Pada hakikatnya manusia adalah pembelajar sepanjang hayat. Kesadaran itu mendorong sekolompok pendidik dari bermacam wilayah Kediri, Nganjuk, Tulungagung dan sekitarnya, yang tergabung dalam Komunitas Guru Belajar Kediri (KGB Kediri) rutin bertatap muka guna belajar bersama. Setidaknya digalakan tiap satu bulan sekali di sela-sela hari libur sekolah.
Seperti pada Minggu, 29 Februari 2017, di daerah eks lokalisasi yang biasa disebut Buk Pendem di Desa Kalirejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, menjadi titik lokasi bertemu. Bukan tanpa alasan, Buk Pendem adalah wilayah pendampingan belajar, khususnya kepada anak-anak, selama setahun terakhir ini oleh salah satu anggota KGB Kediri, Devi Soewarno. Menggali ilmu dari pelaku pendidikan sekaligus mengamati lebih dekat wilayah dampingannya, tak ubahnya dengan pengalaman belajar yang kaya makna.
Diskusi dimulai dengan menyimak kisah Devi Soewarno selama mendampingi anak-anak kampung Kalirejo. Serta bagaimana ia manfaatkan kegiatan bermain di luar jam sekolah formal. Adapun fokus pendampingan menitik-beratkan pada pembinaan karakter anak. “Mengingat catatan pelaku dan korban anak-anak yang bermasalah dengan hukum di daerah pendampingan makin meningkat. Seringnya karena minim pembinaan karakter dalam lingkup keluarga dan masyarakat,” ungkapnya. Ia menambahkan, turut bermain dan sesekali diskusi ringan memecahkan masalah sosial khas anak-anak, menjadi pendekatan yang biasa ia terapkan kepada anak-anak binaan.
Cerita Devi Soewarno terkait berbagai masalah yang terjadi di tempat eks lokalisasi itu memunculkan beberapa pertanyaan menarik. Di antaranya tentang keterlibatan dan kepedulian orang tua dalam pendidikan anak. Obrolan berlanjut dengan mengurai kebutuhan anak-anak di Buk Pendem, yang diarahkan sebagai kurikulum belajar. Diskusi tambah mengalir sejuk, seiring dengan semilir angin di bawah rindang pohon, di mana KGB Kediri meriung dan bercengkrama.
Perjumpaan yang biasa mereka juluki sebagai Mudik atau Temu Pendidik itu merupakan pertemuan kali ketiga. Bulan-bulan sebelumnya telah dilasanakan di Sekolah Alam Ramadhani dan Taman Baca Puri Anjali Kediri. Dihadiri oleh pendidik dari segala macam latar belakang maupun pengalaman. Mulai dari guru sekolah formal, dosen, pegiat literasi ataupun profesional bidang pendidikan. Fatma Puri, pegiat KGB Kediri yang berprofesi sebagai dosen dan psikolog mengutarakan, bahwa semua adalah murid, begitu juga semua adalah guru. “Hal itu cukup mendasari KGB Kediri ingin selalu hadir memberi tempat bagi siapapun yang ingin belajar,” imbuhnya.
Netizer : Yuslisul Pransiskasari
Editor : Naim Ali