JUMLAH penderita kanker serviks di Kota Kediri per Desember 2024 tercatat sebanyak 57 kasus. Dari angka tersebut, rata-rata pengidapnya berusia di atas 40 tahun. Untuk mencegah meluasnya kanker leher rahim itu, Pemkot Kediri akan melakukan imunisasi HPV (Human papillomavirus) ke 3.114 siswi sekolah maupun pondok pesantren.
Senin, 20 Januari 2025, vaksinasi anak perempuan di usia 15 tahun itu digelar di SMPN 4 Kota Kediri. Imunisasi pada 186 siswi ini merupakan lanjutan, dimana pada periode lalu telah dilakukan vaksin HPV untuk anak usia 11 dan 12 tahun.
“Vaksin HPV penting untuk melindungi perempuan dari risiko kanker serviks,” ujar Muhammad Fajri Mubasysyir, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri.
Sebelum imunisasi dimulai, sekolah-sekolah telah diberikan sosialisasi bahaya kanker serviks. Berdasarkan kebijakan pemerintah pusat, imunisasi HPV akan diberikan satu kali, namun masyarakat bisa melanjutkan imunisasi secara mandiri hingga tiga kali hingga usia 45 tahun. Vaksin yang digunakan adalah produk PT Bio Farma.
Pj Wali Kota Kediri, Zanariah ikut meninjau pelaksanaan vaksinasi di SMPN4 Kota Kediri. Turut mendampingi, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Anang Kurniawan dan jajaran SMPN 4 Kota Kediri. Zanariah akan terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi untuk alokasi vaksin. Sebab dari data Dinas Kesehatan Kota Kediri baru mencapai 60 persen.
“Efek dari vaksin ini termasuk ringan. Biasanya menyimbulkan sedikit nyeri di bekas suntikan tanpa adanya demam,” kata Zanariah.
Program eliminasi kanker serviks ini merupakan bagian dari Rencana Aksi Nasional (RAN) 2023-2030 yang digagas oleh Kementerian Kesehatan RI. Salah satu pilar utamanya adalah memberikan layanan kepada masyarakat berupa skrining, imunisasi vaksin HPV, dan pengelolaan pasien pra-kanker.
Pemerintah Kota Kediri juga terus mengedukasi masyarakat melalui media sosial untuk meningkatkan kesadaran dan capaian imunisasi HPV. Pemeriksaan dini melalui metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) juga terus diinformasikan untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini. (Dimas Eka Wijaya)
Discussion about this post