BERAGAM cara unik diekspresikan dalam perayaan Hari Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April. Salah satunya dilakukan oleh para perempuan penunggang vespa atau ladyscoot di Kediri, Jawa Timur. Mereka memperingatinya dengan menggelar touring; berkeliling kota Kediri, mengenakan dress code kebaya, setelan baju tradisonal Jawa.
Minggu Pagi, 21 April 2019, lebih dari seratus ladyscoot Kediri memadati area di sekitar Jembatan Lama Kota Kediri. Kendaraan mesin kanan dari berbagai tipe dan keluaran tahun, diparkir berjejer di sepanjang situs bersejarah yang pada tahun ini berusia 150 tahun. Mereka memanfaatkan lokasi tersebut sebagai titik kumpul, sekaligus penanda garis start dimulainya acara konvoi.
“Melalui vespa, kita menyemai semangat emansipasi yang dibawa oleh R.A. Kartini,” kata Fristya Mutya Sari, salah seorang ladyscoot Kediri. Pelaksanaan agenda ini sekaligus sebagai rangkaian pembuka menuju puncak acara Kediri Scooter Festival (KSF) ke-4 pada Bulan Agustus mendatang.
Tepat pukul 09.00 WIB, arak-arakan bergerak, merayap di beberapa jalan protokol. Rute yang ditempuh antara lain melewati Taman Sekartaji, Jembatan Brawijaya, Jalan Diponegoro, Jalan Hasanudin, dan Jalan Teuku Umar. Rombongan juga sempat mengitari bundaran di area Monumen Simpang Lima Gumul Kabupaten Kediri.
Saat berkeliling, selain mengenakan atribut kebaya lengkap, beberapa dari mereka menyematkan aksesoris tambahan khas perempuan Jawa. Salah satunya yaitu konde. Namun, tentu tidak memungkinkan untuk memakai sanggul dan helm secara bersamaan ketika riding. Maka, mereka menggunakan cairan perekat untuk menempelkan konde tersebut pada bagian belakang helm.
Meskipun memakai kebaya, mereka tidak menemui kesulitan dalam mengendarai motor mesin kanan. Tuas kopling, gas, dan rem, dapat dioperasikan dengan maksimal hingga mencapai titik finish yang terletak di Hutan Joyoboyo Kota Kediri. Di lokasi tersebut, kemeriahan acara berlanjut dengan pembagian doorprize.
“Untuk mendapat bingkisan, wawasan mereka diuji lewat kuis dengan pertanyaan seputar sejarah dan perjuangan R.A Kartini,” kata Dewi Sartika, ketua panitia acara. Namun disediakan pula hadiah kejutan bagi peserta yang lahir tepat tanggal 21 April, seperti Agus Kolak dan Reaggan Pradipta, putra ketiga Danang Ki Asmoro, Presiden RSJ.
Para ladyscoot yang hadir pada acara yang didukung oleh Pemerintah Kota Kediri dan PT. Gudang Garam, Tbk. tersebut datang dari berbagai kawasan. Sebagian besar didominasi oleh ladyscoot dari Kediri. Namun, terdapat pula skuteris perempuan dari Nganjuk, Blitar, Tulungagung hingga Bali.
Kabag Humas GG, Iwhan Tri Cahyono, yang turut berpartisipasi dalam acara peringatan Hari Kartini tersebut memberikan tanggapan positif kepada FORSCOOK. “Kami mengapresiasi peringatan hari kartini dengan cara yang unik seperti ini,” ujarnya.
Jumlah perempuan penunggang vespa di Kediri cukup banyak. Hal tersebut dibenarkan oleh Yusuf Gimbal, Ketua Forum Scooterist Kediri (FORSCOOK).
“Selain sebagai ajang silaturahmi, berlangsungnya peringatan Hari Kartini ini dapat dijadikan momen kebangkitan ladyscoot di Kediri,” ujarnya. Mengingat, acara KSF ke-4 akan segera digelar pada 3-4 Agustus mendatang. Dukungan dari para ladyscoot tentu sangat dibutuhkan demi mensukseskan acara berlevel nasional tersebut. (Kholisul Fatikhin)