• Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan
Rabu, 8 Februari 2023
Kediripedia.com
Advertisement Banner
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home BISNIS

Kemarau yang Dinanti Perajin Gula Merah Slumbung

27 Agu 2015
in BISNIS
Reading Time: 3 menit
18
Kemarau yang Dinanti Perajin Gula Merah Slumbung
151
VIEWS
Teruskan ke WhatsappBagikan ke FacebookCuitkan ke Twitter

Jika mayoritas petani mengeluhkan datangnya musim kemarau, perajin gula merah di Slumbung, Ngadiluwih, Kediri justru bergembira. Meroketnya rendemen tebu membawa berkah.

KETIKA langit cerah, asap membumbung di sejumlah titik di angkasa. Sesaat kemudian, asap itu hilang. Silih berganti, asap muncul di titik lain.

Jelajahi pustaka Kediripedia

Minat Investor Mendanai Startup Menurun

Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

Sebuah pemandangan yang khas di Desa Slumbung, Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Deretan asap  pertanda produksi di sentra gula merah Slumbung sedang berlangsung.

Terdapat 35 rumah industri gula merah yang terbuat dari tebu di Slumbung. Tak semua perajin gula merah berproduksi. Aktifitas mereka tergantung pemesanan dan ketersediaan bahan baku.

Advertisement Banner

“Kalau mau pesan, paling nggak ada uang muka 20 persen dulu, baru kami produksi. Belajar dari pengalaman. Ada yang pesan, tapi nggak diambil. Kami yang rugi,” kata H Abdul Karim, salah seorang perajin kepada kediripedia.com, Kamis (27/08/2015).

Nah, musim kemarau ini menjadi saat yang dinanti oleh para perajin gula merah Slumbung. Kapasitas produksi gula merah melonjak. Rendemen tebu meningkat tajam selama musim kemarau.

Pada musim kemarau, rendemen tebu berkisar 11 persen. Karim yang perharinya menghabiskan 10 ton tebu bisa memproduksi 1,1 ton gula merah. Rendemen ini meningkat dibanding musim hujan yang berkisar 7,5 persen. “Kalau musim hujan, 10 ton tebu hanya menghasilkan 7,5 kuintal gula merah satu hari,” ujarnya.

Meski harga gula merah batok mengalami penurunan dari Rp 7.500,- / kg menjadi Rp. 7.000,-/ kilogram, namun keuntungan Karim secara keseluruhan meningkat. Karena produksinya melonjak 30 persen.

Keuntungan lain yang diperoleh selama musim kemarau adalah penghematan bahan untuk proses pembakaran. Jika selama musim hujan, Karim harus mengeluarkan biaya Rp. 1.500.000,- setiap 3 hari untuk membeli satu truk kayu bakar, sekarang dia bisa memanfaatkan sisa gilingan tebu yang kering.

H Abdul Karim mengambil tenaga kerja dari lingkungan sekitar Slumbung. (foto: Danu Sukendro)
H Abdul Karim mengambil tenaga kerja dari lingkungan sekitar Slumbung. (foto: Danu Sukendro)

Karim memulai produksi gula merah sejak tahun 1987. Dia tak langsung memulai usaha sebagai perajin gula merah. Mulanya, dia adalah buruh tebang tebu. Namun, dia memutuskan mencari modal dan mencoba  usaha produksi gula merah sendiri, “Saat awal memulai, saya paling banyak menggiling lima kuintal tebu,” kisahnya.

Kini, satu hari Karim menggiling 10 ton tebu. Sebanyak 8 tenaga kerja menangani proses penyulingan dan mesin penggilingan tebu.

Ada dua buruh yang berkutat di mesin penggilingan tebu. Satu buruh memasukkan beberapa batang tebu ke mesin penggilingan yang terus berputar. Secara otomatis, air perahan masuk ke mesin penyulingan melalui pipa dan tersambung ke satu unit mesin lainnya.

Seorang buruh lainnya mengambil ampas sisa penggilingan. Mengumpulkannya. Kemudian, mengangkut ke sebuah gudang terbuka. Nah, ampas ini justru dimanfaatkan pada proses pembakaran proses penyulingan.

