KERIUHAN kawasan Kampung Inggris, Pare, Kabupaten Kediri, kini menurun drastis sejak adanya serangan wabah corona. Proses kegiatan belajar mengajar di ratusan lembaga kursus terpaksa dihentikan sementara. Di sepanjang jalan, kos, cafe, dan tempat persewaan sepeda yang biasanya ramai oleh kerumunan murid dari berbagai wilayah di Indonesia, mendadak sepi.
Di pusat-pusat keramaian seperti Jalan Anyelir, Brawijaya, Kemuning, dan Flamboyan, laju kendaraan masih terlihat, akan tetapi hanya segelintir yang melintas. Mayoritas murid Kampung Inggris memilih kembali ke daerah asalnya masing-masing. Hanya sebagian kecil dari mereka yang hingga kini masih bertahan.
“Murid kursus yang berasal dari daerah rawan seperti Jakarta, kami imbau supaya jangan pulang dulu,” kata Ari Hakim, pengawas Forum Kampung Bahasa (FKB) Pare, Rabu 1 April 2020.
Organisasi FKB Pare yang dijalankan Ari, beranggotakan para pengelola lembaga kursus di Kampung Inggris dan masyarakat sekitar. Kini, semua pemilik kursus telah sepakat meniadakan kegiatan pembelajaran demi mencegah penularan corona semakin meluas.
Hal tersebut, otomatis berimbas pada ekonomi warga sekitar yang membuka warung makan, tempat kos, laundry, fotocopy, persewaaan sepeda, dan usaha mikro lainnya. Selain itu, ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) sebagai langkah preventif penyebaran virus, masih terbatas.
Melihat kondisi itu, Ari dan anggota FKB lainnya terdorong untuk melakukan aksi solidaritas. Mereka bergerak dengan membuka donasi yang akan disalurkan ke masyarakat dan murid-murid yang masih berada di Kampung Inggris.
“Penggalangan donasi yang kita buka mulai hari Senin 30 Maret 2020, direspon positif oleh berbagai kalangan,” ujar Ari.

Aliran bantuan salah satunya datang dari para alumni atau mereka yang pernah belajar di Kampung Inggris. Donasi yang dapat diberikan antara lain bahan makanan berupa sembako, madu, dan produk hasil bumi atau polo pendem, serta tanaman herbal seperti jahe, kunyit, dan temulawak. Selain itu, bantuan dapat disalurkan dalam bentuk masker, hand sanitizer, dan disinfektan. Barang-barang tersebut akan bermanfaat untuk melindungi diri ketika beraktivitas sehari-hari.
FKB Pare juga membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin memberikan sumbangan dalam bentuk fresh money. Donasi berupa uang dapat dikirimkan ke nomor rekening FKB Pare: BRI 055501000852563.

Segala urusan yang berkaitan dengan kegiatan sosial ini dipusatkan di Jalan Flamboyan, Desa Tulungrejo, Pare. Dalam menghimpun bantuan, Ari dibantu para aktivis dari beragam komunitas. Misalnya dari Sastra Pare, OI Kediri, Situs Bung Karno, dan Kampung Madu.
“Menguatkan solidaritas dan kepedulian harus diutamakan untuk melawan wabah corona,” kata sarjana lulusan Universitas Darul Ulum Jombang itu. (Kholisul Fatikhin)