Revolution Scooter Extreem Kediri atau yang populer dengan sebutan RESEK, salah satu club vespa di Kediri, menggelar acara dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke 9, pada Minggu, 19 Maret 2017. Agenda yang bertempat di Sumber Mantenan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar ini diberi nama “Ngumpul Bareng Para Penunggang Mesin Kanan”. Dengan mengusung konsep Punakawan, acara ini sukses dihadiri oleh para scooterist dari berbagai penjuru tanah air.

Bukan tanpa alasan dalam acara ini RESEK memilih tema punakawan. Menurut Musafa, konsep Punakawan ini juga sebagai pesan kepada para penunggang vespa. Pria yang biasa dipanggil Ilunk ini mengatakan kegemaran dalam mengendarai vespa sangat beragam, ada yang menggunakan vespa rosok, vespa sampah, vespa extrime, ataupun klasik. Dia mengibaratkan perbedaan tersebut seperti tokoh-tokoh punakawan.
Dalam cerita pewayangan punakawan merupakan empat saudara yang berbeda-beda karakter, bahkan antar tokoh terkadang bermusuhan satu sama lain. Namun dalam keluarga mereka begitu harmonis, dan saling memahami satu sama lain. “Harapannya teman-teman scooterist bisa mencontoh Punakawan, walau berbeda tapi tetap bersaudara,” kata Ilunk.

Untuk memaksimalkan konsep yang diusung, panitia mendandani 4 orang anggota RESEK untuk memeragakan tokoh-tokoh Punakawan. Mereka diberi kostum dan riasan agar mirip dengan semar, gareng, bagong, dan petruk. “Hal itu dilakukan agar para scooterist yang datang benar-benar merasakan kehadiran sosok punakawan,” kata Hamdan Wawa Kurniawan, Ketua Panitia Acara.

Selain kehadiran Punakawan, pada acara kali ini ada beberapa hal yang berhasil menyedot perhatian. Salah satunya konser musik reggae oleh Den Basito dan musik dangdut. Untuk membuat acaranya terlihat unik, panitia menghias beberapa pohon-pohon besar dengan gantungan vespa yang masih utuh. Vespa yang beratnya lebih dari 100 kilogram itu mereka gantungkan dengan beberapa utas tali yang kuat.
“Saya begitu terkejut melihat acara yang diadakan RESEK, even scooter ini membuat saya terinspirasi dengan penyajian acaranya,” tutur Andhip, Scooterist asal Palembang, Sumatera Selatan.
Acara yang digelar club yang terkenal tidak memiliki struktur organiasi (tidak ada ketua) ini menurut Hamdan Wawa Kurniawan terbilang sukses. Dari catatan panitia penyelenggara, kurang lebih 3000 scooterist yang meramaikan acara. (Muhammad Fahmi Idris)