski tak lagi digandrungi, gemstone tidak sepenuhnya ditinggalkan. Para penggemar, pemerhati, dan kolektor terus merawat serta melestarikan batu akik yang menjadi bagian dari kekayaan budaya Nusantara itu.
Di berbagai daerah di Indonesia, gerai-gerai pedagang dan penyedia jasa poles batu akik masih banyak yang bertahan. Salah satunya di Kota Kediri, Jawa Timur. Di sekitar kawasan Pasar Setono Betek seperti Jalan Sriwijaya dan Patiunus, serta di Pasar Loak Kaliombo, sejumlah pebisnis akik masih melayani para pecinta batu cincin meski tak lagi seramai dulu.
“Peminatnya tetap ada. Mereka bukan para peminat yang sekadar mengikuti tren, tapi benar-benar penggemar sejati,” kata Alaska Yuliawang, anggota KOLAK (Komunitas Kolekdol Batu Akik Kediri), Selasa 12 Mei 2020.
Lelaki yang akrab disapa Awang ini menyebutkan, pasar batu akik di kawasan Kediri tergolong masih cukup bergairah. Jika dibandingkan daerah lain di zona mataraman seperti Nganjuk, Blitar, Tulungagung, dan Trenggalek; pecinta akik di Kediri jauh lebih banyak. Rata-rata, mereka adalah orang-orang yang sudah menggemari sebelum pamor akik meningkat dan menjadi tren pada tahun 2015.
Adanya virus Covid-19 yang meruyak beberapa waktu belakangan rupanya tak menurunkan minat para penghobi akik. Bahkan, bongkahan batu indah itu justru digunakan sebagai sarana melepas penat di masa pandemi. Awang misalnya, kelonggaran waktu di rumah ketika Work From Home dimanfaatkan untuk semakin menguatkan ketekunan pada hobi itu. Di sela-sela WFH, pria 50 tahun ini malah berhasil membuka gerai batu akik bernama Pesantren Gemstone.
“Pesantren Gemstone resmi dibuka pada Jumat 8 Mei 2020,” ujar Awang.
Sarjana Manajemen Ekonomi Universitas Jember angkatan 1988 itu tak menyangka, terpaan virus corona justru memuluskan hasrat yang sudah lama dia pendam. Awang sebenarnya sudah lama berkeinginan membuka workshop batu akik. Sayangnya, kesibukan bekerja sebagai pegawai developer perumahan membuatnya tak punya cukup waktu untuk mendalami hobi yang ditekuni sejak duduk di bangku sekolah dasar.
Sejak mulai beroperasi, setiap hari gerai yang berada di Perumahan Permata Hati Blok A2 Kelurahan Banaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, tak pernah sepi. Pesantren Gemstone melayani jual beli batu akik serta emban atau wadah pengikat batu. Jika menginginkan jasa poles agar batu cincin yang kusam menjadi mengkilat, juga dilayani.
Selain jual beli dan jasa, di galeri itu tersedia kotak display berisi ratusan batu akik dari berbagai jenis. Antara lain batu akik sulaiman, teratai, pancawarna, sojol, kecubung, ruby, pyrus, sisik naga, bacan, dan masih banyak yang lainnya.
“Siapa saja yang berkunjung ke Pesantren Gemstone, diperkenankan melihat koleksi berbagai batu akik tersebut,” kata pria kelahiran Nganjuk ini.
Berdirinya Pesantren Gemstone juga menjadi tempat singgah para pecinta batu akik di Kediri. Keberadaan gerai itu digunakan untuk menguatkan simpul solidaritas antarsesama. Dari hanya sekadar mengobrol hingga bertukar wawasan terkait akik; hal yang paling penting adalah bersama-sama membangun suasana gembira di masa pandemi corona. (Kholisul Fatikhin)