• HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
Saturday, 30 September 2023
Kediripedia.com
Advertisement Banner
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Secuil Kisah Perjuangan Petani Kopi di Lereng Gunung Arjuna

    Secuil Kisah Perjuangan Petani Kopi di Lereng Gunung Arjuna

    Toko Kelontong Buka 24 Jam Mulai Merangsek ke Kediri

    Toko Kelontong Buka 24 Jam Mulai Merangsek ke Kediri

    Tutor Kampung Inggris Jadi Pemandu Termuda Pendakian Gunung Everest

    Tutor Kampung Inggris Jadi Pemandu Termuda Pendakian Gunung Everest

    Dari Aktivis Mahasiswa Menjadi Modifikator Mesin Vespa

    Dari Aktivis Mahasiswa Menjadi Modifikator Mesin Vespa

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Secuil Kisah Perjuangan Petani Kopi di Lereng Gunung Arjuna

    Secuil Kisah Perjuangan Petani Kopi di Lereng Gunung Arjuna

    Toko Kelontong Buka 24 Jam Mulai Merangsek ke Kediri

    Toko Kelontong Buka 24 Jam Mulai Merangsek ke Kediri

    Tutor Kampung Inggris Jadi Pemandu Termuda Pendakian Gunung Everest

    Tutor Kampung Inggris Jadi Pemandu Termuda Pendakian Gunung Everest

    Dari Aktivis Mahasiswa Menjadi Modifikator Mesin Vespa

    Dari Aktivis Mahasiswa Menjadi Modifikator Mesin Vespa

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home SURYAPEDIA

Mantan Berandal Gelar Festival Banjari

29 Jan 2018
in SURYAPEDIA
Reading Time: 2 mins read
42
Mantan Berandal Gelar Festival Banjari
343
VIEWS
Teruskan ke WhatsappBagikan ke FacebookCuitkan ke Twitter

Sehari semalam, nyanyian shalawat beriringan dengan alunan musik hadrah al banjari menggema di Jalan Panglima Polim, Kota Kediri. Lintasan ini masuk otonomi Kelurahan Kemasan, Kecamatan Kota. Di mana sebagian masyarakatnya telah kian lama menyandang stigma. Judi, mabuk, konsumsi narkoba, berandal, pernah akrab dalam laku keseharian mereka.

Namun kawasan timur Stasiun Kota Kediri itu, pada Minggu, 28 Januari 2018, benar-benar nampak tak biasa. Warganya terlihat tanpa pamrih gotongroyong menggelar Festival Banjari dan Bazar UMKM Jamaah Pengajian Putri Langgar Kulon. Pagelaran kesenian Islami itu diikuti oleh puluhan grup shalawat al-banjari se-Jawa Timur. Kemeriahannya seakan meredakan segala pandangan buruk terhadap penduduk Kemasan.

Jelajahi pustaka Kediripedia

RUPS Gudang Garam Bagikan Deviden Sebesar 2,3 Triliun Rupiah

Koreografi Topeng Panji Tanah Jawi Memenangi Surabaya Vaganza 2023

Topeng Panji Kediri Bakal Mencuri Perhatian di Pawai Hari Jadi Kota Surabaya

“Ini adalah festival tahunan yang keempat, dalam rangka menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW. Mulanya masih diadakan secara swadaya. Sejak 2016, terlaksana dengan bekerjasama dengan PT Gudang Garam, Tbk.,” kata Nunuk Hidayat, inisiator acara.

Bu Nuk, begitu Ia biasa disapa, mengaku butuh kesabaran dan ketekunan ekstra dalam menjalin komunikasi, hingga berhasil melibatkan warga Kemasan. “Pelaksanaan festival tahun ini, alhamdulillah bisa sepenuhnya dipercayakan kepada mereka,” imbuhnya.

Advertisement Banner
Peserta Festival Banjari di Musholla Nur Hidayah (Foto: Naim)

Geliat antusias warga berawal dari kehadiran pengajian rutin asuhan Kyai Muhammad Douglas Toha Yahya di Musholla Nur Hidayah. Meski sempat menolak, perlahan-lahan masyarakat Kemasan ikut jamaah mengaji. Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Assa’idiyyah, Jamsaren, yang lazim disapa Gus Lik itu, lambat laun menjadi panutan warga sekitar. Berpusat dari surau kecil yang didirikan oleh Ibu Nuk itu pula, kemudian beragam kegiatan positif digagas dan didiskusikan penduduk Kemasan selepas pengajian.

Menjelang bulan puasa tahun 2017, jamaah asli Kemasan sepakat mendirikan kelompok bernama Polim Group, merujuk pada nama jalan lokasi langgar tempat mereka mengaji. Terbentuk sebagai wadah belajar dan kerukunan warga. Selain sebagai jamaah tetap pengajian di Musholla Nur Hidayah, rutinitas utamanya ialah menghadiri pengajian Gus Lik yang berlangsung di luar Kemasan.

Hadiyanto, ketua Polim Group, mengenang akan gerakan pertama paguyubannya. Yaitu menggalang takjil untuk dibagikan kepada warga fakir miskin. “Mungkin terenyuh, banyak tetangga yang menangis waktu menyerahkan sumbangan takjilnya pada kami. Mengingat latar belakang mayoritas anggota Polim Group berasal dari ‘dunia kelam’,” kisah pria berambut gondrong itu.

Festival Banjari kali ini, menurut Hadiyanto, bisa dibilang agenda paling prestisius dimana Polim Group aktif terlibat. Lebih-lebih Ia mengemban amanat dari Gus Lik sebagai ketua pelaksana. Adapun tiga festival sebelumnya dikoordinir oleh santri Ponpes Assa’idiyyah, yang tergabung dalam Firqah An Nahdliyah Bibarkatis Sholawat. Sedangkan Hadiyanto dan kawan-kawan diperbantukan sebatas mengurusi parkir, keamanan dan kebersihan.

“Saya dan teman-teman Polim Group merasa terhormat ikut andil mengangkat nama baik warga Kemasan,” pungkasnya. (Naim Ali)

Tags: #headline#suryapediaal banjarigudang garam
SendShare25Tweet16
Previous Post

Potret Anak Buruh Migran Tulungagung

Next Post

Cikar Sandaran Hidup Masyarakat Kediri Selatan

Next Post
Cikar Sandaran Hidup Masyarakat Kediri Selatan

Cikar Sandaran Hidup Masyarakat Kediri Selatan

Buka Mata, Ajang Pamer Foto Kawula Muda

JELAJAHI

  • BISNIS (64)
  • DESTINASI (61)
  • EDUKASI (49)
  • KOMUNITAS (147)
  • KULTUR (164)
  • PEOPLE (104)
  • SURYAPEDIA (76)
  • Uncategorized (1)
  • Video (2)
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan

SOSIAL MEDIA

No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In