• Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan
Sabtu, 4 Februari 2023
Kediripedia.com
Advertisement Banner
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home BISNIS

Melukis Kisah Pewayangan di Atas Kaca

05 Mei 2015
in BISNIS
Reading Time: 3 menit
21
Melukis Kisah Pewayangan di Atas Kaca
175
VIEWS
Teruskan ke WhatsappBagikan ke FacebookCuitkan ke Twitter

Karya lukisan wayang pada media kaca yang sarat makna di Menang, Kabupaten Kediri. Sudah sampai di tangan Jokowi dan Prabowo.

IMRON AGUS TRIONO jongkok di teras depan rumahnya. Jemari tangannya memegang silet, memangkas ‘rambut’ kuas cat air. “Biar runcing. Enak digunakan mengecat di atas kaca,” kata Imron.

Jelajahi pustaka Kediripedia

Minat Investor Mendanai Startup Menurun

Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

Sebenarnya, ada kuas khusus. Namun, harganya lebih mahal. Imron juga sudah terbiasa dengan kuas murah yang dimodifikasi sedemikian rupa itu.

Usai meraut kuas, pria 40 tahun ini masuk ke ruangan rumah paling depan. Sebuah ruang berukuran 4 x 5 itu dimodifikasi menjadi sanggar merangkap galeri. Ruangan yang terkesan berantakan. Ada motor bebek. Tumpukan kardus. Perkakas yang tersebar di beberapa sudut ruang. Rak kayu berisi belasan kaca.

Advertisement Banner

Sejumlah lukisan kaca bergambar lakon pewayangan terpajang di dinding. “Itu lukisan Arjuna Wiwaha,” paparnya, sembari menunjuk lukisan yang menggambarkan Arjuna dan raksasa Niwatakawaca. Sebuah kisah yang merujuk pada kisah pewayangan Arjuna Wiwaha karya Empu Kanwa pada 1030 Masehi.

Harga lukisan Arjuna Wiwaha ini Rp 7 juta. Selain itu, juga terdapat lukisan Panji Asmorobangun Rp. 2,5 juta. Di samping pintu masuk rumahnya, ada kaca berukuran 1,5 meter X 1 meter yang belum terlukis di atas meja.

Lukisan lakon pewayangan adalah ciri khas Imron yang sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi. “Melalui karya ini, saya ingin mengangkat budaya Jawa,” tegasnya.

RUMAH MERANGKAP SANGGAR itu terletak tepat di depan kawasan Sendang Tirto Kamandanu, di Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. Sebuah kawasan yang dikeramatkan. Konon sebelum moksa (menghilang), Raja Kediri Sri Aji Joyoboyo mandi di Sendang Tirto Kamandanu.

Atmosfer lingkungan menempa Imron untuk mencintai budaya Jawa. Terlebih, dia juga punya darah seniman dan spiritualis Jawa. Ki Suratin, ayahnya adalah juru kunci di Sendang Tirto Kamandanu. Selain menjadi dalang, ayahnya juga pembuat wayang kulit. “Sejak kecil, saya belajar natah wayang dari ayah,” kata anak ketiga Suratin ini.

Menginjak dewasa, dia sudah punya ciri khas. Melukis wayang di atas kulit kambing. Dia mulai terinspirasi lukisan di atas kaca sejak delapan tahun silam. Ketika itu, dia melihat lukisan kaca lama yang sudah pecah di rumah eyangnya yang dikenal dengan sebutan Mbah Carik. Dia sangat terkesan dengan lukisan kaca Arjuna dan Punakawan itu.

Dia melihat kelebihan penggunaan kaca sebagai media lukisan. Guratan cat di atas kulit mudah pudar dimakan usia, bahkan bisa luntur terkena air. Maka, dia mulai mengumpulkan uang untuk membeli kaca. Kemudian melukis wayang di atas kaca. Dia menggunakan cat besi, sehingga warna lebih awet.

Lukisan kaca pertama yang dijualnya adalah ‘Puntodewo dan Arjuna’, seharga Rp 75 ribu. Imron diuntungkan karena dia sudah punya nama sebagai pelukis wayang di atas media kulit kambing. Maka, permintaan membludak.

Dalam satu bulan, dia bisa membuat 15 lukisan berukuran sedang per bulan. Ukurannya berkisar 70 cm x 40 cm. “Saya jual 125 ribuan,” paparnya.

