Bantuan bagi korban gempa Lombok, terutama untuk pengangkutan dua puluh lima kontainer multifungsi, dipercepat. Mengingat gempa susulan terus berlanjut, hingga sejumlah rumah sakit dikabarkan lumpuh.
Masing-masing kontainer telah dilengkapi dengan sambungan listrik dan air. Terdapat pula di dalamnya, peralatan dapur, AC, toilet, kipas angin, genset, serta tandon air. Setiba di lokasi bencana, diharapkan bisa langsung digunakan, termasuk untuk rumah sakit darurat.
“Kontainer terakhir saat ini sudah dalam perjalanan darat sampai Bali, akan menyeberang ke Lombok,” kata Iwhan Tri Cahyono, Kabid Humas GG, Jumat, 10 Agustus 2018. Gelombang pengiriman bantuan melalui program “GG Peduli Lombok” itu, dimulai sejak dua hari sebelumnya dan dipastikan tuntas.
Dibanding dengan peti kemas biasanya, bahan dasar kontainer-kontainer tersebut bukan dasar besi. Melainkan polyurethane, yaitu campuran antara karet dan plastik. Sehingga lebih ringan dan mudah dibawa kemana-mana.
Keunggulan ini memungkinkan kontainer tahan gesekan, korosi dan benturan. Terbukti tahan kimia ringan serta mampu meredam kebakaran. Karena bersifat stabil terhadap suhu panas atau dingin dan terisolasi penuh.
Konstruksi bangunan kontainer bersifat foldable, dengan desain 3 in 1. Berarti bila dibuka, dimensinya akan bertambah menjadi tiga kali lipat. Dari semula sekitar 5,5×2,2 meter menjadi sekitar 6×6,5 meter, dengan ketinggian 2,6 meter.
“Proses instalasinya hanya memakan waktu kurang dari 15 menit saja,” terang Iwhan. Dengan ruang seluas itu, diperkirakan bisa menampung kurang lebih 30 orang. Jika difungsikan sebagai ruang perawatan, mampu diisi 20 kasur pasien.
Peti kemas multifungsi itu didatangkan langsung dari luar negeri. Di sana, kontainer berjenis heavy duty ini lumrah dimanfaatkan oleh militer dan kebutuhan darurat lain. Seperti pos komando, rumah sakit darurat, ruang penyimpanan darurat atau pun pengungsian.
Diikutsertakan dalam pengiriman kontainer tersebut, teknisi dan peralatan yang dibutuhkan. Termasuk dua unit crane, bila sewaktu-waktu diperlukan pemindahan lokasi kontainer. Disiagakan pula, truk tangki pemasok kebutuhan air di tandon-tandon berkapasitas 1.000 liter yang telah tersedia di tiap kontainer.
Di lapangan, tim GG Peduli Lombok bergabung dengan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur. Mereka dibantu oleh tim Orari Lombok, Nahdlatul Wathan, serta Lombok TV. Mereka berkoordinasi pula dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan SAR Nasional (Basarnas), serta BPBD setempat. “Ini pengejawantahan dari butir pertama catur darma perusahaan. Yaitu, kehidupan yang bermakna dan berfaedah untuk masyarakat luas merupakan suatu kebahagiaan,” tandas Iwhan. (Naim)