Menggemari suatu hobi tertentu, seperti halnya tanda jeda. Fungsinya memberi jarak; sejenak menjernihkan pikiran dari aktivitas sehari-hari yang menjemukan. Di kehidupan manusia jaman sekarang, hobi merupakan salah satu kebutuhan.
Entah berkebun, berolahraga, atau berkesenian, menyalurkan kegemaran menjadi kepuasan yang terbayar. Begitu pula bagi mereka yang tergabung Forum Otomotif Kediri (FOK). Forum yang digawangi oleh puluhan klub otomotif di Kediri ini, menghelat kegiatan untuk mempererat keakraban dan memperkaya wawasan bagi sesama pecinta dunia mesin bermotor di Kediri.
Berlokasi di Terminal Monumen Simpang Lima Gumul, acara itu dihadiri oleh 21 klub penggemar otomotif dengan beraneka jenis kendaraan. Di antaranya, moda transportasi beroda empat bertipe SUV, Sedan, dan bak terbuka hingga sepeda motor seperti Scooter, Trail, dan Sport. Kendaraan-kendaraan tersebut dipajang berjejer di beberapa spot, dari keluaran terbaru hingga yang berpredikat klasik.
Dalam acara tersebut, kendaraan berlabel klasik banyak mendapat perhatian dari pengunjung. Salah satunya yaitu mobil bermerk GM Chevrolet Task Force milik Andik Bambang Widianto. Mobil keluaran tahun 1955, yang sepintas mirip kendaraan Oplet Morris Oxford di sinetron Si Doel Anak Sekolahan itu, menggoda pengunjung untuk mengambil foto.
“Rangka bodi dan mesin mobil ini masih original, yang diubah hanya cat dan ban saja,” kata pria bertato itu di lokasi acara, Minggu, 22 April 2018.
Mobil klasik bertenaga 4000cc tersebut ia peroleh dari hasil berburu di kota Surabaya. Andik menemukannya di sebuah gudang tua milik warga etnis Tionghoa. Ia mengatakan, sebelumnya mobil itu dibiarkan tak terawat selama 45 tahun. Kini, setelah melalui berbagai tahap restorasi, mobil kuno itu telah mendapat banyak penghargaan ketika mengikuti kontes. The Best Classic dan The Best Engine sudah pernah ia dapat.
Mencintai mobil kuno ketika masih remaja, sejak lama ia mempunyai keinginan untuk membentuk komunitas yang mewadahi pecinta mobil klasik di Kediri. Bagi Andik, adanya sebuah komunitas dirasa penting. Sebagai ajang tukar wawasan, pengalaman, dan perawatan seputar kendaraan langka. Dalam ikhtiarnya, Andik dan beberapa kawannya sempat mengalami kesulitan. “Mobil klasik sudah mereka anggap seperti barang pusaka,” kata Andik.
Para pemilik mobil klasik sebagian enggan mengeluarkan benda berharganya tersebut. Dengan segala upaya, akhirnya ia menemui titik terang. Di tahun 2018 ini komunitas Kediri Classic Garage (KCG) akan segera dideklarasikan.
Acara yang dimulai pada sore hari itu, diresmikan oleh Slamet Budiono, Direktur PT. Gudang Garam Tbk. Menurutnya, perkembangan otomotif di Kediri mengalami kemajuan signifikan.
“Para pegiat modifikasi kendaraan yang hadir di acara ini, punya potensi besar untuk mendapatkan beragam prestasi,” kata pria yang juga menjabat sebagai ketua Komunitas Trail Kediri (KTK).
Munasir Huda, ketua Forum Otomotif Kediri (FOK) menjelaskan, merawat keberadaan kendaraan-kendaraan tua termasuk salah satu misi dari komunitas. Lewat kegiatan silaturahmi ini pula, ia berharap perselisihan yang meletup antar klub dapat dicegah.
“Klub motor bukan gerombolan gangster, kita lebih terorganisir dan bermartabat,” kata Huda. (Kholisul Fatikhin)