• Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan
Kamis, 2 Februari 2023
Kediripedia.com
Advertisement Banner
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home PEOPLE

Lidia Lebang, Penderita Bipolar yang Menulis Buku

11 Apr 2022
in PEOPLE
Reading Time: 4 menit
288
Lidia Lebang, Penderita Bipolar yang Menulis Buku
2.4k
VIEWS
Teruskan ke WhatsappBagikan ke FacebookCuitkan ke Twitter

SAYA bertemu dengan Lidia Lebang, tak terencana, di sebuah perkabungan keluarga di Makassar beberapa tahun lalu. Saya menyapanya lebih dulu. Dari namanya, ia masih kerabat dekat saya, sepupu atau keponakan. Ia cantik, cerdas, dan sekilas tak begitu banyak bicara.

Jelajahi pustaka Kediripedia

Jurnalis Papua Menerima Penghargaan Pogau Yayasan Pantau

Eko Jagal, Jawara Balap Mobil Eropa Asal Kediri

Tan Tik Sioe, Pendekar Jari Rata yang Bertapa di Tulungagung

Ia anak yatim piatu yang dengan modal semangat, kepandaian, dan kesempatan, bisa meraih banyak yang hanya diimpikan anak-anak muda dari Toraja seusianya: bersekolah tinggi sampai ke Jakarta, lalu ke luar negeri, dan menimba begitu banyak pengalaman.

Tapi Tuhan menggandulinya dengan ujian tak alang kepalang, gangguan jiwa dan kepribadian yang senantiasa menggayuti langkah Lidia meraih cita-citanya. Dan semua itu saya tahu dari buku yang ditulisnya ini: PELUHKU MENJADI DAYA, buku setebal 266 halaman yang baru terbit Februari 2022.

Advertisement Banner
Tomi Lebang

Lidia Lebang adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Ayahnya meninggal saat ia masih balita, disusul kakaknya saat Lidia berusia 9 tahun, dan ibunya tujuh tahun kemudian. Maka pada usia 15 tahun, Lidia sudah yatim piatu. Tiga kehilangan yang bahkan dipercaya sebagai tulah oleh sebagian orang di kampung.

Bukan hanya itu. Di pihak ayah dan ibunya, ada riwayat gangguan jiwa. Kakak ayahnya pernah dirawat di RSJ, dan pernah mencoba bunuh diri dengan menenggelamkan diri di laut. Ibu dan seorang kakaknya juga punya perilaku gangguan jiwa yang tak terdiagnosis.

Di luar itu, pada masa kecilnya Lidia mengalami pelecehan seksual dari kerabat dekat, yang tetap diingatnya dengan kepahitan sampai hari ini. Tapi hidup harus berjalan. Lidia melangkah jauh. Ia tetap bersekolah sampai di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Jakarta, belajar singkat di sebuah perguruan tinggi di Jenewa, Swiss, lalu mulai menempuh pendidikan magisternya di Evanston, Amerika Serikat semenjak awal tahun 2019.

Di tengah jalan mengejar cita-citanya itulah, Lidia kerap dihantui mimpi-mimpi yang datang berulang dan seolah-olah nyata, juga imajinasi-imajinasi yang tak dapat dikendalikannya. Misalnya, merasa dicurigai orang di sekeliling, atau bayangan tentang seseorang yang mencetak bab tambahan pada buku yang dibacanya, dan aneka bayangan lain. Seusai mimpi-mimpi berulang itu, ia membaca buku Sigmund Freud: Interpretation of Dream, tapi gagal menyibak jawaban dari tidur yang mengganggunya.

Ia juga tak bisa menghilangkan nama lelaki bernama Josiah yang diam-diam dicintainya, tapi tak mungkin ia rengkuh.

Lidia sadar: ia mengalami gangguan jiwa!

Dokter mendiagnosis gangguan yang diidapnya sebagai depresi berat. Beberapa kali ia nyaris kehilangan nyawa karena gangguan itu.

