VIRUS corona atau covid-19 yang menyebar melalui sentuhan: baik fisik maupun benda, mendorong instansi pelayanan publik melakukan langkah antisipatif. Kini, di seluruh Kantor Kelurahan di Kota Kediri telah tersedia fasilitas untuk membasuh tangan. Warga yang hendak mengurus keperluan administratif diwajibkan melalui proses sanitasi tersebut.
Prosedur sederhana di kantor-kantor kelurahan Kota Kediri dijalankan, karena virus corona menular tidak melalui udara, melainkan lewat media atau perantara. Sentuhan ke tangan, daun pintu, kursi, meja, dan benda lainnya yang sering dijamah manusia: berpotensi menularkan virus covid-19.
“Dengan langkah simple itu, kita bisa menghadang penyebaran virus corona,” kata Erli Maya Muryati, Kepala Kelurahan Pojok, Jumat, 20 Maret 2020.

Siapapun yang berkunjung ke kantor kelurahan, entah untuk keperluan surat-menyurat atau sekadar bertamu, diwajibkan mencuci tangan terlebih dahulu. Bukan hanya di Pojok, hal itu dijumpai pula di Kantor Kelurahan lainnya di Kota Kediri. Misalnya, di Kelurahan Bandar Kidul dan Kelurahan Semampir.
Fasilitas cuci tangan diletakkan di depan pintu masuk ruang pelayanan. Sarana portable ini sudah tersedia air, sabun, dan tisu. Untuk wadah air, beberapa kelurahan memanfaatkan galon bervolume 19 liter, ada pula yang menggunakan timba plastik dengan debit 20 liter yang biasa digunakan untuk mengambil wudhu.
“Ini merupakan gerak lanjutan dari himbauan Wali Kota Kediri untuk berperilaku hidup sehat, yaitu rajin cuci tangan pakai sabun,” ujar Gayon Sunarko, Kepala Kelurahan Bandar Kidul.

Para ahli kesehatan menyebutkan, sabun yang merupakan salah satu jenis senyawa deterjen, ampuh membendung virus corona dengan cara yang mudah. Sabun atau deterjen mengandung antiseptik Providone Iodine atau PVP-I yang secara klinis terbukti memiliki spektrum luas terhadap virus, bakteri, dan kuman patogen lainnya.
Selain memberikan fasilitas berupa tempat cuci tangan, seluruh Kelurahan di Kota Kediri menggencarkan aksi pencegahan lainnya. Beberapa hari terakhir, edukasi terkait menjauhi kerumunan atau social distance mulai diserukan kepada warga.
Secara bergulir, sejumlah titik di kantor kelurahan yang biasanya terkena sentuhan manusia, disemprot dengan cairan disinfektan. Cairan obat kimia itu berasal dari Dinas Kesehatan Kota Kediri. Disinfektan adalah senyawa yang memiliki kemampuan membunuh mikroorganisme. Sederhananya, bahan kimia ini digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau membasmi kuman penyakit.
“Semoga kegiatan cuci tangan dan menyemprot disinfektan ini tidak hanya diterapkan di instansi pemerintahan, tapi juga di kalangan swasta dan masyarakat luas,” kata Rizky Yudadiantika, Kepala Kelurahan Semampir.

Senin lalu, 16 Maret 2020, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meresmikan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Balaikota. Hingga hari ini, lembaga tersebut terus meng-update informasi pandemik virus corona di Kota Kediri melalui laman corona.kedirikota.go.id.
Sejauh ini, jumlah warga Kediri yang positif terjangkit virus corona masih nihil. Namun, tercatat ada 58 orang sehat dalam risiko (ODR). Mereka merupakan warga dengan riwayat perjalanan dari negara atau wilayah terjangkit dan tidak merasakan gejala sakit saat pulang ke Kediri. Separuh dari total ODR masih dalam pemantauan, sedangkan sisanya sudah dinyatakan sehat.
Meski kondisinya tergolong aman, Pemerintah Kota Kediri terus menggerakkan kegiatan preventif. Untuk mengantisipasi penularan corona, Pemkot sudah menyiapkan fasilitas cuci tangan di titik keramaian warga. Sarana publik itu salah satunya ada di Jalan Dhoho, Kota Kediri. Kini, di trotoar jalan terdapat gentong air, sabun, dan wastafel, yang dapat dimanfaatkan siapa saja. (Kholisul Fatikhin)