• Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan
Rabu, 1 Februari 2023
Kediripedia.com
Advertisement Banner
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home KULTUR

Senjata Perang dari Pabrik Gula Mrican

06 Apr 2022
in KULTUR
Reading Time: 3 menit
201
Senjata Perang dari Pabrik Gula Mrican
1.6k
VIEWS
Teruskan ke WhatsappBagikan ke FacebookCuitkan ke Twitter

ADA gula ada semut, ada perang ada senjata. Kalimat tersebut barangkali tepat untuk menggambarkan kisah Pabrik Gula Mrican di Kediri, Jawa Timur saat meletusnya Agresi Militer Belanda tahun 1947-1949. PG Mrican yang sebelumnya memproduksi gula diubah menjadi pabrik senjata. Upaya tersebut dilakukan sebagai upaya melawan Belanda yang ingin merebut kembali kedaulatan Indonesia.

Pabrik yang berlokasi di Kelurahan Mrican, Kota Kediri itu sebelumnya sudah berhenti beroperasi ketika pendudukan Jepang pada 1942. Macetnya produksi gula terus berlanjut hingga berlangsungnya Agresi Militer Belanda kedua 1948. Gudang, bangunan, dan mesin pabrik pengolahan tebu dimanfaatkan untuk merakit senjata.

Jelajahi pustaka Kediripedia

Hujan Selalu Dinanti Saat Perayaan Imlek

Wayang Mbah Gandrung Tetap Anti Alat Transportasi

Kompleks Pelacuran Semampir Jadi Hutan Kota

“Sejumlah surat kabar Belanda melaporkan aktivitas perakitan senjata di PG Mrican,” ujar Yazib Bastomi, Senin 4 April 2022.

Surat kabar itu di antaranya De Nieuwsgier, Nieuwe Courant, dan De Gooi en Emlander. Dalam narasi koran Belanda tahun 1948, pabrik Mrican disebut dengan Munitie-fabriek Mritjan.

Advertisement Banner

Senjata api yang dibuat di PG Mrican diketahui adalah mortir atau peluncur granat. Sejumlah senjata beserta amunisinya kini disimpan di Museum Brawijaya Malang. Mortir tersebut memiliki kaliber 50 dan 90 Milimeter yang tergolong meriam artileri ringan.

Senjata buatan Pabrik Gula Mrican tahun 1945. (Foto: Zainul Arifin)

Menariknya, narasi di papan informasi museum menyebut jika mortir itu dibuat dari potongan logam di sekitar pabrik. Artinya, komponen tidak dibuat khusus untuk kebutuhan senjata. Laras pelontar menggunakan bekas tiang telepon dan listrik yang dipotong. Meski seadanya, mortir itu cukup membantu prajurit Indonesia di sejumlah pertempuran mempertahankan kemerdekaan.

“Saking sederhananya, mortir hasil berdikari ini tidak dilengkapi alat pengontrol. Sehingga, tidak diketahui pasti sejauh mana daya jangkau tembaknya,” kata anggota Komunitas Pelestari Sejarah Budhaya Kadiri atau PASAK.

Tersebab tidak memiliki fitur pengontrol, dalam beberapa kali penggunaan mortir tidak mau melontarkan peluru. Amunisi itu justru meletus di dalam tabung besi itu.

Salah satu insiden kecelakaan diceritakan dalam buku Garis Depan Pertempuran Laskar Hizbullah 1945-1950 yang ditulis Ayuhanafiq, sejarawan Mojokerto. Laskar Hizbullah merupakan kumpulan para kyai, pemuda Islam, dan para santri rakyat pada masa perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.

Ketika berperang melawan Belanda di Pacet, Mojokerto pada 1949 Laskar Hizbullah mendapat dukungan senjata dari Mayor Jendral Soengkono, Panglima Divisi VI Tentara Rakyat Indonesia. Senjata berupa mortir dan granat itu diproduksi di pabrik Mrican. Perlengkapan perang itu beroperasi tanpa kendala, berhasil memberi perlawanan pada tentara Belanda.

Namun sayang, satu peluru mortir tidak berhasil terlontar. Peluru itu meledak pada tabung larasnya hingga menyebabkan lima pejuang gugur. Insiden kecelakaan itu ternyata bukan satu-satunya. Di kawasan lain seperti Jogjakarta dan Cirebon yang juga memiliki pabrik senjata, mortir bikinan sendiri itu terkadang error.

Pabrik Gula Mrican kembali difungsikan sebagai pabrik pengolahan tebu ketika situasi politik di awal tahun kemerdekaan itu mereda. Seluruh aset PG Mrican berhasil dikuasasi Indonesia dengan adanya proses nasionalisasi pada 1957-1960an. Hingga sekarang, pabrik yang pernah menjadi tempat pembuatan mortir itu masih terus memproduksi gula di bawah kendali PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X. (Kholisul Fatikhin)

Tags: #belanda#headline#Kediri#SEJARAH
SendShare118Tweet101
Previous Post

Kamera Analog Tetap Digemari Meski di Era Digital

Next Post

Lidia Lebang, Penderita Bipolar yang Menulis Buku

Next Post
Lidia Lebang, Penderita Bipolar yang Menulis Buku

Lidia Lebang, Penderita Bipolar yang Menulis Buku

Dari Kampung Inggris Menjelajahi Lima Benua

Dari Kampung Inggris Menjelajahi Lima Benua

Discussion about this post

Kediripedia Beriklan

PILIHAN REDAKSI

Pencipta Soundtrack Game Asal Kediri Raih Penghargaan Internasional

Pencipta Soundtrack Game Asal Kediri Raih Penghargaan Internasional

17 Mei 2022
834
Ketika Para Bajingan Turun ke Desa

Ketika Para Bajingan Turun ke Desa

8 Juni 2022
826

JELAJAHI

  • BISNIS (59)
  • DESTINASI (60)
  • EDUKASI (45)
  • KOMUNITAS (141)
  • KULTUR (158)
  • PEOPLE (101)
  • SURYAPEDIA (73)
  • Uncategorized (1)
  • Video (2)
Currently Playing

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Video

Kaos Gaple, Kaosnya Orang Kediri

Video
Currently Playing
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan

SOSIAL MEDIA

No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In