• TENTANG KAMI
  • KERJASAMA
kediripedia.com
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
kediripedia.com
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

Hasil Hutan Non Kayu yang Menjanjikan

in DESTINASI
2 menit baca
0

(Foto : DUM)

26
SHARES
197
VIEWS
Bagikan ke FacebookCuitkan di TwitterKirim ke Whatsapp

Keterlibatan semua pihak menjadi kunci pengelolan hutan produksi. Seperti Pengelolaan Hutan Tasik Besar Serkap, Provinsi Riau yang melibatkan masyarakat dan organisasi setempat mengelola kawasan hutan produksi. Tak hanya memanfaatkan hasil kayu, namun juga hasil hutan non kayu. Seperti madu, damar, rotan dan ikan.

“Masyarakat terlibat dalam budidaya kepiting dan ikan. Hasilnya juga tinggi,” kata Kepala Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Penggunaan kawasan Hutan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tasik Besar Serkap, Apidian Suherdianto. Penjelasan disampaikan dalam diskusi kolaboratif manajemen untuk peningkatan tata kelola hutan produksi yang lestari dalam Festival Media 2016 di Pekanbaru, Minggu 20 November 2016.

KPH bekerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat membudidayakan ikan. Sungai yang melintasi di wilayah KPH Tasik Besar Serkap menyimpan populasi ikan berlimpah.

Jika hutan lestari, kata Apidian, pertumbuhan ikan semakin cepat. KPH yang ditetapkan sejak 2010 ini dianggap berhasil mengelola hutan produksi yang berkolaborasi dengan para pihak.

Saat ini sedang diajukan dana jasa lingkungan kepada lembaga swasta. Kawasan KPH Tasik Besar Serkap seluas 513 ribu hektare ini di Kabupaten Siak dan Belawan, Provinsi Riau. Sekitar 90 persen kawasan berupa hutan gambut. “Jika tak dikelola secara berkelanjutan bakal menjadi bencana,” katanya.

Baca Jugadi Kediripedia

Kebo Iwa, Martir Sumpah Palapa Gajah Mada

Gerdu Laot, Kedai Tempat Para Kreator Menyelinap

Kawasan KPH Tasik Besar Serkap meliputi 16 izin Hutan Tanaman Industri, empat izin Restorasi Ekosistem dan dua hutan desa. Selebihnya 41 ribu hektare yang dikelola oleh KPH. Rinciannya, pemanfaatan hutan tanaman 65 persen, pemanfaatan hutan alam 25 persen, selebihnya untuk program REED plus.

KPH Tasik Besar Serkap juga mengembangkan investasi pendukung untuk usaha karet, kepiting, budidaya sagu, penangkaran arwana, dan buaya. Seluas 100 hektare lahan ditanami karet bersama masyarakat. Sementara untuk penanganan kebakaran hutan melibatkan 15 orang serta Masyarakat Mitra Polhut (MPP).
“Ini merespon bencana kebakaran hutan dan asap yang sering terjadi di Riau,” katanya.

KPH juga memiliki program rehabilitasi kawasan seluas 14 ribu hektare. Tujuannya agar hutan tetap lestari. Sehingga harus dirawat dan direhabilitasi secara terukur. Masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan juga menjadi perhatian agar tak melakukan aksi penjarahan dan penebangan kayu secara ilegal.

“Moratorium penebangan hutan alam ikut menekan aktivitas illegal logging,” ujarnya.

Kolaborasi pengelolaan kawasan hutan produksi ini, turut mencegah konflik. Pengelolaan sumber daya alam selama ini dianggap sebagai sumber pemicu konflik.

“Konflik terbesar masalahnya ada di sektor sumber daya alam,” kata Stakeholder Engagement Manager The Nature Conservacy (TNC), Rudi Zapariza.

Konflik, katanya, terjadi di semua tempat. Para pihak harus duduk bersama mencari solusi atas persoalan yang dihadapi.

“Konservasi bukan soal larang-melarang, namun memperhatikan keberlanjutan lingkungan hutan, kondisi ekonomi serta sosial masyarakat sekitar,” jelas Rudi. (Praminto Moehayat, Kontributor Jabodetabek)

Follow Us

  • 2.9k Fans
  • 1.8k Followers

Recommended

Mudik Lebaran Tetap Dilarang, Bersiaplah Memendam Rindu

2 weeks yang lalu
630
Rencekan 56, Mini Market Vespa di Tengah Desa 

Rencekan 56, Mini Market Vespa di Tengah Desa 

5 years yang lalu
3.7k
Para Crosser Ramaikan HUT Kabupaten Kediri

Para Crosser Ramaikan HUT Kabupaten Kediri

3 years yang lalu
126
Buka Mata, Ajang Pamer Foto Kawula Muda

Buka Mata, Ajang Pamer Foto Kawula Muda

3 years yang lalu
37

KATEGORI

  • BISNIS
  • DESTINASI
  • EDUKASI
  • KOMUNITAS
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
  • Video

TOPIK

#AJI #belanda #Bisnis #corona #covid19 #EDUKASI #GG #gudanggaram #headline #india #Kediri #kediripedia #kelud #komunitas #kuliner #pandemi #pare #pilihan #rondaliterasi #scooterist #SEJARAH #SeniBudaya #suryapedia #TanKhoenSwie #vespa bali Bisnis Corona Covid-19 Destinasi forscook gudang garam Idul FItri Jombang jurnalis Kediri ksf kultur lebaran people sejarah seni sepeda Tulungagung Virus Corona
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

HEADLINE

Cerobong Asap yang Menandai Kebangkrutan Industri Gula Dunia

Mudik Lebaran Tetap Dilarang, Bersiaplah Memendam Rindu

Darah dan Doa, Film Pertama Karya Sineas Indonesia

Jimbun, Bengkel Besar Kereta Uap Pengangkut Tebu

Drama-drama Rusia Pernah Dipentaskan Teater Rakyat Kediri

Soepeno, Menteri yang Ditembak Mati Belanda Karena Menyimpan Rahasia Gerilya

Trending

KOMUNITAS

Pemimpin Baru AJI Kediri Terpilih Secara Aklamasi

oleh Kediripedia
5 April, 2021
458

KURSI kepemimpinan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Kediri, resmi berganti. Agus Fauzul—Yanuar Dedy yang menjabat Ketua dan...

Kebo Iwa, Martir Sumpah Palapa Gajah Mada

Kebo Iwa, Martir Sumpah Palapa Gajah Mada

1 April, 2021
4.3k
Kediripedia Terpilih Menjadi Kampus Merdeka Program Kemendikbud

Kediripedia Terpilih Menjadi Kampus Merdeka Program Kemendikbud

1 April, 2021
248

Cerobong Asap yang Menandai Kebangkrutan Industri Gula Dunia

31 March, 2021
519

Mudik Lebaran Tetap Dilarang, Bersiaplah Memendam Rindu

30 March, 2021
630
kediripedia.com

© 2020 Kediripedia.com

#jalanjalandangembira

  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • KERJASAMA
  • KONTAK

Follow Us

Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA

© 2020 Kediripedia.com