SISWA Madrasah Aliyah Ma’arif Nahdlatul Ulama’ Kepung mengguratkan kreatifitasnya di atas kanvas. Bukan sembarang seni lukis. Mereka melukis dengan ampas kopi. Lazimnya disebut lukisan cekakik.
Para remaja ini menyulap ampas kopi yang mestinya terbuang, menjadi karya seni lukis tinggi. Tiga tokoh pendiri Nahdlatul Ulama’ menjadi tema lukisan. KH Hasyim Asy’ari, KH Wahab Hasbulloh dan KH Bisri Samsuri.
Dalam pameran yang berlangsung empat hari (26-30 Mei 2015) di Gedung MWC NU Kec. Kepung/ MA Ma’arif NU Kepung ini, karya siswa tak ubahnya guratan pelukis profesional.
Khaliful Aqsom, siswa 12 MA Ma’arif NU Kepung ini melukis lukisan cekakik dengan judul’Mbah Bisri Syamsuri Sang Pejuang. Dia melukis Mbah Bisri dengan latar belakang pejuang naik kuda membawa tonggak bendera Merah Putih.
Bisri Syamsuri menjadi Rais Aam PBNU tahun 1972. Dia pernah terlibat aksi melawan penjajahan, ketika menjadi Kepala Staf Markas Oelama Djawa Timur (MODT) di Waru, saat penjajahan Jepang.
“Harapannya Mbah Bisri Syamsuri sesegera mungkin diangkat menjadi pahlawan nasional RI, sejajar dengan dua pendiri NU lainnya, Mbah Hasyim Asy’ari dan Mbah Wahab Hasbulla,” kata remaja kelahiran 17 November 1996 ini.
Yunus S, ketua Sanggar Kadiri ‘Pare’ mengapresiasi, karya anak-anak. “Secara umum lukisan anak-anak cukup baik dan menarik. Salut. Semoga terus tambah sukses,” pujinya.
Zainul Abidin, M.Si, Kepala MA Ma’arif NU Kepung mensupport siswa agar sungguh-sungguh belajar melukis dengan rajin. “Siapa tahu bisa menjadi sebuah keahlian yang bermanfaat bagi diri dan masyarakat luas di kemudian hari,” paparnya. Amin.
Netizer: MK. Nur Habib, S.Pd, M.Pd.I
Editor : Danu Sukendro
Discussion about this post