• Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan
Selasa, 31 Januari 2023
Kediripedia.com
Advertisement Banner
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home KOMUNITAS

Mengupas Buku “Saya, Jawa, dan Islam”

14 Okt 2019
in KOMUNITAS
Reading Time: 2 menit
23
Mengupas Buku “Saya, Jawa, dan Islam”
190
VIEWS
Teruskan ke WhatsappBagikan ke FacebookCuitkan ke Twitter

PADA Jumat, 11 Oktober 2019, Srawung Psikologi menggelar Jagongan Buku Gayeng di pendapa Sekolah Alam Ramadhani, di Kelurahan Mojoroto, Kota Kediri. Komunitas diskusi seputar psikologi dan kearifan lokal ini menghadirkan seorang penulis, Irfan Afifi, untuk membedah bukunya, “Saya, Jawa, dan Islam”.

“Selain mengulas sejarah panjang literasi budaya Islam Jawa, buku ‘Saya, Jawa, dan Islam’ juga membawa tema psikologis terkait proses pembentukan jati diri,” kata Sunarno, penggagas Srawung Psikologi, dalam sambutan membuka acara.

Jelajahi pustaka Kediripedia

Taman Sekartaji Disulap Jadi Galeri Seni Rupa

Adu Orisinalitas Vespa di Scooter Contest KSF 5 Berjalan Kompetitif

Siswa SMP Menjuarai Balapan Vespa Fun Cross KSF 5

Buku setebal 221 halaman yang terbitan Tanda Bada itu merupakan pengantar dari hasil pergulatan diri Irfan Afifi yang dituangkan dalam tulisan. Ia banyak merekonstruksi ilmu pengetahuan lama yang dijernihkan dari sisi historis.

“Buku ini sebenarnya bentuk pergulatan menemukan jati diri yang tidak bisa dijawab dengan hal-hal pemikiran intelektual semata, yang saya dapat dari bangku kuliah,” kata Irfan Afifi.

Advertisement Banner

Di hadapan puluhan peserta diskusi yang didominasi mahasiswa itu, alumnus Fakultas Filsafat Universitas Gajah Mada tersebut menerangkan, bahwa jawaban dari pertanyaan-pertanyaan eksistensial dirinya ia temukan setelah batinnya bergulat kurang lebih selama dua belas tahun.

“Saya mencoba memahami khazanah pengetahuan tradisi, bahwa secara faktual itu saya Jawa dan Islam. Setelah saya jujur atas kondisi faktual itu, kemudian saya menemukan makna atas pertanyaan-pertanyaan eksistensial tadi,” katanya.

Buku Saya, Jawa, dan Islam karya Irfan Afifi

Lahir sebagai orang Jawa yang beragama Islam, pria asal Ngawi, Jawa Timur ini mencoba untuk menemukan identitas diri yang sebenarnya. Keresahan demi keresahan pun datang silih berganti menghampiri.

“Saya kan pingin makna, pingin bukti. Apakah ketaatan saya ini; satu, sudah dijalurnya? Kedua, kalau agama tidak memberikan saya makna, ya untuk apa, wong saya itu memeluk ajarannya agar saya diberi makna atas itu,” kata pendiri Ifada Initiative tersebut.

Menurut Irfan, Jawa dan Islam itu satu kesatuan yang dapat membantu kita memahami kenyataan dalam perspektif yang luas. Keduanya adalah dua identitas yang membantu seseorang menjawab permasalahan pribadi, ataupun mengatasi problematika kebangsaan.

Budayawan muda ini juga menekankan akan pentingnya memahami sejarah. Karena sejarah adalah tonggak dan titik balik yang dapat dimaknai dan diaplikasikan melalui tindakan untuk bangsa dan negara yang lebih baik.

Dalam sesi tanya jawab, Irfan mengaku buku “Saya, Jawa, dan Islam” bukanlah akhir dari perjalanan menjawab pertanyaan-pertanyaan eksistensial pribadinya.

“Seperti, kemudian saya tahu akan ‘lelakon’ ini. Oh,saya sedang ‘berjalan’. Oh, saya sedang ‘sampai di sini’. Jadi pasti itu bermakna bagi saya. Alhamdulillahjika dari perjalanan itu, buahnya bisa diambil oleh orang lain,” katanya. (Sima, Widi)

Tags: #headline#komunitas
SendShare14Tweet9
Previous Post

Pesona Dewi Sekartaji Memukau Ribuan Pengunjung Kediri Nite Carnival

Next Post

Bersepada Bareng Lagi ke Sumber Banteng

Next Post

Bersepada Bareng Lagi ke Sumber Banteng

Kontes dan Pameran Kartun Menyambut Hari Anak Sedunia

Kontes dan Pameran Kartun Menyambut Hari Anak Sedunia

Kediripedia Beriklan

PILIHAN REDAKSI

Bahasa Ngapak Tak Mengenal Kasta

Bahasa Ngapak Tak Mengenal Kasta

15 Juni 2022
1.5k
Telat Jadi Cagar Budaya, Rumah Bersejarah di Kota Kediri Dibongkar

Telat Jadi Cagar Budaya, Rumah Bersejarah di Kota Kediri Dibongkar

4 Juli 2022
6.1k

JELAJAHI

  • BISNIS (59)
  • DESTINASI (60)
  • EDUKASI (45)
  • KOMUNITAS (141)
  • KULTUR (158)
  • PEOPLE (101)
  • SURYAPEDIA (73)
  • Uncategorized (1)
  • Video (2)
Currently Playing

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Video

Kaos Gaple, Kaosnya Orang Kediri

Video
Currently Playing
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan

SOSIAL MEDIA

No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In