Kesehatan gigi dan mulut agaknya disepelekan oleh masyarakat kita. Mereka kurang memahami bahwa menjaga kesehatan gigi dan mulut sangatlah penting. Karena di dalam mulut, proses pencernaan pertama kali terjadi, baik mekanik maupun kimiawi. Mulut merupakan bagian tubuh yang berperan sebagai pintu masuk makanan ke dalam tubuh, dimana tidak bisa dipungkiri bahwa kuman dan bakteri juga termasuk di dalamnya. Maka dari itu, menggosok gigi minimal dua kali sehari sangat dianjurkan.
Meskipun kesadaran menggosok gigi masyarakat kita sudah tinggi, namun cara menggosok gigi yang seringkali masih saja salah. Hasil Riset Data Kesehatan Kementrian Kesehatan Tahun 2013 menunjukkan, hanya ada 2,3% masyarakat Indonesia yang menggososk gigi dengan benar atau setelah makan pagi dan sebelum tidur malam. Inilah yang melatar belakangi bakti sosial yang diselenggarakan oleh PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) Kediri pada Minggu (31/7) di pondok Lirboyo.
Sejak minggu pagi pukul 07.00 wib, pondok yang berlokasikan di Jalan Abdul Karim, Lirboyo, Kota Kediri tersebut dipenuhi tim relawan dengan jumlah keseluruhan 176 orang. 129 orang diantaranya merupakan dokter gigi dari PDGI Kediri, 2 orang merupakan dokter umum, 10 orang apoteker, dan sisanya adalah mahasiswa FKG (Fakultas Kedokteran Gigi) dari IIK. Bakti Sosial yang dilaksanakan hanya sehari tersebut memiliki sasaran sebanyak 1000 santri. Ini merupakan kesekian kali PDGI Kediri adakan agenda besar tersebut. Tahun-tahun sebelumnya, organisasi profesi tersebut juga pernah adakan di Pondok Al-Falah, Klenteng, Kantor Desa Kandangan, dan lain sebagainya. Selain menekankan kepada masyarakat akan pentingnya kesehatan mulut dan gigi, adapun alasan lain yang melatarbelakanginya yakni, sebagai bentuk sumbangsih para dokter gigi kepada masyarakat.
Aksi sosial yang diberikan para dokter gigi kepada para santri berupa penyuluhan dan pelayanan. Dalam penyuluhan tersebut, pihak penyelenggara acara menyampaikan beberapa materi, diantaranya cara merawat gigi, “Seperti makanan apa yang perlu dihindari dan kebiasaan-kebiasaan seperti menggosok gigi berapa kali dalam sehari,” jelas drg. A. Khairul Fuadi selaku ketua panita bakti social. Selain itu, mereka juga mengajari cara menggosok gigi yang benar. Ketika dimintai keterangan terkait itu, dengan senang hati dokter dengan nama panggilan dokter Fuad tersebut mempraktikkan dan menjelaskan kembali kepada wartawan kediripedia dengan alat bantu peraga dan sikat gigi.
Dalam bentuk pelayanan, PDGI memberikan pemeriksaan kepada santri berupa pengobatan, pencabutan gigi, penambalan gigi, dan pembersihan karang gigi. Mereka juga memberikan rujukan bagi kasus-kasus yang tidak bisa ditangani di tempat. Untuk seluruh pelayanan tidak dikenakan biaya. PDGI juga menyediakan 1 mobil ambulance, 1 mobil Cobra Dental yang di dalamnya terdapat kursi pelayanan, 1 tempat untuk menukarkan resep obat, dan 6 ruang untuk pemeriksaan.
Agenda bakti sosial yang diadakan PDGI Kediri tersebut merupakan progam kerja dari divisi pengabdian masyarakat. Yang menjadi acuan dilaksanakannya acara tersebut yakni, dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tehnik dan waktu yang benar dalam menggososk gigi. Karena acuan tersebut merupakan PR besar bagi para dokter gigi, tidak hanya di Kediri namun di seluruh Indonesia. Peran dan sumbangsih dokter gigi sangat diperlukan karena masih banyak masyarakat kita yang acuh atau kurang memahami tentang kesehatan mulut dan giginya. (Netizer: Santi Dwi Efianti)