“Dulu waktu masih belum ada mesin, penggilingan ini digerakkan kerbau. Sekarang sudah nggak ada yang pakai kerbau,” ungkap Karim tersenyum, seraya memperagakan cara kerja kerbau yang bergerak memutar mesin penggilingan tebu.

Proses penyulingan berjarak 20 meter dari tempat penggilingan. Buruh di kelompok kedua lebih banyak, ada empat orang. Mereka melakukan proses penyaringan dari satu bak yang terbuat dari semen setinggi 1,5 meter ke kotak lainnya.

Kemudian membuka saluran dan memindahkan ke bak penyaringan berikutnya. Proses pemasakan di atas tungku dengan suhu 110 derajat celcius. Hingga di kotak terakhir, tingkat konsentrasi atau kekentalan sari tebu sudah tinggi. Lalu, proses pencetakan.

Kelangsungan produksi tebu ini disokong oleh ketersediaan bahan baku.Kabupaten Kediri adalah salah satu daerah yang potensi tanaman tebunya cukup luas di Jawa Timur. Luas areal tebu di Kabupaten Kediri 24.701 Ha dimana 20.933 Ha merupakan tanaman tebu rakyat.

Sebagian besar tebu terserap untuk tiga pabrik gula besar di Kediri. Antara lain; Pabrik Gula Pesantren, PG Ngadirejo dan PG Mrican. Sisanya tersebar untuk industri gula merah masyarakat.

Distribusi gula merah Slumbung juga sampai luar Pulau Jawa. (foto: Danu Sukendro)
Distribusi gula merah Slumbung juga hingga luar Pulau Jawa. (foto: Danu Sukendro)

Produksi gula merah slumbung juga didukung oleh tingginya permintaan. Tak hanya pasaran lokal. Banyak juga tengkulak yang mengambil produksi gula merah Slumbung untuk didistribusikan ke Jakarta, Nusa Tenggara Barat dan Pulau Kalimantan. Sebagian pengrajin bahkan pernah mengekspor gula merah ke Jepang. Ada beberapa jenis gula merah yang diproduksi di Slumbung, jika dilihat dari bentuknya. Yakni, gula merah batok besar, batok kecil dan gula merah koin.

Namun, paling banyak diproduksi jenis gula merah batok besar yang cetakannya menggunakan cangkang kelapa.

Harga gula merah batok besar juga termurah diantara jenis lainnya, Rp 7000,- hingga Rp 8000,-/kg. Harga gula merah batok kecil dan koin justru lebih tinggi dikarenakan tingkat kesulitan pencetakannya yang menggunakan papan cetak lebih tinggi.

“Gula merah Slumbung memiliki kelebihan dibanding gula merah di daerah lain. Selain kualitasnya yang bagus, gula merah Slumbung lebih tahan lama. Bisa tahan sampai satu bulan,” ungkap Muhammad Zen, seorang perajin muda.

Kendati demikian, para pelaku industri gula merah slumbung masih memiliki pekerjaan rumah untuk melakukan modernisasi peralatan dan membuka akses pasar yang lebih luas. (Danu Sukendro)

 

Tags: #produk lokal#sentraproduksi
SendShare11Tweet7
Previous Post

Jurnalis Belanda Berbagi Trik Video yang Bercerita

Next Post

Komunitas Trail Kediri Jelajah Jalur Adventure Kelud

Next Post
Komunitas Trail Kediri Jelajah Jalur Adventure Kelud

Komunitas Trail Kediri Jelajah Jalur Adventure Kelud

Catatan Terselip Sang Lady Crosser

Kediripedia Beriklan

PILIHAN REDAKSI

Bahasa Ngapak Tak Mengenal Kasta

Bahasa Ngapak Tak Mengenal Kasta

15 Juni 2022
1.5k
Bedug Kediri Jadi Alat Musik Perkusi di Brazil

Bedug Kediri Jadi Alat Musik Perkusi di Brazil

26 April 2022
2.2k

JELAJAHI

  • BISNIS (59)
  • DESTINASI (60)
  • EDUKASI (45)
  • KOMUNITAS (141)
  • KULTUR (158)
  • PEOPLE (101)
  • SURYAPEDIA (73)
  • Uncategorized (1)
  • Video (2)
Currently Playing

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Video

Kaos Gaple, Kaosnya Orang Kediri

Video
Currently Playing
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan

SOSIAL MEDIA

No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In