PERISTIWA memilukan ibu yang membunuh kedua anaknya pada Rabu, 3 September 2024 berpotensi mengganggu kesehatan mental warga sekitar, terutama anak-anak. Sebagai upaya pemulihan psikologis masyarakat Kelurahan Manisrenggo, Pemerintah Kota Kediri menggelar kegiatan trauma healing, Senin, 9 September 2024.
Bertempat di MTs Al Falah Manisrenggo, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggandeng psikolog profesional. Kegiatan tersebut diikuti oleh siswa kelas VIII yang mana merupakan teman satu kelas korban (BL).
“Trauma healing bertujuan untuk memberikan penghargaan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak yang kelak akan menjadi generasi penerus bangsa,” kata Arief Cholisudin, Kepala DP3AP2KB Kota Kediri.
Menurutnya, kegiatan ini sangat penting karena teman siswa-siswa tersebut pasti punya ingatan mendalam terhadap BL. Mereka sudah pasti sulit melupakan kejadian itu. Setidaknya, melalui pendampingan mereka bisa mengatur memori, lebih jauh mengalihkan perhatian pada hal-hal lainnya.
Adapun materi pemulihan yang diberikan di antaranya konseling oleh psikolog klinis, sosialisasi trauma healing, edukasi, edukasi materi klasikal, serta parenting. Dalam penanganan ini, Pemkot Kediri bekerjasama dengan psikolog IAIN Kota Kediri selaku tenaga ahli konseling dan Forum Anak Kota Kediri.
Cholis menuturkan bahwa trauma healing tidak hanya diberikan kepada siswa MTs Al Falah. Masyarakat lain yang disasar yaitu siswa MI Miftahul Falah yang merupakan teman sekolah korban (BN), keluarga korban, warga di sekitar TKP, siswa PAUD dan RA (lokasi berdekatan dengan TKP), serta orang tua PAUD dan RA. Usai diselenggarakannya trauma healing, Pemkot Kediri akan menindaklanjuti melalui pemantauan kondisi lingkungan.
“Dari sisi teman-teman wilayah, seperti camat, lurah, dan Satgas PPA terus memantau kondisi lingkungan. Kalau ada hal-hal yang kurang pas bisa disampaikan ke kita nanti kita tindaklanjuti,” ujar Cholis.
Dia berharap melalui upaya tersebut trauma masyarakat dapat teratasi. Lewat kegiatan ini, mereka juga diberikan gambaran agar bisa mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Tatik Imadus Sa’adati, psikolog IAIN Kediri memberikan apresiasinya kepada Pemkot Kediri atas upaya represif yang telah dilakukan. Tindakan cepat dan tanggap ini penting karena dalam situasi kasus kematian perlu dilakukan pendampingan secara menyeluruh mulai dari keluarga terdekat, sekolah, dan masyarakat.
Ia menjelaskan, metode yang digunakan dalam trauma healing yakni melalui pengisian kuesioner untuk melihat kondisi kesehatan mental saat ini. Selain itu, juga digelar diskusi dengan siswa, pengenalan stres beserta penanganannya, serta membangun suasana yang ceria melalui senam otak dan senam fisik.
“Setelah ini kalau masih ada yang sangat terdampak dengan skala trauma yang sangat tinggi, maka akan kami lakukan pendampingan lebih lanjut,” kata Tatik.
Pada kesempatan yang sama, Alecia Setya Salsabila, Ketua Forum Anak Kota Kediri menuturkan peran Forum Anak dalam peristiwa ini ialah sebagai konselor sebaya, terutama bagi teman korban. Bentuk trauma healing yang diberikan berupa Forum Group Discussion (FGD) untuk mendengarkan cerita teman-teman korban. Menurutnya, apabila melalui FGD terdapat anak-anak yang ingin bercerita lebih lanjut, Forum Anak Kota Kediri akan dengan suka cita melakukan pendampingan tidak hanya secara fisik, bisa juga melalui pesan WhatsApp.
“Di sini kami berada di posisi sebagai teman untuk menguatkan mereka, memberikan motivasi, dan membantu orang dewasa apa yang sedang dirasakan anak-anak supaya segera bisa ditindaklanjuti,” ujarnya.
Jadwal pelaksanaan trauma healing bagi warga maupun teman terdampak peristiwa pembunuhan anak di Manisrenggo akan digelar pada 5-30 September 2024. Pemulihan mental bagi keluarga korban, siswa kelas VIII MTs Al Falah Manisrenggo, dan warga di sekitar TKP digelar pada Rabu, 9 September 2024. Sedangkan Kamis, 10 September 2024, sasarannya yakni siswa MI Al Falah Manisrenggo, dan Jumat, 11 September 2024 yaitu orang tua beserta siswa PAUD dan RA dekat dengan lokasi kejadian. (Kholisul Fatikhin)
Discussion about this post