Sendirian di dalam kamarnya di kota dekat Chicago, ia pernah menelan dua papan tablet paracetamol sekaligus. Ia hampir mati kalau saja tak memuntahkan sebagian besar pil itu.

Puncaknya, saat ia menenggelamkan diri ke sebuah danau di sebuah kota di Amerika. Untunglah sepasang kekasih yang sedang berperahu di danau itu menyelamatkan Lidia dan membawanya ke rumah sakit. Ia pun dirawat berhari-hari lamanya di RS Ingalls Memorial di Chicago.

Selain hendak membunuh diri, Lidia kerap melakukan tindakan yang disebutnya impulsif atau tindakan yang tak dipikirkan sebelumnya. Suatu hari di bulan April 2020, Lidia mendaftar di sebuah situs yang menjual keperawanan! Ia mengirim tiga foto dirinya dan memajang harga keperawanannya sebesar 10.194 dolar.

Begitulah. Bertahun-tahun Lidia hidup dalam dua semesta: dunia normal di mana ia bersekolah, membaca buku, bekerja, beribadah, dan dunia yang mengancam berupa gangguan jiwa dan kepribadian.

Untunglah, Lidia Lebang punya jalan keluarnya sendiri. Ia menulis. Dan kisah hidupnya dalam gangguan jiwa ini pun dituliskannya dengan lancar. Menulis buku ini, termasuk sebuah novel yang tengah disiapkannya, bukan sekadar untuk menyalurkan hobi, melainkan sebagai bagian dari terapi. Buku itu bisa dipesan melalui chat messenger di Facebook Lidia Lebang atau lewat whatsapp: 0812 8167 0073.

Gangguan jiwa Borderline Personality Disorder yang diidapnya adalah gangguan kepribadian yang dapat disembuhkan. Metode penyembuhannya disebut re–paranted atau diasuh kembali, sebagaimana anak kecil yang terluka, diabaikan, dan mengalami kekerasan diasuh kembali.

Keluar dari perawatan di RS Ingalls Memorial Chicago seusai diselamatkan dari danau itu, Lidia pulang ke Indonesia. Seraya menulis kisah hidupnya ini, pada bulan Desember 2021, Lidia mendirikan Forum Kasih, sebuah forum yang diniatkannya untuk mengedukasi masyarakat tentang kesehatan jiwa, gangguan jiwa dan kepribadian, serta neurodiversity.

Tentang sekolahnya, program S2 bidang konseling pastoral di Evanston, Amerika Serikat, yang sedianya ia selesaikan bulan Mei 2022 ini, kata Lidia: “secara formal saya tidak selesaikan, namun Tuhan menolongku menyelesaikan kuliah kehidupan ini pada waktu yang tepat”. (Tomi Lebang)

Tags: #buku#headline#people
SendShare172Tweet107
Previous Post

Senjata Perang dari Pabrik Gula Mrican

Next Post

Dari Kampung Inggris Menjelajahi Lima Benua

Next Post
Dari Kampung Inggris Menjelajahi Lima Benua

Dari Kampung Inggris Menjelajahi Lima Benua

Pasar Patok, Pusat Jual Beli Nanas Terbesar di Jawa Timur

Pasar Patok, Pusat Jual Beli Nanas Terbesar di Jawa Timur

Discussion about this post

Kediripedia Beriklan

PILIHAN REDAKSI

Ketika Para Bajingan Turun ke Desa

Ketika Para Bajingan Turun ke Desa

8 Juni 2022
826
Bedug Kediri Jadi Alat Musik Perkusi di Brazil

Bedug Kediri Jadi Alat Musik Perkusi di Brazil

26 April 2022
2.2k

JELAJAHI

  • BISNIS (59)
  • DESTINASI (60)
  • EDUKASI (45)
  • KOMUNITAS (141)
  • KULTUR (158)
  • PEOPLE (101)
  • SURYAPEDIA (73)
  • Uncategorized (1)
  • Video (2)
Currently Playing

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Video

Kaos Gaple, Kaosnya Orang Kediri

Video
Currently Playing
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan

SOSIAL MEDIA

No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In