TERBATASNYA ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) dan langkah-langkah pencegahan formal lainnya, memaksa masyarakat bergerak secara mandiri demi menghalau penularan virus corona. Seperti yang dilakukan warga di lingkungan Perumahan Griya Indah Permatasari (Perum GIPs) RT 06 RW 02, Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur.
Sekitar seratus rumah warga di timur Pondok Pesantren Lirboyo itu disemprot cairan disinfektan. Selain gedung hunian, fasilitas publik seperti musholla, lapangan, dan balai pertemuan RT, tak luput dikenai senyawa toksik yang mampu membunuh organisme menular.
“Warga dibebaskan memilih bagian rumah mana saja yang ingin disterilkan,” kata Suharyono Kristanto, Ketua RT Perum GIPs, Selasa 31 Maret 2020.
Selama proses berlangsung, sejumlah warga ada yang ingin seluruh bagian rumah, mulai dari teras hingga dapur agar disemprot. Sebagian lain, memilih sterilisasi hanya dilakukan di teras rumah dan ruangan tamu saja.
Penyemprotan juga menyasar alat transportasi yang sehari-hari digunakan warga beraktivitas. Sepeda, motor, dan mobil, disembur disinfektan karena juga berpotensi menjadi perantara penyebaran virus covid-19.
Kegiatan yang dimulai dari jam 08.00 hingga pukul 11.00 ini dibantu petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri. Penyemprotan dikerjakan oleh empat personel menggunakan alat semprot elektrik. Dua orang bertugas di bagian dalam rumah, sementara dua lainnya menyemprot cairan disinfektan di halaman, pagar, dan di jalan-jalan perumahan.
“Upaya sterilisasi ini biasa kami lakukan di kegiatan dinas, makanya begitu warga membutuhkan alat cairan disinfektan, saya sepenuhnya support,” ujar drh. Tutik Purwaningsih, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri yang juga warga Perum GIPs.
Tutik menjelaskan, cairan disinfektan yang disemburkan ke lingkungan perumahan ini tidak berbahaya. Fungsinya hanya membunuh kuman penyakit, jika mengenai bagian tubuh manusia dan hewan tidak akan menimbulkan efek negatif.
“Pembiayaan untuk tenaga para petugas, diambil dari iuran kas warga,” kata Bambang Sukoco, Sekretaris RT Perum GIPs.
Dia berharap, selain mematuhi anjuran pemerintah, berbagai inisiatif warga sebagai langkah antisipasi penularan virus corona di lingkungan tinggal harus terus digencarkan. Bukan hanya di Perum GIPs, partisipasi kolektif masyarakat melawan pagebluk harus menguat di seluruh wilayah, agar penyebaran wabah segera berhenti dan bisa kembali beraktivitas seperti hari-hari biasanya. (Kholisul Fatikhin)