Menyaksikan warga kampung di tengah kota gotongroyong bersama para senimannya, menjadi oase budaya tersendiri bagi Kediri. Pertunjukan dan pameran digelar dalam satu hari penuh, berhasil membangun euforia baru antar pegiat dan penikmat seni yang selama ini sukar kita temui. Hal ini nampak jelas saat hajatan bertajuk “Kapan Kita Ketemu Lagi” berlangsung di gang Bendon, Banjaran, Kota Kediri, 22 Januari 2017.
Pada Minggu yang cerah, di sudut gang yang kini terkenal akan seni muralnya itu, pegiat seni dan sastra dari lintas komunitas Kediri, guyub rukun bareng warga setempat. “Kami memilih kampung sebagai titik temu. Sekaligus bentuk upaya mendekatkan seni dan sastra kepada masyarakat sekitar,” kata Supri, selaku inisiator acara. Seolah jadi ajang pengobat rindu karena lama tak bersua, berbagi ide dan mengekspresikan diri bersama sesuai latar belakang mereka.
“Ini adalah miniatur dari sebuah festival besar. Bergerak untuk mewarnai dan memaknai Kediri dalam bingkai seni serta sastra,” ujar Dodoth, pegiat seni rupa Kediri. Pagelaran yang telah terlaksana untuk kali ketiga ini, lahir dari keresahan mereka akan sepinya atmosfer seni dan sastra di Kediri. Dihelat pertama kali di Jalan Jaksa Agung Suprapto No. 30 Kota Kediri, pada Minggu, 13 November 2016. Berlanjut pada Minggu, 18 Desember 2016, di Taman Kilisuci Pare. (Teks dan foto: Puguh Asmani)