Namun, untuk satu lukisan berukuran besar, dia bisa dalam tempo dua bulan. Contohnya; lukisan Arjuna Wiwoho dan Panji Asmoro Bangun. “Kalau harga tergantung kerumitan dan lama produksi,” katanya.

Urutan kerjanya: jika memperoleh ide, Imron menggambar di atas kertas yang hendak dijadikan mal. Setelah itu, dia langsung melukis dengan acuan dari mal ini. Keunikan sekaligus kerumitannya, melukis kaca ini terbalik. Bagian yang ditonjolkan justru bagian balik yang dilukis.

“Lukisan kaca ini memiliki makna. Kaca ‘kan tembus. Rasa saya, gambar saya tembus di situ,” paparnya sembari tersenyum, berteka-teki.

LukisanKaca-7Karya Imron ini bahkan sudah sampai ke tangan tangan Joko Widodo dan Prabowo, namun melalui tangan orang lain yang memberikan cinderamata sebelum hiruk pikuk Pilpres. Lukisan kaca di tangan dua orang yang bertarung dalam Pilpres ini bertajuk sama; Jagat Gumelar.

Lukisannya bahkan juga dipesan untuk menjadi cinderamata di Museum Tejowulan, Solo. Bahkan, dia sempat jadi langganan seorang ahli spiritual asal Malang. Ahli spiritual sekali pesan bisa 20 – 30 lukisan kaca. Imron juga kerap kali mengikuti pameran yang digelar di berbagai kota di Jawa Timur. Namanya dikenal. Permintaan meningkat. Fisiknya diforsir. Imron sempat vakum dan jatuh sakit.

SETAHUN BELAKANGAN ini Imron absen melukis. Dia menderita gejala ginjal. Entah mengapa, belakangan dia mudah sakit. “Saya pake ini, soalnya gampang masuk angin,” katanya, seraya menunjuk kaos kaki hitam yang dikenakannya menjejak lantai.

Begitu kondisi fit, Imron berusaha berkarya lagi. Dia menyileti lagi kuas-kuas itu dan mencoba melukis lagi. Beberapa bahan lukisan kaca masih ada. Sebagaimana seniman, kegiatan Imron juga bergantung mood.

Melukis juga telah menjadi gantungan hidupnya. Imron tak punya pemasukan selain berjualan lukisan kaca. Tuntutan kebutuhan hidup ini yang menjadi motivasinya untuk berkarya lagi. Toh, pangsa pasar sudah terpapar.

Kendati demikian, Imron masih memiliki sebuah obsesi. Dia ingin memiliki galeri yang apik. Galeri lukisan wayang media kaca ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung Sendang Tirto Kamandanu.

Bukan sekadar berkarya untuk nafkah belaka. Dia juga ingin karyanya bermanfaat dan menghibur. Juga melestarikan budaya yang mulai tergerus oleh modernisasi.

“Sekarang, siapa generasi muda yang mau menonjolkan budaya sangat sedikit. Padahal, kalau bicara tentang wayang tak ada bosannya. Karena wayang itu bukan sekadar tontonan, tapi juga tuntunan,” paparnya berfilosofi. (Danu Sukendro)

Tags: #wayang kediriseni
SendShare13Tweet8
Previous Post

Pecel Kerupuk Kembang Turi, Nyaam…!

Next Post

Romantika di Desa Bunga, Ngadiluwih

Next Post
Romantika di Desa Bunga, Ngadiluwih

Romantika di Desa Bunga, Ngadiluwih

Ampas Kopi Ternyata Bisa Jadi Lukisan Indah

Ampas Kopi Ternyata Bisa Jadi Lukisan Indah

Discussion about this post

Kediripedia Beriklan

PILIHAN REDAKSI

Bedug Kediri Jadi Alat Musik Perkusi di Brazil

Bedug Kediri Jadi Alat Musik Perkusi di Brazil

26 April 2022
2.2k
Pencipta Soundtrack Game Asal Kediri Raih Penghargaan Internasional

Pencipta Soundtrack Game Asal Kediri Raih Penghargaan Internasional

17 Mei 2022
834

JELAJAHI

  • BISNIS (59)
  • DESTINASI (60)
  • EDUKASI (45)
  • KOMUNITAS (141)
  • KULTUR (158)
  • PEOPLE (101)
  • SURYAPEDIA (73)
  • Uncategorized (1)
  • Video (2)
Currently Playing

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Video

Kaos Gaple, Kaosnya Orang Kediri

Video
Currently Playing
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan

SOSIAL MEDIA

No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In