SABUN kini menjadi teman terdekat masyarakat di tengah upaya melawan penularan virus corona. Di depan rumah maupun tempat-tempat umum seperti pasar, swalayan, restoran, hingga gedung perkantoran; tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi air dan sabun.
Salah satu fasilitas cuci tangan di tempat umum bisa dijumpai di Kota Kediri, Jawa Timur. Misalnya, di sepanjang Jalan Dhoho. Puluhan wastafel lengkap dengan gentong air dan sabun diletakkan di depan toko. Kini, pengunjung yang hendak masuk ke toko diwajibkan mencuci tangan terlebih dahulu.
Berbeda dengan di Jalan Dhoho, sarana cuci tangan di Pasar Loak Kaliombo Kota Kediri sering terlihat tidak lengkap. Botol-botol sabun kerap dijumpai tidak terisi alias kosong. Sejumlah pengunjung yang sudah terlanjur menuju wastafel akhirnya balik kanan, tidak jadi mencuci tangan.
“Mungkin saking banyaknya pengunjung yang mencuci tangan, jadi sabun yang setiap pagi diisi penuh selalu habis,” kata Supri, tukang servis jam Pasar Loak Kaliombo, Senin, 22 Juni 2020.
Apa yang terjadi di Pasar Loak Kaliombo seperti menjadi nasehat, bahwa meski fasilitas cuci tangan sudah disediakan, tidak ada salahnya membiasakan diri membawa air dan sabun saat bepergian. Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi apabila keadaan mendesak. Misalnya, ketika menjumpai sarana membasuh tangan yang tidak lengkap atau saat berada di kawasan yang sulit diketemukan air.
Menjalani aktivitas sehari-hari di masa pandemi, mencuci tangan pakai sabun amat penting. Sebab, ketika berinteraksi dengan banyak orang, sangat sulit menghindari kontak fisik melalui tangan. Baik itu berupa sentuhan langsung maupun lewat perantara benda, misalnya uang. Dengan rajin membasuh tangan pakai sabun, virus tak kasat mata yang bisa menempel dari benda ke tangan itu dapat musnah.
Para ahli kesehatan mengatakan, sabun merupakan senyawa ampuh membunuh virus Covid-19. Saat permukaan tangan terkena air sabun, kandungan amphiphiles atau zat kimia organik di dalam sabun akan bertarung melawan lemak yang terdapat di virus. Prosesnya kurang lebih sama ketika sabun bekerja menghapus kotoran dari kulit.
“Sabun jenis apapun bisa digunakan untuk membunuh virus yang masih tergolong baru ini,” kata Dokter Fauzan, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kota Kediri.
Dokter Fauzan menerangkan, mencuci tangan yang efektif setidaknya dilakukan selama dua puluh detik dengan teknik yang benar. Mulai dari menggosok telapak tangan, punggung telapak tangan, sela-sela jari, dan kuku.
Meskipun hand sanitizer juga dapat melemahkan virus dan lebih praktis, ketersediaannya cepat habis di pasaran. Di samping itu, harganya cukup mahal ketimbang sabun. Pemakaian hand sanitizer memang sangat efisien, tapi hanya dalam waktu tertentu saja. Misalnya, saat sedang tidak bisa menemukan air.
Memasuki bulan keempat masa pandemi, beberapa daerah di Indonesia sudah melonggarkan aktivitas masyarakat. Meski begitu, bukan berarti meruyaknya virus Covid-19 telah usai. Protokol kesehatan seperti cuci tangan pakai sabun tidak boleh diabaikan. Nah, jika fasilititas cuci tangan di tempat umum tidak ditemui sabun seperti di Pasar Loak Kaliombo, maka mempersenjatai diri dengan membawa air dan sabun saat beraktivitas kemana-mana bisa menjadi solusi alternatif. (M Yusuf Ashari)